Jadi Sutradara Pertama Kali, Film Ashiap Man Punya Sejarah Tersendiri di Hidup Atta Halilintar
Film Ashiap Man memiliki sejarah tersendiri bagi hidup Atta Halilintar. Di samping itu, ia menjadi sutradara untuk pertama kalinya.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
"Kadang-kadang kita harus bangun jam 3 pagi dan kadang-kadang kita baru selesai juga jam 2 pagi, jadi waktu syuting film ini karena kita kejar-kejaran kadang waktu tidur sekitar 2-3 jam, tapi aku enjoy ya ngeliat hasilnya yang luar biasa," jelas Atta.
Kendala dalam produksi film
Produksi film saat masa pandemi hingga PPKM membuat Atta bersama crew dan para pemain harus menunda syuting karena melibatkan banyak orang.
Selain itu, ada set dalam film yang akhirnya diruntuhkan dan dibangun kembali untuk dibakar.
"Kalau kendala pasti ada karena ini film yang dibuat pada saat pandemi ya, banyak ya ada kameramen, ada crew yang terlibat di industri film ini juga besar banget, jangan sampai mati juga, jadi waktu kita bikin pun ketika ada saat PPKM kita terhalang, kita sempet pause syuting ini beberapa bulan, kita sempet berhenti syuting film ini karena kita ikut peraturan pemerintah."
"Tapi, akhirnya kita bisa syuting lagi, dan kendalanya kita udah bangun set, set pasar set apa yang besar-besar memang di lapangan kosong dan lain-lain, itu terpaksa diruntuhkan dan dibangun ulang untuk dibakar," sambung Atta.
Baca juga: Blak-Blakan Sempat Ingin Kembalikan Aurel ke Orang Tua, Atta Halilintar: Hatinya Belum Mau Pisah
Film dengan superhero yang berbeda dari biasanya dan memotivasi
Dalam kesempatan tersebut, Atta juga mengungkapkan bahwa Ashiap Man merupakan sosok superhero yang berwujud manusia.
Ashiap Man menjadi pahlawan dengan kemampuan yang ada dalam dirinya.
"Sebenernya bukan film kayak Spiderman atau pun Iron man, ini tuh film yang bener-bener real manusia real, bukan kamu kesambet trus bisa terbang gitu, jadi ini orangnya nggak bisa yang nyangkut di tembok, tapi gimana kamu bisa jadi pahlawan dengan apa yang ada sama diri kamu."
"Jadi film ini sarat akan motivasi juga sih buat anak-anak muda jaman sekarang, kalau mau sesuatu nggak ada yang instan, nggak ada yang kamu bisa kayak gini trus jadi hebat, ada prosesnya," ujar Atta.
Di samping itu, Atta sangat menyukai film superhero yang menjadi alasan dirinya memproduksi film ini.
Laki-laki berusia 27 tahun tersebut ingin memproduksi film yang menginspirasi dan positif bagi anak-anak dan keluarga.
Film ini menceritakan tentang superhero yang sebenarnya dengan kepedulian terhadap lingkungan, pasangan, hingga menjadi pendidikan akhlak yang baik.