Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Deddy Corbuzier Ikut Berduka, Pasang Foto Salat Berjamaah Diimami Syekh Ali Jaber

Deddy Corbuzier menyampaikan duka citanya usai Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis (14/1/2021) pagi tadi.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Deddy Corbuzier Ikut Berduka, Pasang Foto Salat Berjamaah Diimami Syekh Ali Jaber
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Deddy Corbuzier di peluncuran HOVR Machina di Senayan City, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deddy Corbuzier menyampaikan duka citanya usai Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis (14/1/2021) pagi tadi.

Deddy mengunggah foto saat dirinya sedang beribadah salat berjemaah dan diimami oleh Syekh Ali Jaber.

Lewat unggahannya itu Deddy Corbuzier menuturkan bahwa saat ini Syekh Ali Jaber sudah tenang dan tak merasakan sakit lagi.

"Innalillahi wa innalillahi rojiun
@syek.alijaber," tulis Deddy Corbuzier dalam akun Instagramnya dikutip Tribunnews.com, Kamis (14/1/2021).

"There is no hurting, no suffering, and no pain in Heaven. Will be miss you," jelasnya.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2021) pagi sekira pukul 08.30 WIB.

Berita Rekomendasi

Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat terpapar Covid-19 yang membuatnya harus menjalani perawatan.

Kabarnya Syekh Ali Jaber meninggal dunia karena sakit paru-paru yang ia derita. Sekira sudah 16 hati Syekh Ali Jaber harus menggunakan alat bantu ventilator.

Deddy Corbuzier sempat mengundang Syekh Ali Jaber usai ulama tersebut mengalami insiden penusukan beberapa bulan lalu.

Kabar Langsung Dari Yayasan Syekh Ali Jaber
Ulama asal Madinah ini dikabarkan meninggal dunia, Kamis (14/1/2021) di RS Yarsi Jakarta pagi ini pukul 09.00 WIB.

Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam usia 44 tahun (3 Februari 1976 - 14 Januari 2021)

Kabar duka ini juga dikonfirmasi melalui laman Instagram resmi @yayasan.syekhalijaber pada Kamis (14/1/2021).

"Kami berduka atas wafatnya Syeikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber pada Kamis pukul 08.30 WIB," tulis akun tersebut, dilansir TribunnewsBogor.com.

"Bismillah, Walhamdulillah..

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا

Telah Wafat Guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber)

Di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021
1 Jumadil Akhir 1442 H
Jam 08.30 WIB dalam keadaan Negatif Covid.

Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya.

Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ

Do'akan Syekh Ali ya..

_Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh_

Hormat Kami,
*Habib Abdurrahman Alhabsyi*
(Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber)," tulis akun tersebut.

Wasiat Terakhir , Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Lombok Bukan di Madinah

Sebelum meninggal dunia, ternyata Syekh Ali Jaber sempat mengucapkan permintaan terakhir kepada istri dan keluarganya.

Wasiat Ulama Syekh Ali Jaber diceritakan kepada sang istri yakni Umi Nadia.

Lahir buah hati bernama Hasan hasil dari buah cinta mereka.

Ternyata, jika Syekh Ali Jaber wafat ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan di Madinah asal negaranya.

Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.

Anak Syekh Ali Jaber, Hasan lahir di Lombok.

“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman.

Karena ada ceritanya.

Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” ujarnya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.

“Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok.

Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok.

Saya sampaikan ke Pak Jokowi waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar.

Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel sasak update.

Saat ini, Syekh Ali Jaber sedang mendapatkan perawatan insentif di sebuah rumah sakit Jakarta.

Ia mendapatkan perawatan insentif di ruang ICU.

Syekh Ali Jaber juga berkeinginan ingin dimakamkan di Madinah.

Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.

“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.

Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak diLombok menjadi calon penghafal Alquran.

“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya.

Sempat Terpapar Covid-19
Syekh Ali Jaber dikonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui diketahui dari akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, Selasa (29/12/2020).

Melalui media sosial tersebut, pemilik nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini meminta dukungan doa jemaah agar dapat sembuh dari Covid-19.

"Mohon Doa untuk kesembuhan guru kita @syekh.alijaber bahwasannya beliau terkonfirmasi positif Covid-19."

"Semoga beliau segera disembuhkan dan penyakitnya diangkat oleh Allah Ta'ala," tulis akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.

Syekh Ali Zaber mengaku tidak menyangka dirinya positif Covid-19.

"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif," kata Syekh Ali Jaber lewat video yang diunggah di akun Instagram @yayasan.syekhalijaber

Ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber mengalami demam dan batuk.

Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa.

"Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya," katanya.

Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test kembali.

"Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi. Saya tidak merasa sama sekali akan positif."

"Maka saya diswab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas