Kondisi Terkini Pak Ogah, Kesehatannya Menurun, Kadang Mengamuk Kalau Sakitnya Tak Tertahankan
Kondisi Abdul Hamid, pengisi suara karakter Pak Ogah, belum pulih. Ia masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Husada, Bekasi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi Abdul Hamid, pengisi suara karakter Pak Ogah, belum pulih.
Ia masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Husada, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).
Harma, keponakan Pak Ogah, menyebut kondisi omnya kala dilarikan ke rumah sakit sangat memprihatinkan.
Menurut dia, Pak Ogah tiga hari tak mau makan hingga akhirnya tubuhnya melemah.
Berikut fakta-fakta mengenai Pak Ogah yang berjuang sembuh dari sakitnya, seperti dirangkum tribunnews.com.
1. Mag kambuh
Pak Ogah tak hanya punya masalah penggumpalan darah di otak. Tapi ia juga mengidap mag.
Sakit magnya kambuh karena Pak Ogah tiga hari terakhir sebelum dilarikan ke rumah sakit, menolak untuk makan.
"Waktu itu pak Ogah enggak mau makan tiga hari. Nah kita bawa ke rumah sakit karena kondisinya sudah lemas. Keluarga juga takut kenapa-kenapa," kata Harma, keponakan Pak Ogah, ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Gejala hingga Cara Pencegahan Penyumbatan Darah ke Otak, Diderita Pak Ogah sejak Setahun Lalu
Ketika sampai di rumah sakit dan diperiksa dokter, ternyata penyebab Pak Ogah menolak makan dan lemas karena magnya kambuh.
"Karena enggak makan tiga hari magnya kena. Pak Ogah punya mag juga kan," ucapnya.
Harma menyebut Pak Ogah tidak mau makan, karena tidak ada makanan yang disukai sama dia.
2. Menolak makan
Pak Ogah menolak makan tiga hari terakhir sebelum masuk rumah sakit karena tidak ada makanan yang disukainya.
"Pak Ogah maunya makan KFC, padahal lagi sakit," ungkapnya.
Pihak keluarga sengaja tidak memenuhi permintaan Pak Ogah karena kondisi kesehatannya tak memungkinkan.
3. Komplikasi
Selama lima hari di rumah sakit, menurut Harma, dokter mendiagnosis omnya mengalami komplikasi.
Selain masalah penggumpalan darah dan mag kambuh hingga ada kerusakan lambung, Pak Ogah juga mengalami sesak napas.
"Kemarin sempat napasnya sesak," katanya.
Baca juga: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi Ogah Ditanya Terkait Dirinya Dilaporkan ke Polisi
4. Kondisinya menurun
Harma mengatakan dokter sudah melakukan perawatan khusus kepada Pak Ogah selama lima hari di rumah sakit. Tapi kondisinya menurun.
"Kami juga enggak tahu kenapa kondisinya enggak membaik. Padahal dokter sudah melakukan yang terbaik, sudah kasih obat-obatan yang bagus," jelasnya.
"Minta doa aja buat kesembuhan Pak Ogah," ujar Harma.
5. Meracau
Selama di rumah sakit, ak Ogah sering meracau. Kadang, mendadak ia ingin pulang ke rumah. Padahal kondisinya belum pulih.
Setiap kali ditanya pulang ke mana oleh keluarga yang menjaga, Pak Ogah hanya bisa diam.
"Kadang tiba-tiba bilang mau pulang. Pas ditanya mau pulang ke mana, dia diam. Terus bilang lagi mau pulang, pas ditanya lagi ya diam lagi," ucapnya.
"Bahkan Pak Ogah sering ngucapin nama Pak Raden selama lima hari di rumah sakit," sambungnya.
6. Mengamuk karena sakit kepala tak tertahankan
Keluarga terus fokus pada kesembuhan dari Pak Ogah. Sampai ada dua orang pihak keluarga untuk menjaganya di rumah sakit.
"Setiap hari ada dua orang yang jagain dan gantian," ucap Harma.
Itu sengaja dilakukan karena kadang kala Pak Ogah mengamuk tak keruan karena sakit kepala yang tak tertahankan.
"Karena sering ngamuk, sakit di kepalanya itu," ujar Harma.
"Jadi bapak tuh suka ngamuk kalau lagi nahan sakit. Sampai-sampai harus dijagain beberapa orang. Tenaganya kuat sekali kalau lagi menahan sakit," jelasnya.
"Jadi yang nunggu harus lebih dari satu orang. Makanya kami butuh uang esktra untuk membekalkan mereka jaga bapa," sambungnya.
6. Terbantu BPJS
Harma mengatakan pihak keluarga sangat terbantu dengan BPJS untuk biaya pengobatan Pbiaya pengobatan Pak Ogah.
"Jadi bapak (Pak Ogah) bersyukur banget kebantu BPJS. Perawatannya sampai obat-obatannya diberikan yang terbaik sama dokter," kata Harma ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/1/2022).
Harma sangat bersyukur sehingga keluarga Pak Ogah tidak memusingkan biaya pengobatan yang biayanya cukup mahal jika tidak menggunakan BPJS.
"Jadi sekarang keluarga tinggal nyari uang untuk membelikan makan kepada yang jaga bapa aja," ucapnya.