Indro Warkop Minta Warkopi Jadi Diri Sendiri saat Berkarya: Nggak Ada Peniru yang Sukses
Pelawak Indro Warkop meminta trio Warkopi untuk berkarya sesuai jati diri hingga beri waktu untuk ganti nama.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pelawak Indro Warkop meminta Trio Warkopi untuk berkarya sesuai jati diri.
Lembaga Warkop DKI dan Indro Warkop juga meminta Alfin, Alfred, dan Sepriadi tidak lagi memakai nama Warkopi.
Kemunculan Warkopi beberapa waktu lalu sempat heboh, lantaran dinilai meniru gaya dari Warkop DKI.
Hingga Indro pun menyarankan agar ketiga anak muda itu berkarya dengan menjadi diri sendiri.
Pun sahabat Dono dan Kasino itu menyinggung soal tidak ada seorang peniru yang sukses.
Baca juga: Tegur Keras Warkopi, Bentuk Profesionalisme Lembaga Warkop DKI sebagai Mitra Falcon Pictures
Baca juga: Sebut Peniru Tak Akan Sukses, Indro Warkop Sarankan Warkopi Jadi Diri Sendiri
"Jauhkan seolah-olah Dono, Kasino, Indro. Anak-anakku, jadilah diri sendiri. Nggak ada peniru yang sukses," kata Indro Warkop, dikutip dari WartaKota.
Menurut Indro, aksi Warkopi meniru Warkop DKI merupakan cara yang salah ketika menunjukkan kekaguman.
Dikatakan Indro, merek Warkop DKI sudah dilindungi undang-undang.
"Merek Warkop DKI itu dilindungi undang-undang," lanjutnya.
Lembaga Warkop DKI Ingin Selesaikan Masalah secara Kekeluargaan
Putri dari almarhum Kasino, Hana mengatakan, dirinya bersama anggota Lembaga Warkopi lainnya masih ingin menempuh jalur kekeluargaan.
"Sebisa mungkin secara kekeluargaan, kami berharap mereka mengerti," kata Hana dalam jumpa pers virtual, seperti diberitakan Tribunnews, Rabu (6/10/2021).
Kedua belah pihak ingin supaya permasalahan mereka tidak masuk di ranah hukum.
"Kami ingin sebisa mungkin gak masuk ke ranah hukum," bebernya.
Dalam pertemuan itu, Indro Warkop juga berharap permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kami sama-sama anak bangsa, kami ingin selesai secara kekeluargaan, kami gak mau ke hukum karena kami kuat," kata Indro Warkop.
"Bukan sombong ya, tapi kami kuat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," lanjutnya.
Baca juga: Warkopi Diberi Waktu Tujuh Hari Ganti Nama, Lembaga Warkop DKI Belum Berniat Tempuh Jalur Hukum
Baca juga: Asal Usul Tiga Pemuda Mirip Dono Kasino Indro Sebelum Gabung Warkopi
Kini, Lembaga Warkop DKI memberikan waktu selama tujuh hari untuk Warkopi mengganti nama.
Permintaan Warkopi untuk merubah nama terhitung pada Rabu ini.
Hukuman dan Denda yang Harus Dibayar Warkopi jika Lembaga Warkop DKI Tempuh Jalur Hukum
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI), Freddy Harris, mengungkapkan soal hukuman dan denda yang mungkin harus dibayar oleh Warkopi.
Diketahui, Warung Kopi Dono Kasino Indro (Warkop DKI) sudah mendaftarkan merek mereka di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 21 Januari 2004.
Ia menjelaskan, setiap pihak yang menggunakan merek Warkop DKI harus meminta izin ke DJKI dan pihak Warkop DKI.
Jika tidak meminta izin, akan dikenakan hukuman pidana sesuai Undang-Undang yang berlaku.
"Grup Warkopi sendiri tidak tercatat memiliki pendaftaran merek."
"Apabila merujuk kepada ketentuan Pasal 100 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2016, karena itu Warkopi dapat dipidana dengan penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp2 Miliar," kata Freddy Harris, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya.
Baca juga: Soal Polemik Warkopi, Indro Warkop Ungkap Ucapan Satrio Anak Dono, Bikin Nangis Deddy Corbuzier
Pasal 100 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2016 disebutkan bahwa ‘Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp2 miliar.'
Freddy Harris menyampaikan Warkop DKI telah menguasai merek itu dengan nomor agenda IDM000047322, IDM000551495, IDM000557440, IDM000557441.
Keempat merek tersebut secara eksklusif mengkomersilkan jasa-jasa hiburan, penyediaan latihan, penyewaan lahan olahraga, sarana olahraga dan aktivitas kebudayaan, jasa-jasa group hiburan atau pendidikan, penerbitan buku, jasa jasa pendidikan, produksi film, penyelenggaraan pameran untuk tujuan kebudayaan dan pendidikan.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul/Bayu Indra Permana/Mohammad Alivio)(Wartakotalive.com)