PROFIL Idang Rasjidi, Musisi Jazz yang Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Musisi jazz Indonesia Idang Rasjidi meninggal dunia di RS Azra Bogor, Sabtu (4/12/2021), berikut ini profil singkatnya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air, musisi jazz Indonesia Idang Rasjidi meninggal dunia, Sabtu (4/12/2021).
Idang Rasjidi meninggal di RS Azra Bogor pada pukul 23.35, dini hari.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh putra Idang Rasjidi, Shadu Rasjidi, melalui akun Instagramnya.
"Innalillahi wa inailaihi rajiun, telah meninggal dunia Ayahanda kami tercinta Chaidar Idang Rasjidi, pukul 23.35 di RS Azra Bogor.
Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau semasa hidup dan mohon doa agar mendapatkan tempat yang terbaik disisi Allah. Amin.. selamat jalan pah..," tulis Shadu Rasjidi dalam postingannya.
Idang Rasjidi meninggal di usia 63 tahun lantaran mengidap beberapa penyakit (komplikasi).
Baca juga: Musisi Jazz Idang Rasjidi Meninggal Dunia, Jenazahnya Akan Dimakamkan Siang Ini
Baca juga: Musisi Jazz Tanah Air Idang Rasjidi Meninggal Dunia, Usai Jalani Operasi
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Idang sempat menjalani operasi amputasi saat berjuang untuk sembuh.
Pada Sabtu (5/12/2021), Shadu Rasjidi sempat mengunggah soal operasi yang baru saja dijalani oleh ayahnya.
"Alhamdulillah, proses operasi tadi malam berjalan baik dan lancar. Insha Allah yang terbaik, yuk semangat beh." tulis Shadu dalam postingan Instagramnya.
Profil Idang Rasjidi
Idang Rasjidi merupakan seorang musisi jazz asal Indonesia yang lahir pada 26 April 1958 di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Idang Rasjidi dikenal karena kemampuannya memainkan piano.
Idang dapat memainkan piano sebagai suara satu, dan dengan vokalnya sendiri sebagai suara dua menirukan suara dari berbagai alat musik seperti terompet, trombone, dan perkusi.
Dikutip dari Kompas.com, karier Idang Rasjidi di musik Indonesia di awali dengan pertemuannya bersama musisi Abadi Soesman, yang mengajaknya bergabung ke sebuah acara di TVRI.
Pada saat itu Idang Rasjidi bermain sebagai bassist.
Namun beberapa waktu kemudian, dia dipercaya menjadi keyboardist di kelompok musik Abadi Soesman Band.
Saat itulah, Idang Rasjidi mulai dikenal sebagai seorang pianis musik jazz.
Puncak kesuksesan Idang adalah ketika bergabung dalam The Djakarta All Star.
Baca juga: Idang Rasjidi Toreh Kenangan di Tanah Kelahiran Sebelum Meninggal, Buat Film Dari Kursi Roda
Grub tersebut dibentuk oleh Kiboud Maulana yang terdiri dari enam musisi jazz Indonesia yakni Kiboud Maulana, Idang Rasjidi, Embong Rahardjo, Cendi Luntungan, Jeffry, dan Adjie Rao.
Bersama The Djakarta All Star, Idang tampil di beberapa panggung Internasional, satu di antaranya sebagai performer rutin dalam North Sea Jazz Festival di Belanda.
Selain The Djakarta All Star, Idang juga membentuk grup latin fusion jazz bersama Cendi Luntungan dan Yance Manusama.
Grup Trigonia ini tidak kalah saktinya dengan The Djakarta All Star.
Mereka telah beberapa kali melanglang buana ke North Sea Jazz Festival di Belanda dan bahkan pernah melakukan konser tunggal di Malaysia.
Berikut beberapa album studio Idang Rasjidi:
- Heaven and Earth (1996)
- Jazzy Christmas (Victoriuos) - bersama Margie Segers (2004)
- Live at For Seassons (Victorious) (2005)
- Sound Of Hope (2008)
- Sound Of Truth (2009)
(Tribunnews.com/Latifah/Anita K Wardhani)(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)