5 Lagu Kunto Aji yang Paling Banyak Didengarkan di Spotify, Mercusuar hingga Rehat
Berikut ini daftar lima lagu Kunto Aji yang paling banyak didengarkan di Spotify
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi solo Kunto Aji merupakan seorang musisi yang kariernya dimulai dari ajang pencarian bakat Indonesian Idol 5 tahun 2008.
Pria kelahiran Yogyakarta ini pernah mengenyam pendidikan di YKPN Yogyakarta jurusan Akutansi.
Kunto Aji sempat ditolak label musik yang telah menjanjikan akan merilis karyanya.
Meski begitu, pada 2014 lalu, ia merilis sendiri singlenya, Terlalu Lama Sendiri.
Ia merilis lagu tersebut melalui labelnya sendiri.
Dari lagu tersebut, nama Kunto Aji makin dikenal publik.
Baca juga: 5 Lagu Radiohead yang Paling Banyak Didengarkan di Spotify Fake Plastic Trees hingga Creep
Setahun berikutnya, Kunto Aji merilis album Generation Y.
Lalu pada tahun 2018, ia merilis album Mantra Mantra.
Nah, berikut ini lima lagu Kunto Aji yang paling banyak didengarkan di Spotify
- Mercusuar (14 juta)
Dari yang sudah sudah
Cinta hanyalah bualan
Dari yang sudah sudah
Hanya rasa tanpa tujuan
Aku ingin berhenti
Lelah aku mengarungi
Aku ingin bersandar
Menikmati bintang berpijar
Uh, sampai nanti
Sampai kita bertemu kembali
Uh, sampai nanti
Cahayamu menuntunku lagi
Jangkar sudah terjatuh
Aku sudah benar benar luluh
Yang aku lihat terang
Yang kulihat masa depan
Hangat dalam dekapan
Aku merasa sedang pulang
Uh, sampai nanti
Sampai kita bertemu kembali
Uh, sampai nanti
Cahayamu menuntunku lagi
Jangkar sudah terjatuh
Aku sudah benar benar luluh
Kapalku t'lah bersauh
Aku tak ingin jauh
Padamulah aku akan berlabuh
Uh, sampai nanti
Sampai kita bertemu kembali
Uh, sampai nanti
Cahayamu menuntunku lagi
Jangkar sudah terjatuh
Aku sudah benar benar luluh
Dari yang sudah sudah
Hanya kaulah arti rumah
- Selaras (14,2 juta)
Aku sudah hampir di ujung jalan
Upaya, tenaga, dan penghabisan
Yang sudah dan sedang diusahakan
Runtuh terbangun entah sampai kapan
Aku tergerak mencari jawaban
Aku berjalan mencari alasan
Langit yang membiru, hangat matahari
Berbisik padaku
Tolong beri kami waktu
Ini tentang merawat kehidupan
(Ini tentang merawat kehidupan)
Kita bisa
Selama masih ada
Rumah untuk pulang
Dan memulai segalanya
Kita bisa
Selama masih ada
Rumah untuk pulang
Dan memulai segalanya
- Sulung (22 juta)
Cukupkanlah
Ikatanmu
Relakanlah yang tak seharusnya untukmu
Cukupkanlah
Ikatanmu
Relakanlah yang tak seharusnya untukmu
Cukupkanlah
Ikatanmu
Relakanlah yang tak seharusnya untukmu
Cukupkanlah
Ikatanmu
Relakanlah yang tak seharusnya untukmu
Cukupkanlah
Ikatanmu
Relakanlah yang tak seharusnya untukmu
Cukupkanlah
Ikatanmu
Relakanlah yang tak seharusnya untukmu
Yang sebaiknya kau jaga
Adalah dirimu sendiri
- Pilu Membiru (58 juta)
Akhirnya aku lihat lagi
Sederhana tanpa banyak celah
Wangimu
Berlalu
Akhirnya aku lihat lagi
Jemarimu yang bergerak bebas
Seiring
Tawamu
Tak ada yang seindah matamu
Hanya rembulan
Tak ada yang selembut sikapmu
Hanya lautan
Tak tergantikan, oh
Walau kita tak lagi saling
Menyapa
Akhirnya aku lihat lagi
Akhirnya aku temui
Oh
Tercekat lidahku
Masih banyak yang belum sempat
Aku katakan padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku sampaikan padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku katakan padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku sampaikan padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku katakan padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku sampaikan padamu
Tak ada yang seindah matamu
Hanya rembulan
Tak ada yang selembut sikapmu
Hanya lautan
Tak tergantikan, oh
Walau kita tak lagi saling
Menyapa
- Rehat (58 juta)
Serat-serat harapan
Masih terjalin
Suaramu terdengar
Masihlah nyaring dan bergema
Di ruang-ruang hatimu
Tenangkan hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan
Takkan terjadi
Yang dicari hilang
Yang dikejar lari
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja
Untukmu
Tenangkan hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan
Takkan terjadi
Kita coba lagi
Untuk lain hari
Kita coba lagi
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja
Untukmu
Tenangkan hati
Semua ini bukan salahmu
Terus berlari
Yang kau takutkan
Takkan terjadi
(Tribunnews.com, Renald)