Disomasi Rara Pawang Hujan, Pesulap Merah Beri Tanggapan: Nggak Ngefek Buat Saya
Pesulap Merah memberi tanggapan soal dirinya yang disomasi oleh Rara Pawang Hujan. Rara memberi somasi 3x24 jam untuk meminta maaf lisan dan tulisan.
Penulis: Dicha Devega Putri Arwanda
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pesulap Merah menanggapi dengan santai somasi yang dilayangkan oleh Rara yang dikenal sebagai pawang hujan.
Sebelumnya Marcel Radhival alias Pesulap Merah disomasi untuk meminta maaf secara lisan atau tulisan selama 3x24 jam.
Mendengar somasi yang dilontarkan Rara Pawang Hujan, Pesulap Merah pilih tidak mau ambil pusing.
Dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment, menurut Pesulap Merah somasi dari Rara Pawang tidak termasuk delik.
"Mereka-mereka menurut saya hanya promosi doang, nggak ngefek ke saya."
"Dari kemarin kan ada laporan-laporan juga dateng, tapi nggak ngefek sama sekali."
Baca juga: Sempat Berseteru dengan Para Dukun hingga Dilaporkan ke Polisi, Pesulap Merah: Nggak Ngefek ke Saya
"Ngga ada panggilan juga dari polisinya, karena memang ngga masuk delik," kata Pesulap Merah.
Menurut Pesulap Merah somasi yang diterimanya hanya untuk promosi saja.
"Digembor-gemborkan untuk promosi dia sendiri dan hal ini tidak akan yang mengganggu saya."
Baca juga: Kerap Bongkar Trik Dukun, Pesulap Merah Ngaku Dicari oleh Banyak Orang Misterius
"Kemarin saya jadwal TV dari pagi ke pagi nggak ngefek apapun."
"Jadi mungkin untuk bahan promosi mereka agar bisa mendapat pekerjaan yang baik aja," jelas Pesulap Merah.
Sementara itu, Pesulap Merah memiliki pembelaan, lantaran tak pernah menyebut nama saat membongkar trik perdukunan.
Ia menegaskan ketika membongkar trik tak pernah ditujukan untuk satu orang saja dan nama.
"Apa (disuruh) minta maaf karena saya bongkar (trik) pawang hujan? Atau apa?" jelas Pesulap Merah.
"Lha 'kan saya bongkar rahasia nggak nyebut nama dia juga," imbuhnya.
Pesulap Merah banyak membongkar kasus perdukunan hingga dirinya sempat didatangi orang yang tidak dikenal.
Diketahui banyak orang yang menanyakan rumah dari Pesulap Merah.
Namun, ketua Rukun Tetangga (RT) Pesulap Merah dapat menjaga privasi dan kerahasiaan warganya.
"Kalau ancaman itu ada, beberapa kali RT saya bilang gini 'Cel ada jam 2 pagi nyariin naik motor Ninja 250R ini nyariin rumah kamu nih' gitu katanya."
"Tapi RT saya untungnya bisa berkoordinasi, bisa menjaga privasi."
"Karena ketika ditanyain mau ngapain nggak jawab, akhirnya kabur."
"Trus baru-baru ini ada yang nyamperin RT saya bilan dimana rumah Marcel, ngakunya dari padepokan gitu," terang Pesulap Merah.
Melihat ancaman yang diterima Pesulap Merah tak membuatnya takut.
Ia percaya bahwa takdir Allah yang utama.
"Karena saya ngga ada rasa takut sama sekali, saya percaya takdir Allah tetep yang utama sih," ucap Pesulap Merah.
Banyak yang meminta perdukunan di Indonesia dibubarkan, Mendengar hal tersebut Pesulap Merah sangat setuju.
"Ya bagus memang seharusnya seperti itu kan, di Pancasila kita negara kita nomer satunya Ketuhanan yang Maha Esa."
"Bukan perdukunan yang maha sakti, jadi kita dituntut untuk percaya ke Tuha masing-masing daripada percaya perdukunan," beber Pesulap Merah.
(Tribunnews.com/Dicha Devega)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.