Ibu dan Adiknya Tewas Tenggelam, Ayu Anjani Sesalkan Sikap Kru Kapal: Gak Ada yang Berani Nyelametin
Ibu dan adik Ayu Anjani meninggal karena tenggelam di Labuan Bajo, Selasa (28/6/2022). Ayu Anjani sesalkan sikap kru kapal yang tak berani menolong.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Artis Ayu Anjani menyesalkan sikap kru kapal yang tidak berani menyelamatkan ibu dan adiknya dalam peristiwa kapal tenggelam di Labuan Bajo, Selasa (28/6/2022).
Diketahuii, ibu Ayu Anjani, Jumiatum Widaningsih dan adiknya, Annisa Fitriani meninggal dunia dalam insiden kapal tenggelam tersebut.
Sambil menangis, Ayu Anjani mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya, karena tidak ada kru kapal yang berani menyelamatkan nyawa ibu dan adiknya.
Menurut Ayu, sang ibunda tercinta meninggal karena terjebak di ruangan bawah kapal.
Ketika peristiwa tersebut terjadi, artis 31 tahun ini mengatakan tidak ada kru kapal yang berani ke ruangan tersebut.
Baca juga: Ibu dan Adik Meninggal di Labuan Bajo, Ayu Anjani Tawarkan Kapal Lain, Tapi Kabar Duka yang Didapat
"Yang bikin aku nggak terima adalah, karena kejebak di bawah, bukan karena berenang bukan karena naik Padar," kata Ayu Anjani, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (29/6/2022).
"Tapi karena kejebak di bawah nggak ada yang berani nyelametin."
"Aku kalau misalnya di sana aku pasti turun karena aku tahu banget Labuan Bajo lautnya gimana," sambungnya.
Sementara itu, adik Ayu Anjani bernama Anne April yang merupakan korban selamat, menduga ada kelalaian dari pihak awak kapal.
Ia kesal mengapa tak ada awak kapal yang menyelamatkan nyawa keluarganya.
"Dugaan kami sih itu (ada kejanggalan) karena nggak ada rasa penyesalan, mereka nggak ada minta maaf. Padahal ketemu sama saya malah bilang 'Halo'," ujar Anne.
"Kelalaian juga, nggak ada yang nyelametin, mereka nyelametin diri sendiri," timpal Ayu Anjani.
Baca juga: Profil Ayu Anjani, Mantan Pemain Drama Kolosal yang Tengah Kehilangan Ibu dan Adik
Kronologi Kapal Tenggelam yang Akibatkan Ibu dan Adik Ayu Anjani Meninggal
Kronologi kapal tenggelam di Labuan Bajo yang menewaskan ibu dan adik Ayu Anjani.
Kapal tenggelam di Labuan Bajo turut ditumpangi ibu dan adik Ayu Anjani saat insiden nahas terjadi.
Dilaporkan, tiga dari 18 penumpang meninggal dunia dalam insiden kapal tenggelam di Labuan Bajo ini.
Kapal yang tenggelam di Labuan Bajo ini merupakan kapal wisata.
Dihimpun Tribun Medan, kronologi kapal tenggelam di Labuan Bajo disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKPP) Maumere, Lalu Wahyu Efendi.
Dirinya menuturkan, Selasa (28/6/2022) tepatnya pukul 05.30 WITA, Kapal wisata KLM Tiana Liveaboard berangkat dari labuan Bajo menuju Pulau Padar.
Selanjutnya, kapal mengangkut total keseluruhan POB (Person On Board) sebanyak 24 orang.
Dengan rincian 18 orang penumpang dan 6 orang ABK.
Sayangnya, setibanya di perairan Pulau Kambing Kapal Wisata Tiana diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Akibat gelombang tinggi, kapal pun terombang ambing dan mulai tenggelam pada koordinat 08°37'28.50" S - 119°42'31.93" E dengan Radial 231.58° dan Jarak 12.62 NM dari Pos SAR Manggarai Barat.
Saat insiden terjadi, kapal Wisata Andalucia yang kebetulan melintas di sekitar Kapal Wisata Tiana langsung melaksanakan pertolongan.
Dalam insiden ini, total 16 penumpang dan 6 orang ABK itu berhasil diselamatkan.
Akan tetapi, dua penumpang tenggelam dan ditemukan meninggal.
Keduanya merupakan ibu dan adik dari Ayu Anjani yang masing-masing bernama Jamiatun Widaningsih dan Anisa Fitriani.
Jenazah keduanya kini telah dievakuasi pada pukul 08.40 WITA dan pukul 10.10 WITA.
Kedua jenazah ditemukan di dasar laut dekat dengan TKP kapal tenggelam di perairan Pulau Kambing.
Jenazah Ibu dan anak ini terpisah hanya berjarak kurang lebih 5-10 meter.
Dalam proses evakuasi turut melibatkan Tim SAR Gabungan di antaranya Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo, Polair Labuan Bajo, KPP Labuan Bajo, dan Kru ABK Andalucia.
Baca juga: Kondisi Terkini Ayu Anjani setelah Ibu dan Adiknya Meninggal Tenggelam di Labuan Bajo
Berita lain terkait Ayu Anjani
(Tribunnews.com/Indah Aprilin/Salma)