Pesona Petikan Gitaris Cilik Pacitan Memukau Pengunjung Pantai Pancer
Azzel merasakan bagaimana musik sangat memengaruhi motivasinya untuk meraih prestasi.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Suasana pantai Pancer Pacitan Jawa Timur Sabtu (12/3/2022) sore menjelang senja terlihat berbeda.
Suara denting gitar terdengar dari salah satu sudut pantai.
Ya, sore kemarin wisatawan Pantai Pancer Pacitan menikmati pagelaran musik bertajuk Jamming Sunset.
Jamming Sunset ini digelar dalam rangkaian Hari Musik Nasional.
Baca juga: Gitaris Yankjay Nugraha Bakal Rilis Lagu Instrumental, Motivasinya Bantu Penderita Mental Illness
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Gerak Cepat Bantu Pembuat Gula Jawa di Pacitan Kembangkan Potensinya
Tak lama, terlihat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ikut bergabung.
Indrata yang biasa disapa mas Bupati ini terlihat bersemangat membawakan lagu Anak Pantai yang dipopulerkan Imanes.
Tak hanya aksi orang nomor satu di Pacitan, penampilan Ario Neo Jibles yang menyanyi diiringi gitaris cilik dari Pacitan, Azell, Rosi dan Vito menyemarakkan acara ini.
Aksi ketiga gitaris ini memetik gitar mereka dengan lincah membawakan lagu To the bone, Blackbird cukup menarik pehatian.
Asa Azzel, Sang Gitaris Cilik Dari Pacitan di Hari Musik Nasional
Tribunnews.com berbincang dengan salah satu gitaris cilik yang tampil di Jamming Sunset yakni Azzel tentang hari musik.
Menurut sulung dari dua bersaudara ini, Hari Musik Nasional sangat berarti bagi masyarakat Indonesia lebih mencintai dan menghargai karya-karya musik Tanah Air.
"Hari Musik ini bagi pemusik yang baru belajar seperti saya dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi diri untuk terus berprestasi," kata Azzel.
Azzel merasakan bagaimana musik sangat memengaruhi motivasinya untuk meraih prestasi.
Menurut sang mama, Sari, dari kecil bakat seni musik Azell memang sudah terlihat.
Berawal dari mainan gitar, Azzel lama-lama tertarik dengan musik.
Baca juga: Lewat Single Ingat Dulu, Felika Stephani Debut di Industri Musik
Hingga almarhum sang papa pun melihat bakat putrinya.
"Dia suka mainin gitar mainan untuk anak-anak. Melihat itu, almarhum papanya membelikan Azell yang waktu itu masih berusia 4 tahun guitalele atau gitar kecil 6 senar," cerita Sari.
Meskipun belum tahu kunci nada, Azell sangat antusias, sering melihat channel Youtube tentang pengetahuan tentang gitar dan musik.
Saat itu, acapkali tangan dan jari mungil gadis cilik bernama lengkap Azellea Elvaretta Wijayaini tak sampai menekan senar gitar untuk membentuk kunci nada.
Singkat cerita, saat Azell menginjak kelas 4 SD, Azell menyampaikan ke mamanya ingin belajar serius tentang gitar.
Sebagai ibu, Sari mengabulkan dengan syarat tidak mengganggu prestasi belajar, karena memang nilai pelajaran Azell selalu memuaskan.
Sejak saat itu Azell mulai belajar gitar private di rumah dengan Telly Arsinta, salah satu gitaris cewek profesional kota Pacitan.
"Motivasi Azell ingin menguasai alat musik gitar selain karena hobi bermusik, juga ingin membuat bangga kedua orangtuanya, terutama almarhum papanya," kata Sari sambil mengenang kegigihan sang putri belajar gitar.
Azell juga ingin menepati janji dan membuktikan ke mamanya, kalau hobi bermusiknya tidak akan mengganggu prestasi belajarnya di sekolah.
Terbukti, prestasi di sekolahnya bukan menurun tapi justru semakin meningkat.
Saat ini oleh Telly, Azell mulai diajak masuk ke studio musik profesional dan mulai mencover lagu dari musisi terkenal.
Bukan itu saja, video Azell mencover lagu juga sudah mulai diunggah di channel Youtube sang guru "Telly Arsinta".
Telly mengatakan, dengan menampilkan video bermusik Azell ke Youtube, hal itu bertujuan agar anak bisa lebih semangat lagi dan mental bermusik Azell semakin kuat.
Azell bercita-cita menjadi seorang arsitek, akan tetapi jika di masa depan hobi bermain gitarnya menjadikan Azell seorang musisi profesional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.