Sebelum jadi Wali Nikah, Gus Miftah Beri Wejangan kepada Atta Halilintar
Salah satu ulama di Indonesia, Gus Miftah digadang-gadangkan akan menikahkan Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah pada 21 Maret 2020 mendatang.
Penulis: Pramesti RizkiAstarianti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu ulama di Indonesia, Gus Miftah, digadang-gadang akan menikahkan Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah pada 21 Maret 2021 mendatang.
Gus Miftah bersedia menikahkan Atta Halilintar dan aurel Hermansyah karena ia merupakan teman baik Anang Hermansyah.
Anang Hermansyah telah memperkenalkan Atta kepada Gus Miftah.
Sebelum menjadi wali nikah, Gus Miftah memberikan beberapa wejangan kepada Atta Halilintar untuk bekal menikahnya kelak.
Hal ini terlihat dalam kanal YouTube Atta Halilintar yang tayang pada Senin (15/2/2021).
Baca juga: Atta Halilintar & Puluhan Kru Langsung Tes PCR setelah Aurel Hermansyah Dinyatakan Positif Covid-19
Gus Miftah memberikan pesan pertamanya kepada Atta Halilintar.
"Ingat menikah itu senang, tapi jangan senang menikah," terang Gus Miftah.
Wejangan tersebut dimaksudkan bahwa Atta Halilintar hanya boleh menikah satu kali saja yaitu dengan Aurel Hermansyah.
Gus Miftah juga memberikan nasihat pentingnya arti seorang perempuan.
Perempuan itu tidak mudah untuk disentuh.
Jika ingin menyentuhnya, maka seorang laki-laki harus menggunakan izin.
"Posisi wanita di Islam itu lebih mulia daripada posisi seorang ratu, jadi nggak gampang untuk menyentuhnya, makanya untuk menyentuhnya itu saja harus pakai saya terima nikahnya," terang Gus Miftah.
Selain itu, ia mengatakan bahwa seorang wanita itu suci seperti sajadah, karena di atasnya lah laki-laki bisa beribadah.
Mendengar pernyataan itu, Atta Halilintar hanya tertawa kagum kepada Gus Miftah.
Baca juga: Atta Ul Karim Tanggapi soal Sponsor Miliaran untuk Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
"Ibadah yang paling dibenci setan itu bukan salat bro, tapi ibadah menikah, karena seumur hidup," terang Gus Miftah.
Maka, semua orang menginginkan pernikahan selama-lamanya, dan semua yang ada di dalam pernikahan dianggap ibadah.
Gus Miftah juga mengatakan, orang yang telah menikah dianggap umatnya Nabi, dan yang jomlo bersegera untuk menikah, karena dajjal dalam keadaan jomlo.
"Kalau kamu lahir dalam keadaan jomlo itu bukan sebuah kesalahan, tapi kalau kamu mati dalam keadaan jomlo itu mengenaskan," timpal Gus Miftah.
Konsep menghalalkan seseorang menurut Gus Miftah tidak harus mapan.
Karena menurutnya, orang yang menikah itu akan menumbuhkan dua jalan.
"Jalan rezeki dan jalan bayi," jawabnya sambil tertawa.
Di sisi lain, ia juga menceritakan pengalamannya saat menikah sebelum mapan.
Bahkan, Gus Miftah mengatakan, dirinya belum mempunyai pekerjaan pada saat menikah.
Ia hanya percaya bahwa rezeki akan datang setelah ia menikah.
Dia mengatakan, rezeki semua umat telah dijamin oleh Tuhan.
Sedangkan rezeki orang menikah dengan niat ibadah, maka rezeki itu pun juga pasti akan dijamin oleh Tuhan.
Gus Miftah juga mengatakan agar tidak tergesa-gesa untuk menikah, tetapi bersegera untuk menikah.
"Kalau tergesa-gesa itu nggak ada persiapan sama sekali tahu-tahu nikah, tapi kalau segera itu semuanya udah memungkinkan, ya sudah segera menikah," terang Gus Miftah.
Posisi Atta ingin segera menikahi Aurel menurut Gus Miftah merupakan posisi segera.
Karena secara materi, Atta sudah mampu dan keadaan memungkinkan.
Baca juga: Atta Halilintar Ingin Segera Menikah dengan Aurel Hermansyah: Terlalu Lama juga Nggak Bagus Ya
Atta juga tak ingin jika terlalu lama menunda akan menjadikan fitnah.
"Kalau dilihat cintamu ke Aurel itu seperti corona virus, tidak nampak sih tapi sangat serius," canda Gus Miftah.
Kemudian, Gus Miftah mengatakan bahwa cara setan menggoda imannya supaya tidak menikah adalah dengan digoda oleh hawa nafsu.
Contohnya, ketika seorang laki-laki digoda oleh wanita yang lebih cantik daripada kekasihnya.
"Setan itu selalu menggoda 'eh jangan nikah dulu, katalog Tuhan tiap hari ada yang baru loh'," terangnya.
Gus Miftah menambahkan, pasangan yang baik bukan pasangan yang datang dengan segala kelebihannya.
Namun, pasangan yang baik adalah yang tidak meninggalkan kita dengan segala kekurangannya.
"Jangan cari pasangan yang sempurna, tapi terimalah pasanganmu dengan cara yang sempurna," terang Gus Miftah.
(Tribunnews.com/Pramesti Rizki)