Annisa Resmana Ciptakan Lagu Kurang Dari Satu Jam Saat Memainkan Nada-nada Sederhana Pada Piano
Berangkat dari mimpi yang sudah tertunda terlalu lama Annisa akhirnya mendapatkan waktu untuk berkontemplasi di depan piano rumahnya.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berangkat dari mimpi yang sudah tertunda terlalu lama, Annisa Resmana akhirnya mendapatkan waktu untuk berkontemplasi di depan piano rumahnya.
Pandemi membuat seluruh kegiatannya menjadi lebih pelan dan membuat Annisa Resmana berpikir bahwa inilah saatnya, lagu pertama diciptakan.
Familiar dengan piano, mikrofon dan orkestra sejak berumur 6 tahun, Annisa akhirnya menciptakan lagu pertamanya di usia ke-27. Sejak umur 4 tahun, Annisa selalu mengintip Omnya (Didan ME) berlatih dan bermusik. Bakat bernyanyi juga turun dari Ibunya yang sering menjuarai kompetisi bernyanyi di Bandung.
Perempuan kelahiran 24 April 1994 ini sudah gemar mengikuti berbagai kompetisi dan ‘manggung’ sejak SD hingga SMA. Tak hanya bermusik, Annisa juga gemar menulis puisi, cerpen dan prosa bergenre roman.
“Banyak teman bertanya, kenapa baru sekarang? Sebenarnya saya sudah mencoba menulis lirik dan nada sejak dulu. Namun saya sering mendapati kesulitan di tengah prosesnya. Saya pikir, karena saya sering menulis, harusnya tidak begitu jadi masalah. Toh sama-sama menulis. Namun ternyata, menulis lirik lagu itu suatu skill lain. Challenging. Dan momentum
sekarang juga sekaligus mengingatkan bahwa saya sudah lama tidak kembali dalam dunia musik. Sejak kuliah saya terlalu fokus di bidang lain. Rindu juga akhirnya,” tutur dara yang meraih gelar Sarjana Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan, dan Master Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia ini dengan semangat.
Lagu ini hanya tercipta kurang dari satu jam, ketika tak sengaja ia memainkan nada-nada sederhana pada piano. Annisa menulis lirik Di Ujung Sana, sambil membayangkan yang sedang jatuh cinta.
“Namun hatinya masih belum siap untuk terbuka sepenuhnya. Masih ada luka, dan tak ingin cinta yang tergesa, namun tetap percaya bahwa semesta akan memberikan bahagia di ujung ceritanya,” ungkapnya.
Pengagum band Dewa dan Jamie Cullum ini juga mempertegas imajinasi perasaan itu dengan chord yang sederhana. Instrumen gitar dimasukkan sebagai pemanis agar nuansa blissful dan harapan akan semakin terasa.
Untuk merealisasikan mimpi kecilnya, Annisa mempercayai pamannya, Didan ME, sebagai produser. Dibantu oleh Ady Julian ‘Yovie Nuno, Vidy dan Ari Renaldi.
Single Di Ujung Sana sudah dapat didengar mulai 6 Maret 2021 di berbagai portal musik digital, seperti JOOX, Spotify, iTunes, Langit Musik, Deezer dan layanan portal musik lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.