Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Bisa Gunakan Jenis Vaksin Berbeda untuk Booster, Dokter Reisa Ingatkan Tidak Boleh Dipilih Sendiri

Reisa Broto Asmoro ingatkan jika vaksin booster Covid-19 tidak boleh dipilih sendiri. Karena sudah ada aturan yang telah ditetapkan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bisa Gunakan Jenis Vaksin Berbeda untuk Booster, Dokter Reisa Ingatkan Tidak Boleh Dipilih Sendiri
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Tenaga kesehatan di Puskesmas Panunggangan, Cibodas, Kota Tangerang, memberikan suntikan Vaksin Booster kepada warga lansia usia 60 tahun ke atas dan yang memiliki penyakit bawaan ( komorbid), Rabu (12/1/2022). Pelaksanaan Vaksinasi Booster di tahap awal yang digelar Pemkot Tangerang ini menyasar 6000 orang warga. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro ingatkan jika vaksin booster Covid-19 tidak boleh dipilih sendiri. Karena sudah ada aturan yang telah ditetapkan.

"Jadi gak boleh suka-suka milih sendiri, sudah ada nih aturannya dari parah ahli yang melakukan penelitan terkait jenis dan dosisnya," ungkap Reisa pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Pemerintah Siapkan 350 Juta Dosis Vaksin Booster untuk Januari hingga Juni 2022

Baca juga: Dokter Reisa: Pengguna Transportasi Umum Harus Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk lima vaksin sebagai booster.

Kelima jenis vaksin tersebut adalah CoronaVac buatan Sinovac, vaksin Comirnaty buatan Pfizer, vaksin Zivifax buatan Anhui, Moderna dan AstraZeneca.

"Namun memang update vaksin yang booster disetujui BPOM 20022 ini bisa homolog, vaksin booter sama dengan primer. Ada juga yang heterolog, booster beda dengan primer," kata Reisa lagi.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat (3/7/2020). (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Pemberian vaksin booster tergantung ketersediaan dan berdasarkan stok.

Berita Rekomendasi

Karenanya Kementerian Kesehatan sudah mengatur untuk per Januari yang disarankan vaksin booster adalah pertama Sinovac, maka bisa diberikan Astrazeneca setengah dosis atau Pzier.

"Kalau vaksin primer menggunakan Astrazeneca, bisa dikasih Moderna setengah dosis, atau Pzier setengah dosis," papar dr Reisa.

Kebijakan ini bisa saja berganti lagi bulan depan. Tergantung jenis vaksin apa yang tersedia di masyarakat. Paling penting, Reisa mengingatkan masyarakat untuk mengikuti panduan yang telah disetujui BPOM.

"Apa yang penting? Ikuti panduan yang sudah disetujui oleh bpom tadi. Kan harus disesuaikan dengan apa yang tersedia. Sama aja, yang penting mendapatkan perlindungan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas