DPR Soroti Permintaan Maaf Raffi Ahmad Usai Berpose Tanpa Masker, Pelajaran Protokol Kesehatan
Tindakan Raffi Ahmad yang mendatangi pesta dan berpose tanpa masker usai diaksin covid masi hangat dibicarakan, meski sang artis sudah minta maaf.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tindakan Raffi Ahmad yang mendatangi pesta dan berpose tanpa masker usai diaksin covid masi hangat dibicarakan, meski sang artis sudah minta maaf.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyesalkan adanya publik figur yang melanggar protokol kesehatan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Azis menilai perilaku tersebut sangat tidak terpuji dan tidak patut di contoh.
Baca juga: Raffi Ahmad Digugat ke PN Depok karena Tak Pakai Masker Datangi Pesta Usai Divaksin Covid
Baca juga: Raffi Ahmad Hadiri Pesta Setelah Vaksinasi, Refly Harun: Soal Kepantasan dan Pelanggaran Prokes
“Sangat tidak terpuji, baik figur publik maupun masyarakat secara luas patut menjadi contoh yang baik dalam penerapan protokol kesehatan.
Terlebih sesudah mendapatkan kesempatan didahulukan dalam proses vaksinasi ini, Protokol kesehatan tetap wajib dijalankan," kata Azis kepada wartawan, Jumat (15/1/2021).
Sebelumnya, banyaknya pemberitaan menyebut aksi Raffi Ahmad yang justru keluyuran dan mendatangi acara pesta tanpa masker sesudah divaksinasi di Istana Negara.
Pihak Istana pun turut menegur tindakan tersebut.
“Ini menjadi contoh yang tidak patut ditiru pasca mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sekaligus, saya ingatkan, bahwa yang berhasil di vaksinasi tahap awal mendapatkan kesempatan mulia atas hak jutaan masyarakat. Tolong jaga amanah tersebut dalam mensukseskan program Vaksinasi Covid-19 Nasional ini sesuai dengan cara yang tepat, protokol kesehatan merupakan salah satu unsur terpenting," ucap Azis.
Menyikapi permintaan maaf oleh Raffi Ahmad kepada presiden, politikus Partai Golkar ini mengapresiasi sikap tersebut serta mengharapkan agar hal serupa tidak terulang kembali.
Permintaan maaf tersebut dinilai perlu juga ditujukan kepada masyarakat yang sudah sempat memberikan kepercayaan kepadanya.
“Bagus kalau sudah menyadari kesalahan. Semoga masyarakat juga dapat memaafkannya. Selanjutnya, ini menjadi pelajaran akan pentingnya tetap menjalankan protokol kesehatan sekalipun sudah di vaksinasi Covid-19. Hal ini perlu digarisbawahi," ujarnya.
Lebih lanjut, mengharapkan momentum vaksinasi Covid-19 secara nasional ini dapat ditanggapi dan disukseskan secara positif, agar terbentuk narasi yang konstruktif di masyarakat.
Dia juga mengharapkan peran para teladan di masyarakat dalam mensosialisasikan vaksin sesuai dengan fakta dan mekanisme yang ada, agar tidak terjadi penyebaran hoax di masyarakat.
"DPR mengharapkan para teladan, tokoh agama serta kaum intelektual dalam masyarakat dapat konstruktif dan positif dalam mensosialisasikan program vaksinasi nasional sesuai fakta dan mekanisme yang ada. Peredaran hoax maupun pemikiran konspirasi yang tidak mendasar harus di tolak," pungkasnya.