Rachel Vennya Akui Dirinya Seorang Bipolar, Terasa Jika Terlalu Bahagia, Ini yang Dilakukannya
Selebgram terkenal Indonesia, Rachel Vennya salah satu diantara yang mengalami bipolar.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada tanggal 30 Maret, diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia.
Tanggal tersebut bertepatan pada kelahiran seorang seniman Belanda, Vincent van Gogh yang mengidap gangguan bipolar
Sebagai orang yang selalu berkarya, Vincent tidak mundur atau terpuruk pada gangguan yang dialaminya.
Ia tetap terus berkarya hingga memberikan inspirasi ke semua orang.
Baca juga: Rachel Vennya Geram Dituding Titip Anak Pada Mantan Suami, Ogah Disebut Single Parent
Baca juga: Pria Penderita Bipolar Suntikkan Jamur Ajaib ke Tubuhnya sebagai Obat, Berujung Alami Gagal Organ
Memperingati Hari Bipolar Sedunia bertujuan untuk memahami pentingnya gangguan bipolar. Serta memberikan dukungan kepada penderitanya.
Penderita Bipolar tidak pandang bulu dan melihat status seseorang. Setiap kalangan berpotensi mengalami gangguan ini.
Selebgram terkenal Indonesia, Rachel Vennya salah satu diantara yang mengalami bipolar.
Lewat Instagram Story miliknya, ia memberikan kesempatan pada netizen untuk bertanya terkait bipolar.
Lewat pertanyaan yang diberikan, Rachel memberikan jawaban jika awalnya ia tidak menyadari mengidap bipolar.
"Cuma kalau udah under treatment biasanya tahu gejalanya. Kayak overly high (terlalu happy), impulsive, cepet ke distract, pokoknya kayak orang energik gitu ngomongnya cepet banget kayak kereta kadang aku suka motong omongan orang tanpa sadar.
Nah kalau udah tau gejalanya kita langsung minum obat untuk nenangin hal itu," katanya lewat Instagram Story miliknya, Rabu (31/3/2021).
Di sisi lain, Rachel juga mengomentari netizen yang mengklaim dirinya seorang bipolar.
Rachel pun memberikan jawaban untuk tidak langsung memutuskan jika diri sendiri adalah bipolar.
"Tidak bisa self diagnose, harus oleh dokter. Kalo merasa kayaknya aku gini deh gitu deh baiknya ke profesional. Jangan cuap-cuap dulu kalo bukan dokter yang diagnose kamu. Tidak boleh. No no. Sekali lagi . No no," tulisnya lagi.
Untuk mendiagonis seseorang terkena bipolar harus melalui penanganan medis. Ia sendiri pun tidak mengklasifikasikan ciri-cirinya secara umum. Saat ini Rachel pun menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.