Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Rumah Putra Cilok di Lapak Pemulung Terbakar, Berharap Ashanty yang Pernah Jadi Ibu Angkat Membantu

Masih ingat Putra "Cilok"? Bocah yang pernah jadi anak asuh artis Ashanty sedang tertimpa musibah. Rumahnya di terbakar tinggal puing.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rumah Putra Cilok di Lapak Pemulung Terbakar, Berharap Ashanty yang Pernah Jadi Ibu Angkat Membantu
Tangkap layar Youtube The Hermansyah A6
Ashanty dan Putra, pedagang cilok yang diangkat anak oleh keluarga Anang Hermansyah.Rumah Putra Cilok di Lapak Pemulung Terbakar, Berharap Ashanty yang Pernah Jadi Ibu Angkat Membantu 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Masih ingat Putra "Cilok"? Bocah yang pernah jadi anak asuh artis Ashanty sedang tertimpa musibah. Rumahnya di terbakar tinggal puing.

Rumah Putra berada di area Kampung Pemulung Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (25/8/2021).

Ia hanya bisa pasrah melihat rumahnya ludes bersama 100-an rumah semi permanen.

Baca juga: Ashanty dan Anang Hermansyah Ungkap Alasan Atta-Aurel Tunda Umumkan Kabar Kehamilan

Baca juga: Aurel Hermansyah Hamil, Ashanty Ogah Dipanggil Nenek Jika Cucu Pertamanya Lahir

Putra lantas terbayang artis Ashanty sosok yang pernah mengangkatnya sebagai anak.

Ia saat meratapi kebakaran yang menghanguskan 100-an rumah semipermanen di Kampung Pemulung Bintaro.

Sekadar mengingatkan, bocah 14 tahun itu diangkat anak oleh istri Anang Hermansyah sejak dua tahun lalu, ketika viral di media sosial karena berjualan cilok saat bersekolah.

BERITA REKOMENDASI

Putra kerap memanggil Ashanty dengan sebutan Bunda.

Ia tetap menganggap Ashanty berjasa dalam hidupnya, menggantikan sosok ibunya yang telah meninggal.

Putra di Kampung Pemulung Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/8/2021).
Putra di Kampung Pemulung Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/8/2021). ( TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Putra berharap kehadiran Ashanty untuk membantu pemulihan rumah semipermanen yang didiami sekitar 200 orang di Kampung Pemulung Bintaro.

Bukan untuk dirinya, melainkan untuk warga kampung pemulung lain yang kehilangan rumah.

"Ya pinginnya sih ngebantu buat ekonomi keluarga sini lagi," Putra berharap saat diwawancarai TribunJakarta.com di lokasi kebakaran.

Putra Ingat Konfliknya dengan Ashanty: Kalau Benci Sama Putra Mandangnya Warga Sini 

Putra rupanya teringat polemik antara dirinya dan Ashanty beberapa waktu lalu.

Namun ia berharap, ibu mertua Atta Halilintar ini tak memandang konflik itu. Namun melihat warga sekitar yang tengah berduka karena kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Cerita Masdi, Penjual Cilok yang Selalu Tampil Nyentrik, Kenakan Setelan Jas Berdasi Saat Berjualan

Baca juga: Tanggapi Kabar Perseteruan Nindy Ayunda dan Olla Ramlan, Ashanty: Pasti Ada Salah Paham

"Kalau bunda benci sama Putra, jangan mandangnya Putra, mandangnya warga sini," kata Putra di lokasi.

Putra memandang Ashanty sangat berkecukupan, berbanding terbalik dengan kondisi dirinya dan tetangganya saat ini yang tertimpa musibah.

"Banyak yang rusak rumahnya. Kan kasihan juga. Harapannya Bunda Ashanty membantu. Walau sedikit, berharga buat keluarga lapak sini," ungkap Putra.

Putra ingin menghubungi langsung Ashanty, namun ponsel miliknya yang masih kredit tak punya paket data internet.

"DM saja kali ya, tapi enggak ada paket," kata Putra.

Polemik nasib Putra pernah mengemuka awal tahun lalu. Nasib putra disebut terkatung-katung lantaran Putra tak lagi bisa lagi bersekolah di Pesantren lantaran Ashanty tak lagi membiayainya.

Janji Ashanty itu disebutkan hanya sebatas ucapan dan tidak terealisasi.

Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie. mengatakan, Ashanty diduga menjadikan Putra sebatas untuk kepentingan selebritas semata.

Abdul juga menjelaskan kalau dari statusnya, Putra diangkat anak tanpa legalitas.

"Putra dianggap sebagai anak angkat, tapi tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul.

Dengan adanya peristiwa ini, Abdul mencurigai Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.

Ashanty menyikapi hal ini. Ia juga menampik telah berhenti membiayai pendidikan Putra sehingga Putra tidak bisa bersekolah lagi.
Ashanty mengatakan, Putra lah yang tidak betah tinggal di Pesantren.

"Yang mau keluar dari pesantren itu siapa ?

Baca juga: Viral Kisah Haru Pedagang Jajanan Belikan Kado untuk Anak yang Lagi Hamil, Minta Penjual Simpan Dulu

Baca juga: Kebakaran Rumah di Karet Tengsin, Penyanyi Ashanty Beri Bantuan Sembako untuk Warga

Baik voice note, WhatsApp maupun video, kita masih lengkap," akui Ashanty.

Sebenernya Ashanty enggan melakukan pembelaan lantaran ia takut Putra akan dibully.

"Kenapa saya enggak mau share apa yang terjadi dengan saya dan Putra.

Karena saya terlalu sayang sama anak ini.

Kalau saya ceritakan dan keluarkan apa yang sebenarnya terjadi, satu Indonesia akan bully dia.

Itu tidak baik untuk anak seumur dia," kata Ashanty.
Ashanty juga menampik ia memanfaatkan Putra demi konten.

"Ngapain dijadiin konten hanya untuk 3 jam saya harus keluarin biaya untuk pendidikan, makan, bahkan nyuci pun kita tangung," pungkas Ashanty.

Ashanty melanjutkan, ia berusaha memahami pemikiran Putra soal anak angkat.

Putra berfikir jika anak angkat harus tinggal satu rumah dengannya.

"Dia itu sempat bilang ke tim 'kok aku enggak tinggal bareng, kok aku enggak kaya Arsyi Arsya'," tutur Ashanty.

Dari situ, Ashanty paham jika pemikiran Putra berbeda.

"Oh berarti pemikiran dia ini sudah berbeda. Niat saya itu Putra jadi orang hebat. Ngapain bikin konten cuma 3 jam. Dia sekolah di pesantren juga gak bisa kita bikini konten kok.

Ashanty menambahkan, ia juga memiliki empat anak angkat lainnya.

"Aku ada 4 anak angkat lainnya. Dan mereka enggak tinggal di rumah. Tetapi aku tanggung biaya pendidikannya," bebernya

Sepeda Pemberian Deddy Corbuzier ikut Hangus

Putra hanya bisa meratapi rumah hasil jerih payahnya sudah rata.

Saat viral tiga tahun lalu, banyak orang memberikan bantuan materi.

Hingga akhirnya Putra cukup membangun rumah lebih besar dari sebelumnya.

"Rumah itu dari viral waktu itu. Kan banyak bantuan dari Pak Hamim, dari KitaBisa, dari wartawan," kata Putra.

Putra menunjukkan sepeda hangus terbakar di kampung pemulung, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang mengalami kebakaran pada Rabu (25/8/2021) subuh itu. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)
Putra menunjukkan sepeda hangus terbakar di kampung pemulung, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang mengalami kebakaran pada Rabu (25/8/2021) subuh itu. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir) ()

Bocah tiga bersaudara itu juga menunjukkan sepeda pemberiaan saat jadi tamu Hitam Putih yang digawangi Deddy Corbuzier ikut gosong.

"Ini sepeda yang dikasih Om Deddy. Kebakar juga semalam," ujarnya.

Seluruh bangunan yang terbuat dari kayu dan tripleks itu ludes.

Bahkan, pakaian yang menempel pada tubuh Putra satu-satunya yang tersisa.

Sumber Api Belum Ketahuan

Kebakaran hebat yang melanda kampung pemulung, tempat Putra tinggal berlangsung pada Rabu (25/8/2021) Subuh.

Sekira 100-an rumah semi permanen ludes terbakar dan rata dengan tanah.

Sebanyak 200-an orang yang tinggal di lapak pemulung terdampak.

Mukroni (36), pemilik lapak, mengatakan api muncul sekira pukul 03.00 WIB, tanpa tahu penyebabnya.

"Jam tiga kejadian, orang lagi pada tidur," ujar Mukroni.

Kebakaran hebat melanda kampung pemulung di kawasan Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/8/2021) subuh. (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Kebakaran hebat melanda kampung pemulung di kawasan Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/8/2021) subuh. (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR ()

Material rumah yang mudah terbakar, membuat api cepat menjalar.

Hampir semua barang bekas yang dikumpulkan para pemulung pun ludes tanpa sisa.

"Langsung pada menyelamatkan diri, sampai loncat ke kali, saya lempar ke kali sudah kaya entog," kata dia.

Sembilan jam lebih proses pemadaman. Itupun api masih muncul dari bara bangunan rumah semi permanen.

Pantauan TribunJakarta.com pukul 12.00 WIB, asap masih mengepul di beberapa bagian.

Bangunan rumah yang tadinya padat, kini seperti tanah lapang.

Hanya musala dan kamar mandi umum terbuat dari bata dan semen yang bertahan berdiri.

"Penyebabnya, kita belum diketahui," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Uci Sanusi.

Menurut Uci, bangunan di kampung pemulung tidak terdata karena hanya bedeng-bedeng sederhana.

"Dari Pleton Charlie menerjunkan 10 unit dengan 50 orang anggota," ucap dia.

(TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir) (KompasTV/Tribun Jateng/Wartakota)

Artikel ini sebagian tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pernah Jadi Anak Angkat, Putra 'Cilok' Minta Ashanty Bantu Korban Kebakaran Kampung Pemulung Bintaro, 

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas