Rhoma Irama Soal Label Musik Gugat Uji Materi UU Hak Cipta: Ada Keserakahan
Permohonan uji materi UU Hak Cipta telah diajukan Musica Studio ke MK melalui pengacara Otto Hasibuan pada 12 November 2021.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Dangdut Rhoma Irama bersama beberapa musisi Indonesia menolak gugatan uji materi Undang-Undang-undang Hak Cipta.
Para musisi tersebut diantaranya adalah Candra Darusman, Acil Bimbo, Sam Bimbo hingga Marcell Siahaan.
Penolakan tersebut terjadi karena salah satu label musik, Musica mengajukan uji materi UU Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi melalui pengacaranya Otto Hasibuan pada 12 November 2021.
"Gugatan yang dilakukan perusahaan rekaman itu merugikan pencipta lagu dan artis," kata Candra Darusman di Soneta Record, Depok, Jawa Barat, Jumat (24/12/2021).
Dalam uji materinya, Musica Studio mempersoalkan empat pasal dalam UU Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014, yakni Pasal 18, Pasal 30, Pasal 122, dan Pasal 63 ayat (1) huruf (b).
Baca juga: Pakai Air Kembang Tujuh Rupa, Roro Fitria Berlinang Air Mata Saat Minta Izin Menikah ke Keluarga
Menurut Candra Darusman, para musisi membutuhkan kedua pasal tersebut yaitu 18 dan 30 untuk tetap ada dalam undang-undang.
"Pasal 18 dan 30 dihapus perusahaan rekaman sehingga posisi tawar pencipta lagu dan penyanyi lemah dan harga karyanya akan sangat murah," ucap Candra Darusman.
Baca juga: Kagum Saat Tahu Nama Asli Baim Wong, Rhoma Irama: Masya Allah, Islami Sekali
Adapun Pasal 18 UU Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 berisi tentang, "Ciptaan buku, dan/atau semua hasil karya tulis lainnya, lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks yang dialihkan dalam perjanjian jual putus dan/atau pengalihan tanpa batas waktu, hak ciptanya beralih kembali kepada pencipta pada saat perjanjian tersebut mencapai jangka waktu 25 tahun."
Baca juga: Didatangi Ikang Fawzi, Rhoma Irama: Saya Kedatangan Musuh Saya Nih, Woy Ngeri-ngeri Sedap
Sementara itu Pasal 30 berbunyi, "Karya pelaku pertunjukan berupa lagu dan/atau musik yang dialihkan dan/atau dijual hak ekonominya, kepemilikan hak ekonominya beralih kembali kepada pelaku pertunjukan setelah jangka waktu 25 tahun."
Rhoma Irama menambahkan jika adanya undang-undang tersebut dapat membela para seniman dari ketidakadilan yang dilakukan para produser musik.
Bahkan pelantun lagu Syahdu ini menyebut label musik Musica Studios terlalu serakah.
"Saya rasa ini, mudah-mudahan enggak salah ini, ada keserakahan disini kembali muncul yang terjadi pada era-era dulu ya," ucap Rhoma Irama.
Rhoma Irama meminta para musisi agar bersatu membela hak-haknya sebagai pemilik karya.
Terkait hal itu, Rhoma Irama Cs serius melayangkan penolakan atas gugatan uji materi oleh Musica Studio yang kini prosesnya sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi. Mereka telah menunjuk 11 pengacara untuk ikut menjadi pihak terkait dalam gugatan ini.
“Rasanya sulit dipercaya jika pemerintah tadinya berniat untuk melindungi pencipta kemudian berbalik arah melindungi pihak-pihak yang ingin merampas pemilik hak cipta."
"Menurut kami kecil kemungkinan upaya melegalkan penghisapan begini akan dikabulkan oleh MK,” tutur Panji Prasetyo, salah satu kuasa hukum dari pihak Rhoma Irama dkk.
Sebelumnya, permohonan uji materi UU Hak Cipta telah diajukan Musica Studio ke MK melalui pengacara Otto Hasibuan pada 12 November 2021.
Sidang perdana tersebut telah berjalan pada 13 Desember 2021 lalu.
Rhoma Irama dan sederet musisi Tanah Air serta Tim kuasa hukum saat melakukan konpers penolakan Uji Materi UU Hak Cipta, di Studio Soneta, Depok, Jawa Barat, Jumat (24/12/2021).