Lukman Sardi Tak Pernah Merasakan Star Syndrome Meski Sejak Kecil Sudah Jadi Aktor
Meski sudah memainkan seni peran sejak kecil, Lukman ternyata tidak pernah terpikirkan menjadi seorang aktor.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor senior Lukman Sardi baru-baru ini menceritakan tentang masa kecilnya sebagai anak dari seorang seniman.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Daniel Mananta.
Pada kesempatan ini, Lukman bercerita tentang ayahnya, Idris Sardi, yang merupakan seorang musikus dan pemain biola orkestra terkenal pada masanya.
Sejak kecil, ia juga sudah akrab dengan dunia seni peran dengan berakting dalam sejumlah film sebagai aktor cilik.
Meski sudah memainkan seni peran sejak kecil, Lukman ternyata tidak pernah terpikirkan menjadi seorang aktor.
"Jadi sebenernya masa kecil itu areanya di situ. Tapi gue tuh waktu itu ke tempat syuting gue seneng karena ketemu banyak orang. Gue bisa main, segala macem. Tapi nggak pernah kepikiran untuk I will become an actor (aku akan menjadi aktor)," kata Lukman Sardi, dikutip Tribunnews, Senin (26/7/2021).
"Dan bokap gue cukup keras dalam mendidik anak-anaknya," ungkapnya.
Meski sudah terkenal sejak kecil dan mempunyai penggemar, nyatanya sang ayah tidak memperlakukannya dengan spesial.
Sehingga dari awal perjalanan kariernya, ia tidak pernah merasakan apa yang dinamakan sebagai star syndrome.
"Dia (ayah) bilang, 'lo kalo lagi syuting-syuting, lo kalo di luar punya fans, tapi begitu di rumah, lo anak gua, bukan siapa-siapa,"' jelasnya.
Selanjutnya, Lukman Sardi bercerita bahwa semasa kecil dirinya sering ikut sang ayah rekaman di luar negeri.
Baca juga: Protes Lukman Sardi Rumahnya Didatangi Petugas PLN hingga Listrik Terancam akan Diputus
Pada masa itu rekaman musik film tidak dilakukan di Indonesia, melainkan di negara-negara luar seperti di Jepang dan Hong Kong karena harus dilakukan di sebuah studio besar.
Lantaran sering ikut bekerja ayahnya, ia merasa akrab dengan suasana di lokasi syuting atau studio rekaman musik film.
"Bokap gue tuh lumayan sibuk ya, jadi sebenernya interaksi gue lebih banyak sama ibu gue. Karena bokap gue di masa itu dari era 70an sampai 90an itu dia aja ngisi musik film Indonesia hampir semua. Banyak banget," ungkapnya.
Tidak tanggung-tanggung, ayah Lukman Sardi mengisi setidaknya 200 hingga 300 lagu untuk film Indonesia.
Sehingga ia sendiri merasa bahwa sang ayah tidak punya banyak waktu di rumah dan berinteraksi hanya saat di meja makan.
Karena itu, hubungan dengan sang ayah tidak begitu akrab.