Della Dartyan Akui Pernah Pacaran Beda Keyakinan Selama 6 Tahun
Bintang film Della Dartyan kembali mengeksplor bakat aktingnya, dengan menerima tawaran bermain dalam film Akhirat: A Love Story.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - - Bintang film Della Dartyan kembali mengeksplor bakat aktingnya, dengan menerima tawaran bermain dalam film Akhirat: A Love Story.
Dalam film karya sutradara Jason Iskandar bersama rumah produksi Base Entertaimen yang bekerjasama dengan Studio Antelope, Della Dartyan berperan sebagai Mentari seorang ilustrator, yang punya jiwa kesenian sangat tinggi.
"Awal ditawarin ya aku terima karena ceritanya menarik. Mengangkat sebuah tema percintaan beda keyakinan," kata Della Dartyan dalam wawancara virtual film Akhirat: A Love Story, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Della Dartyan Ingat Pengalaman Menari di Kaki Gunung Slamet Pakai Kemben
Baca juga: Tumbuhnya Ikatan Cinta Tammy Abraham & AS Roma, Bekal Lakoni Derby della Capitale
Film Akhirat: A Love Story mengangkat kisah tentang Mentari yang jatuh cinta dengan Timur, diperankan oleh Adipati Dolken namun mereka beda keyakinan atau Love Different Religions (LDR).
"Aku ada pengalaman pribadi (pacaran beda keyakinan)," ucapnya.
Saat ditawari film yang rencananya akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 2 Desember 2021, wanita 31 tahun itu mengakui jalan ceritanya mirip seperti kisah percintaannya dimasa lalu.
"Aku pernah punya pengalaman enam tahun pacaran beda agama, itu berat ya. Jadi lumayan cukup relate juga nih hubungan Timur dan Mentari ini," jelasnya.
Karena pengalamannya itu, wanita kelahiran Yogyakarta, 15 Desember 1989 tersebut menilai ia lebih mudah memainkan emosi karakter Mentari.
"Aku bisa ingat-ingat lagi flashback untuk aku curahkan ke Mentari. Jadi gak cuma negebayangin tapi pernah merasakan," ungkap wanita bernama lengkap Della Erawati Dartyan itu.
Mengenai polemik cinta beda keyakinan, Della Dartyan menegaskan hal tersebut layak untuk dipertahankan dan juga diperjuangkan.
"Kalau dari aku, berdasarkan pengalaman, cinta itu bahasa yang sangat universal, dan justru dengan cinta itu yang bisa merekatkan semua perbedaan. Jadi layak diperjuangkan," ujar Della Dartyan. (