Ketahui Pemicu Keinginan Bunuh Diri
Depresi yang berat, lama-kelamaan membuat orang menjadi tidak dapat berpikir jernih, sehingga memunculkan pikiran bunuh diri.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua orang tentu punya masalah. Ada yang bisa diselesaikan secara mandiri, tapi ada juga yang membutuhkan bantuan orang lain.
Terkadang masalah yang tidak selesai dapat membuahkan perasaan stres.
Stres kerap dianggap sepele dan dibiarkan menumpuk. Padahal jika dibiarkan terus menumpuk, stress akan berkembang menjadi depresi.
Depresi yang berat, lama-kelamaan membuat orang menjadi tidak dapat berpikir jernih, sehingga memunculkan pikiran untuk menghabisi nyawa sendiri atau bunuh diri.
Pada dasarnya, stres merupakan sesuatu yang lumrah.
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Masalah Kesehatan Mental di Masa Pandemi
Seorang Psikolog RSPI Sulianti Saroso Barita Ulina Sianturi, P.Si. mengatakan stres merupakan reaksi alami saat tubuh mendapatkan sinyal suatu ancaman dari lingkungan.
Barita memberikan satu contoh sederhana. Misalnya saat anak sekolah yang mengalami stres saat akan menghadapi ujian akhir sekolah.
Atau, ketika seorang pekerja mendapatkan teguran dari atasan perihal pekerjaan yang dianggap kurang baik.
Rasa stres dapat menimbulkan reaksi baik itu fisik mau pun psikis. Secara fisik bisa dilihat saat tubuh berkeringat cukup banyak. Lalu jantung berdebar kemudian diikuti rasa sakit kepala.
Sedangkan dari segi psikologi, seseorang yang mengalami stres kerap merasa gelisah, tidak tenang. Kerap merasa panik dan mengalami gangguan saat tidur.
Tanda-tanda di atas masih berupa gejala stres ringan dan dapat hilang ketika masalah yang dihadapi sudah selesai.
Namun, ketika orang tersebut tidak dapat mengurai stres, rasa depresi mungkin akan muncul.
"Saat depresi yang cukup berat, orang mulai kehilangan minat hingga semangat hidup. Ibarat buah simalakama, apa yang dilakukan terasa salah sehingga rentan melakukan percobaan bunuh diri," ungkapnya dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (22/2/2021).
Maka hal yang perlu dilakukan pertama kali ada mengidentifikasi, apa yang menjadi penyebab stres muncul.
Jika sudah ditahap tidak mengantisipasinya sendiri, mintalah bantuan profesional.