Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sinetron kolosal 'Kembalinya Raden Kian Santang' semakin memberikan drama dan berbagai polemik.

Kali ini Raden Kian Santang harus menghadapi sebuah perjodohan yang ia rasa sangat rumit untuk dijalani.

Di istana sendiri, intrik Ratna Inten terus berlanjur, ia melancarkan aksi adu domba antara Subanglarang dan Jayaraksa dengan memanfaatkan Kentringmanik.  

Kemelut di istana semakin bertambah saat Hariwangsa memiliki ambisi mendapatkan kitab Nusawiru yang berada di Istana Padjajaran.

Kitab  tersebut berisikan jurus rahasia yang dapat mengalahkan Siliwangi.  

Baca juga: Ribuan Pasien Covid-19 Sembuh Berkat Plasma Konvalesen, PMI Berupaya Kerja Sama Dengan Kemenkes

Seperti diketaui Hariwangsa sangat berambisi mengalahkan Siliwangi dan hanya dengan Kitab Nusawiru peninggalan ayahanda Siliwangi yaitu Prabu Niskalawastu yang mampu membantunya mewujudkan tekadnya.

Sementara itu Ageng Nataprawira terpaksa menculik Langkir untuk mengancam Citraloka agar mau dijodohkan dengan Kian Santang.

Perjalanan dakwah Kian Santang berlanjut, di perjalanan ia bertemu dengan Wirapati seorang yang memiliki sifat kanibal. 

Warga yang ketakutan minta pertolongan pada Kian Santang, kemudian Kian Santang berusaha menyelamatkan warga dari ancaman Wirapati. 

Baca juga: Parfi Awards 2020: Empat Film Indonesia Terpilih Sebagai yang Terbaik

Di sisi lain Rompang, Kalabuat dan Yudakara melancarkan aksinya dengan tujuan agar Yudakara bisa masuk ke Padjajaran.

Yudakara dibuat seakan-akan membangkang Rompang,  sehingga Rompang dan Kalabuat menyerang Yudakara. Rencana itu akhirnya berhasil kerena ternyata Yudakara ditolong oleh  Walangsungsang.  

Serial drama kolosal ‘Kembalinya Raden Kian Santang’, ditayangkan setiap hari, pukul 21.00 WIB, hanya di MNCTV juga dapat disaksikan di aplikasi RCTI+.