Ngaku Hamil 5 Bulan di Tengah Kasus Konten Syur, Dea OnlyFans Berharap Tak Ditahan, Ingin Rawat Anak
Dea lantas meminta kepada masyarakat dan awak media tak perlu membesar-besarkan kabar soal kehamilannya itu.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Ngaku hamil di tengah kasus konten syur, Dea OnlyFans berharap tak ditahan dan minta kehamilannya tak dibesarkan.
Nama Dea OnlyFans kembali diperbincangkan publik.
Kali ini, bukan karena konten syurnya, tetapi karena pengakuannya yang mendadak.
Dea mendadak membongkar kehamilannya.
Bahkan, ia menyebut usia kehamilannya sudah memasuki 23 minggu atau jalan lima bulan.
Baca juga: Dea OnlyFans Masih Jalani Wajib Lapor, Kuasa Hukum Beberkan Kliennya Sedang Hamil
Karena kehamilannya ini, Dea berharap bisa bebas dari jeratan hukum.
Sementara itu, menurut sang kuasa hukum Dea, Abdillah Syarifudin mengatakan bahwa kliennya masih harus terus menjalani wajib lapor dan dalam waktu dekat berkasnya akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri.
Abdillah pun berharap proses hukum untuk kliennya bisa disesuaikan dengan kondisi Dea yang sedang hamil.
"Mohon doanya apalagi juga kondisi mbak dea lagi hamil. Jalan 23 minggu," terang Abdillah.
"Lagi hamil jadi karena kondisi kehamilannya ini mohon doanya," tambahnya.
Dea lantas meminta kepada masyarakat dan awak media tak perlu membesar-besarkan kabar soal kehamilannya itu.
Ia menegaskan bahwa dirinya akan bertanggung jawab pada calon buah hati yang saat ini sedang dikandungnya itu.
"Jangan dibesarkan, saya bakal tanggung jawab sepenuhnya atas anak ini," pintanya.
Bagaimana pun juga ini kan anak saya," ucapnya.
Abdillah pun sudah sempat meminta kepada Kejaksaan Negeri untuk tidak melakukan penahanan pada kliennya itu.
Faktor kehamilannya ini sebagai pertimbangan dari Kejaksaan untuk tidak melakukan penahanan.
"Tadi juga kami sampaikan ke pihak kepolisian kami juga titip pesan ke kejaksaan nya nanti harapannya tidak ditahan di kejaksaannya," tutur Abdillah.
"Karena melihat faktor-faktor itu tadi ya kan, masih perlu perawatan cek up dan lain-lain," tambahnya.
Ingin Akhiri Hidup
Dea mengaku akibat terjerat kasus hukum itu ia sempat berupaya untuk mengakhiri hidupnya.
Wanita 24 tahun itu mengaku stres berat sehingga nekat untuk mengakhiri hidupnya akibat kasus pornografi yang menjeratnya ditambah ia sedang mengandung 5 bulan.
"Saya sempat coba bunuh diri 4 kali mas, sudah 4 kali coba bunuh diri tapi bukan karena terlibat hukum. Tapi saya harus pertanggungjawabkan ini (kehamilan) seperti yang saya bilang di interview kemarin. Jadi saya pertanggungjawabkan kesalahan saya tapi jadi masalah adalah anak ini nanti gimana kalau saya masih berlarut dalam masalah ini? anak ini gimana itu yang saya sedihkan," kata Dea usai menjalani wajib lapor di Polda Metro Jaya, Selasa (16/5/2022).
Sementara itu, Kuasa Hukum Dea, Abdillah Syarifudin mengatakan jika kelanjutan pihaknya yang mengajukan sebagai Justice Collaborator direspons baik penyidik.
Abdillah menyebut, sudah ada tindak lanjut dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti pengajuan Dea sebagai justice collaborator untuk mengungkap sindikat penjualan konten pornografi di media sosial.
"Harapannya semoga semua cepat selesai, lancar. Justice Collaborator segera ada tindak lanjut, semua berjalan baik dan sesuai harapan," kata Abdillah.
Baca juga: Cemaskan Anak dalam Kandungannya, Dea OnlyFans Akui Empat Kali Berupaya Akhiri Hidup
Menurut Abdillah, Justice Collaborator itu direspons dengan baik oleh penyidik. Bahkan dalam waktu dekat polisi akan mengupdate pengajuan itu ke pihak Dea.
"Sempat dibahas, nanti beberapa minggu ke depan akan ada tindak lanjut dari Krimuss. Alhamdulillah JC kita direspon positif sama pihak kepolisian, tapi kita gak bisa ngomong detail dulu. Tapi pada intinya pihak kepolisian bisa merespon positif terkait tentang JC yang kita ajukan kemarin, mohon doanya aja," imbuh Abdillah.
Meski kondisi Dea masih belum stabil karena tengah mengandung, Abdillah menyebut pihaknya masih sanggup mengurus segala keperluan Dea saat hamil dan belum mendapat pendampingan psikis dari kepolisian.
"Untuk sementara masih bisa dilakukan dan di-backup kita sendiri. Kita approach ke kepolisian bahwa koordinasi dilakukan untuk menjaga kondisi mba Dea agar tidak capek fisik, tapi mental pikirannya juga terjaga," tutup Abdillah.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Tribunnews.com/Salma/Fandi Permana)