Jadi Sutradara, Umay Shahab Akui Sempat Tak Dapat Restu dari Orang Tua, Kenapa?
Umay Shahab mengaku awalnya tak disetujui penuh oleh orang tua untuk menjadi sutradara, kendati demikian ia terus membuktikan niat baiknya.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Mereka mau nemenin aku, menjaga aku sampai aku punya legacy-nya sendiri nantinya."
"Mereka sebagai orang tua pasti ingin tetap terus ada melihat anaknya bertumbuh dan jagain aku."
"Jadi ya aku sangat bersyukur sama Allah, bisa dikasih orang tua yang supportive sama apa yang aku cita-citakan," bebernya.
Menurut Umay, masa berhentinya nanti jadi sutradara jika sudah tak memiliki inspirasi lagi.
"Masa berakhirnya sutradara adalah ketika dia tidak bisa punya inspirasi lagi."
"Itu yang selalu aku minta sama partner kerjaku, sama mamaku, sama Prilly."
"Jangan pressure aku terlalu berat, inspirasiku ilang, aku nggak punya inspirasi lagi."
"Aku akhirnya cuma bisa bikin karya-karya yang orang-orang suka, tapi aku nggak suka," jelasnya.
Sementara itu, Umay merasa masih mempunyai inspirasi saat dirinya masih menyukai karyanya.
"Selama aku masih suka sama karyaku, di situ aku masih punya inspirasi."
"Di situ aku masih punya idealisme dan di situ aku masih mau berjuang," terangnya.
"Di situ aku nggak akan di-underestimate orang karena aku punya referensi, aku punya selera, aku punya inspirasi."
"Jadi selama inspirasinya masih ada, selama keresahannya masih besar, menurut aku nggak akan ada habisnya sebagai film maker," sambungnya.
Umay pun memiliki visi misi ke depan untuk semua orang dari berbagai kalangan.