Laporan Wartawan Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 membuat bintang film Susan Sameh banting stir jadi pengusaha atau pebisnis.

Selama hampir setahun covid-19 melanda Indonesia, Susan Sameh sampai membuka usaha produk kecantikan dan juga minuman tradisional, jamu.

Susan Sameh mengakui usaha itu ia jalani sambil menyelesaikan pekerjaannya di dunia akting dan juga menyelesaikan pendidikannya dibangku perkuliahan.

"Iya, aku bisnis jamu dan sekarang lagi bikin make-up, termasuk yang aku pakai," kata Susan Sameh ketika ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021).

Susan menegaskan kalau bisnis atau usaha jamu sudah ia lakukan semenjak adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

Baca juga: Putus dengan Susan Sameh, Kini Digosipkan dengan Natasha Wilona, Fero Walandouw: Kami Memang Dekat

Baca juga: 13 Hari Isolasi Mandiri, Wagub DKI: Diet Gagal Total, Sehari 5 Kali Makan, Banyak Dapat Kiriman Jamu

Wanita berusia 23 tahum itu meramu sendiri bahan-bahan dasarnya hingga menjadi jamu, tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.

"Jadi kalau jamu aku itu benar-benar rempah-rempah pilihan. Kalau make up lagi uji lab, klinis, sampai BPOM. Jadi belum jalan banget," ucapnya.

Alasan mantan kekasih Billy Syahputra dan Ferro Walandouw itu bisnis jamu, selain menaikan imun, ia sangat cinta dengan Indonesia dengan segala Sumber Daya Alam dan kuliner atau ciri khas minumannya.

"Aku mikir orang dulu pada kuat banget dan sehat. Padahal dulu kan obat-obatan malah kurang. Mereka minumnya jamu dengan bahan rempah-rempah. Kenapa enggak kita angkat lagi hal itu gitu," jelasnya.

Bahan dasar jamu yang dibuat wanita kelahiran Bandung, 24 Februari 1997 iti adalah bahan rempah-rempah diantaranya kunyit asam.

"Ramuan itu dapet sendiri, sering googling gitu, jahe itu khasiatnya apa aja, kunyit juga khasiatnya apa saja gitu kan. Yang bisa naiikin imun-imun semuanya dijadiin satu, yang bisa bunuh bakteri dan virus dijadikan satu," katanya.

"Itu 100 persen rempah-rempah, enggak ada bahan kimia apapun," sambungnya.

Awalnya, Susan tidak mau jamu racikannya dijual. Namun, ketika diberikan kepada teman dan keluarga, responnya sangat disukai.

"Pas mereka enggak enak badanpun mereka cobain katanya lebih enakan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Susan Sameh sempat menerima hal pahit sewaktu memproduksi jamu buatannya, yaitu tangnnya sampai berdarah.

"Dulu tangan aku sampai berdarah-darah, kan masih pakai ulegan dulu. Kalau sekarang udah pinter, jadi pakai blender. Sehari aku maksimal cuma 130 botol," ujar Susan Sameh.