Cerita Natalia Tjahja Tentang Proses di Balik Produksi Lagu ASEAN Para Games 2022, Berjudul S For E
S For E merupakan satu dari dua lagu yang menjadi lagu tema ASEAN Para Games 2022 yang akan dihelat di Surakarta, Jawa Tengah, 23-30 Juli 2022.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Yayasan Maria Monique Lastwish sekaligus pencipta lagu Natalia Tjahja berbagi cerita dibalik produksi lagu S For E.
S For E merupakan satu dari dua lagu yang menjadi lagu tema ASEAN Para Games 2022 yang akan dihelat di Surakarta, Jawa Tengah, 23-30 Juli 2022.
Natalia selaku pencipta mengatakan, lagu S For E ini berangkat dari beberapa lagu yang ia sudah ciptakan sejak 2011.
Baca juga: Pesan Natalia Tjahja di Lagu Tema ASEAN Para Games 2022 Berjudul S For E
"Saya tuh buat 25 lagu dari tahun 2011, tapi saya taro laci nggak pernah saya promo, jadikan tinggal ngambil aja lagunya," kata Natalia saat dihubungi Tribunnews, Senin (18/7/2022).
Kemudian, ia yang juga dibantu musikus dan penata musik Dwiki Dharmawan mengaransemen lagu tersebut hingga menjadi S For E yang kini akan dipakai menjadi lagu tema ASEAN Para Games ke-11.
"Nah terus saya ubah liriknya karena saya mau ini untuk semua cabang olahraga, saya ubah liriknya, satu jam saya ubah dalam bahasa inggris, lalu saya komunikasi sama Dwiki, saya bilang mau nggak mengaransemen lagu ini, terus dia setuju," ujar Natalia.
Lebih lanjut, Natalia menghubungi Rima Ferdianto sekitar 4 bulan lalu dan juga meminta restu kepada Presiden Panitia Paralimpiade Indonesia Senny Marbun.
Selain S For E, lagu lainnya yang juga menjadi lagu tema ASEAN Para Games 2022 yaitu berjudul Will to Heal.
"Tiga atau empat bulan lalu Indonesia dikabarkan jadi tuan rumah, itu saya langsung hubungi Pak Rima, saya bilang begini Pak Rima, saya kepengin membuat lagu untuk ASEAN Para Games," tutur Natalia.
"Setelah itu kita kumpulin nih semua singer, music arranger kita lansir ulang gitu ya terus kemudian kita berikannya secara komplimentari jadi secara volunteer," lanjutnya.
Setelah itu semua, Natalia menghubungi Nagaswara untuk menunjuk penyanyi siapa saja yang akan bernyanyi di S For E.
Mulanya ada nama Titiek Puspa yang masuk jajaran penyanyi, tetapi karena sang artis tidak enak badan saat mendekati produksi video klip, akhirnya diganti oleh Kezia Kaithlyn.
Jadi, penyanyi dari dalam negeri yang terlibat lagu S For E ada tiga, yakni Delon, Kezia Kaithlyn, dan Ricardo Ryo.
Sementara untuk luar negeri ada satu, yaitu dari Jepang yakni Yukina Mebuki, mantan penyanyi Takarazuka.
"Untuk S For E ada 4, ada Delon, Kezia, Ricardo Ryo sama Yukina Mebuki yang dari Jepang," jelas Natalia.
Untuk tahap produksi video klip, penyanyi dalam dan luar negeri dilakukan terpisah.
Delon, Kezia, Ricardo Ryo melakukan syuting video klip di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Sedangkan Yukina Mebuki melakukannya di Tokyo, Jepang.
"Jembatan Sudirman untuk singernya di Indonesia kalo Yuki di tokyo," ucap Natalia.
Tak hanya itu, dalam pembuatan video klip Natalia juga melibatkan atlet-atlet Tanah Air yang nantinya akan berlaga di ASEAN Para Games 2022.
Selain itu, Natalia menjelaskan tak ada keluar biaya apapun dari produksi lagu ini, begitupun penyanyi yang terlibat, mereka sukarela melakukannya tanpa dibayar.
Ia juga mengungkapkan lagu nonprofit S for E dan Will to Heal mendapat dukungan penuh dari Sekjen Federasi Olahraga Asean Para, Kolonel Senior Dr. Wandee Tosuwan.
Natalia juga mengucapkan terima kasih untuk Ketua INASPOC Indonesia Gibran Rakabuming Raka.
Saat ini lagu tersebut sedang tahap akhir produksi. Rencananya, lagu ini akan dirilis dan dapat dinikmati di website Paralympic Community di negara-negara ASEAN.
"Saya belum kepikiran mau ditaro di mana gitu tapi yang jelas nanti kita akan berikan ke websitenya nasional Paralympic Community yang sudah suport kita, yang ada di beberapa negara," ungkapnya.