KRONOLOGI Dugaan Penipuan yang Dialami Jessica Iskandar, Berawal dari Endorse Mobil Mewah
Berikut kronologi lengkap dugaan penipuan yang dialami Jessica Iskandar. Jessica mengatakan penipuan berawal dari endorse mobil mewah.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
"Keseluruhan hasil kerjasama itu akan dibayarkan Steven setiap bulannya. Steven kembali meyakinkan saya bahwa BPKB dan STNK dari setiap mobil itu akan diganti plat mobilnya sementara."
Di sela-sela bisnis penyewaan mobil, Steven juga mengatakan akan membeli uang dolar AS milik Jessica sebesar Rp 15 ribu per dolarnya.
"Selain mobil-mobil mewah tersebut, ada juga uang 30 ribu dolar AS yang diimingi-imingi oleh Steven akan dibeli sebesar 15 ribu (rupiah) per dolarnya," ceritanya.
Momen Jessica Iskandar Sadar Ditipu: Dihubungi Dealer Mercedez Benz
Dua bulan setelah pembelian mobil Mercedez Benz S-Class , Jessica dihubungi oleh pihak dealer yaitu menanyakan apakah dirinya menjual mobil itu.
Kemudian saya menjawab, mobil tersebut tidak saya jual tapi saya sewakan kepada Steven," jelasnya.
Jessica pun mulai sadar ditipu ketika Steven memberitahu dirinya bahwa uang yang digunakan untuk pembelian uang dolar AS telah ditransfer ke rekening istri dari Vincent Verhaag ini.
Namun ketika dicek, Jessica mengaku uang pembelian itu tidak masuk ke rekeningnya.
Lantas ia pun berinisiatif untuk mengecek seluruh bukti transaksi dari Steven yang masuk ke rekeningnya selama kerjasama bisnis dengannya.
Ternyata, selama kerjasama bisnis berlangsung, Jessica mengungkapkan tidak ada sama sekali uang yang masuk ke rekeningnya dari Steven.
Adapun, kata Jessica, transaksi yang masuk ke rekeningnya hanya pembelian Alphard dan Mini Cooper.
"Selebihnya Steven mengirimi saya bukti transfer palsu termasuk pembelian USD (dolar AS)," ujarnya.
Setelah itu, Jessica mengatakan mobil Hummer yang digadaikan kepadanya disita oleh orang yang mengaku sebagai pemilik.
Jessica pun mengungkapkan bahwa orang yang mengaku pemilik mobil Hummer yang digadaikan oleh Steven ini mengatakan tidak pernah menggadaikannya.