Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Seleb

Ibunda Bangga Lihat Perjuangan Denada Rela Jual Rumah dan Aset Lainnya untuk Pengobatan Anak

Ibunda merasa bangga melihat perjuangan Denada yang rela menjual rumah dan aset lainnya untuk pengobatan anak.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
zoom-in Ibunda Bangga Lihat Perjuangan Denada Rela Jual Rumah dan Aset Lainnya untuk Pengobatan Anak
instagram@denadaindonesia
Ibunda merasa bangga melihat perjuangan Denada yang rela menjual rumah dan aset lainnya untuk pengobatan anak. 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah empat tahun Denada menetap di Singapura.

Diketahui, putrinya yang bernama Aisha Aurum harus menjalani rangkaian perawatan akibat kanker darah atau leukemia di Singapura.

Pada tahun ini, Denada berkesempatan untuk pulang ke Indonesia, meskipun tidak sampai satu minggu.

Dikutip dari YouTube KH Infotainment, Senin (25/4/2022), ibunda Denada, Emilia Contessa mengaku bahwa empat tahun terakhir merupakan masa sulit bagi Denada.

Baca juga: Denada Banting Setir Jadi Instruktur Zumba sejak 2020, Nyaris Tidak Punya Pekerjaan saat Pandemi

"Aduh, itu adalah empat tahun yang penuh dengan air mata kalau saya bilang ya."

"Saya melihat anak saya sangat menderita," tutur Emilia.

Lebih lanjut, nenek Aisha tersebut sering melihat mata Denada yang bengkak akibat menangis.

Berita Rekomendasi

"Saya kalau ke Singapore itu dia di kamar mandi, terus keluar dari kamar mandi kok lama banget."

"Begitu keluar dari kamar mandi, saya liat matanya udah bengkak, dan itu sering sekali."

"Dia sholat lama banget, begitu selesai matanya bengkak, itu adalah masa-masa yang paling menyedihkan lah buat saya," sambungnya.

Bahkan, Emilia merasa tak tega melihat cucunya saat itu harus menjalani kemoterapi.

"Sekarang bukan hanya anak saya yang menderita, saya pernah liat cucu saya dikemoterapi."

"Itu saya nggak kuat, baru dipersiapkan begitu aja langsung saya keluar dari ruangan, saya nggak kuat."

"Jadi itu adalah masa-masa yang penuh dengan perjuangan," tambah Emilia.

Masa-masa sulit tersebut membuat Denada harus kuat dan ikhlas.

Membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pengobatan Aisha membuat Denada rela menjual rumah hingga aset lainnya.

"Rumahnya udah tiga dijual, satu apartment."

"Terus kemudian seluruh yang dia miliki, perhiasan, mobil, segala macem dia udah jual, dia menjual dengan ikhlas segalanya."

"Insyaallah satu rumah lagi mau dijual," tutur Emilia.

Dalam kesempatan tersebut, Emilia mengatakan bahwa Denada tak pernah merasa berat saat harus menjual aset yang dimiliki.

Hal ini lantaran Denada lakukan untuk putrinya, Aisha.

"Saya bilang, 'Kamu berat nggak?'"

"Dia bilang, 'Nggak, Ma, aku tidak ada satu pun rasa berat untuk aku'."

"'Karena ini kan semua untuk anak aku, Ma'," lanjut Emilia.

Emilia merasa bahwa sang pencipta sungguh baik.

Saat keluarganya diberikan banyak rezeki, ternyata semua aset tersebut dapat digunakan untuk pengobatan biaya putrinya.

"Justru mungkin aku dulu diberi rejeki yang masyaallah banyak sama Allah."

"Punya rumah ini ini, mungkin untuk ini, untuk persiapan anakku membutuhkan biaya yang begitu besar," ucapnya.

Wanita berusia 64 tahun tersebut sangat memahami kondisi anaknya yang tak ada pekerjaan di masa pandemi saat itu.

"Bayangkan, kita mengalami pandemi itu kan dua tahun lebih ya."

"Itu dia sama sekali tidak bekerja, tidak ada income sama sekali."

"Sedangkan pengobatan, kehidupan, berjalan terus," ujar Emilia.

Sementara dirinya dan anggota keluarga tidak dapat banyak membantu Denada.

"Sulit sekali, sebetulnya kita pasti saling bekerja sama dengan ayah, dengan adiknya."

"Tapi kan itu kita sifatnya hanya membantu dia," lanjutnya.

Pemilik nama lengkap Nur Indah Citra Sukma Munsyi tersebut merasa bangga dengan Denada.

Bahkan, ia merasa tak bisa jika berada di posisi Denada yang sangat sulit.

"Masyaallah, saya pun tidak bisa seperti dia, saya kalau denger anak saya sakit, rasanya saya udah mau semaput."

"Masyaallah, Allah memberi dia kekuatan, ketabahan, keikhlasan," ucapnya.

Meski begitu, Denada mengaku bahwa sifat ikhlas yang ia terapkan merupakan bimbingan dari sang ibunda.

"Padahal yang ngajarin semua ikhlas segala macem mamaku juga," tutur Denadan sambil tertawa.

"Kita sebagai manusia nggak mungkin lah bisa menjalani semua itu dengan perfect."

"Aku sebagai manusia biasa kadang-kadang tidak kuat-kuat banget, up and down," imbuhnya lagi.

Ibunda Denada juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan doa baik untuk Denada dan Aisha.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan kerendahan hati atas semua doa."

"Akhirnya Aisha sekarang sudah menjadi lebih baik daripada yang kemarin," tutup Emilia Contessa.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Denada

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas