TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyiar sekaligus presenter Riski Rauf curhat soal job yang sepi karena pandemi Covid-19.

Setelah 10 tahun bekerja sebagai penyiar di Bali, Riski harus merasakan dampak signifikan di karirnya.

Ia sempat mengalami kondisi finansial yang drop karena karirnya sebagai penyiar harus berhenti sesaat akibat pandemi, ditambah job mc-nya juga sepi.

Tak hanya itu, restoran yang ia bangun di Bali hasil pekerjaannya sebagai penyiar juga harus tutup sementara karena sepi tamu wisatawan.

"Kondisi financial pasti sangat berdampak ya, karena pada saat pandemic terutama bali bener-bener down banget, semua event yang udah ada tertunda, di radio juga banyak penguragan karyawan, iklan kita sepi, waaah kacau deh pokoknya," ujar Riski Rauf.

"Dan yang lebih berasa lagi, waktu itu turis kan ga ada yang dateng dan emang nggak boleh datang, sampai akhirnya warung saya sempet tutup, bisnis kuliner saya closed juga, bener-bener kacau sih," ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa Berperan Bangkitkan Pariwisata Indonesia yang Terdampak Pandemi Covid-19

Pemilik akun @riski_rauf mengawali karir sebagai penyiar, ekonomi Riski terbantu dengan bisnis travel umroh yang baru dijalaninya. Ia bersyukur karena bisnis barunya itu bisa menghidupinya pasca berhenti sementara dari dunia entertain.

"Padahal awal saya bekerja di bidang entertaint dan broadcasting sebagai Penyiar di beberapa radio seperti Oz Radio Bali dan Bali United, saya juga aktif sebagai MC di beberapa event dan wedding di Bali, itu berjalan hampir 10th lebih," ucap Riski.

"Jadi awalnya itu saya nggak ada kepikiran juga bisa jadi tour leader dan agen di bidang ini. Pertama saya umroh sendiri di tahun 2018," bebernya.

Meski sudah nyaman dan sukses membangun bisnis barunya itu, Riski masih rindu dunia entertain khususnya penyiaran.

"Kangen banget lah, karena dunia broadcast itu yang udah membesarkan nama saya juga dari dulu, dan kalau ada tawar-tawaran lagi untuk siaran dan nge-MC ya saya nggak nolak," beber Riski.