TRIBUNNEWS.COM - Dewi Rezer membagikan pandangannya terkait memilih pasangan saat pacaran hingga menikah.

Dewi Rezer menyarankan untuk masyarakat memilih pasangan dan menentukannya semasa pacaran.

Menurut Dewi Rezer, tak masalah jika semasa pacaran kerap berganti pasangan untuk memilih yang terbaik.

Hal terpenting adalah diusahakan hanya satu pasangan untuk selamanya saat menikah.

Dikutip dari YouTube Melaney Ricardo Kamis (20/10/2022), Dewi Rezer mengatakan bahwa masalah yang muncul saat menikah kelak akan lebih besar dibandingkan saat berpacaran.

"Masalah yang ada dulu waktu masih pacaran, nanti setelah nikah itu masalah akan 100 kali lipat lebih besar, itu harus di-fix dulu," terang Dewi Rezer.

Baca juga: Pasca Cerai dari Marcelino Lefrandt, Dewi Rezer Akui Kembali Temukan Dirinya yang Hilang

Meski sudah menikah, Dewi Rezer menyarankan masyarakat untuk tetap menjalin hubungan layaknya orang pacaran.

"Walaupun udah nikah, gayanya memang harus kayak orang pacaran."

"Jangan mentang-mentang udah nikah, 'Dia udah istri gua, dia udah suami gua'."

"Diemin aja, ntar juga dia nggak akan ke mana-mana, no, itu memupuk kebencian," bebernya.

Dewi pun tak mempermasalahkan jika seseorang kerap berganti pasangan saat pacaran.

"Kalau kita udah banyak mupuk kebencian, yang ada bisa cerai."

"Makanya pada masa pacaran itu, masanya di mana kalian harus pilih-pilih pasangan."

"Mau gonta-ganti nggak papa, gonta-ganti aja," tuturnya.

Namun, hal terpenting hanya memiliki satu pasangan saat sudah menikah.

"Nanti kalau udah mau nikah, satu dan selamanya, jangan jelalatan lagi."

"Belum puas berarti, kalau misalnya belum puas ya pernikahannya gagal," sambungnya.

Lebih lanjut, Dewi juga buka suara saat disinggung masa perceraiannya.

Menurutnya, semua yang ada di bumi, termasuk dirinya sendiri dan anak-anak adalah titipan sang pencipta.

"Ketika cerai dan ketika anak-anak nggak sama gua, gua mikir gini aja sih, kayak Tuhan tuh pernah ngomong sama gua."

"'Nothing actually belongs to you', itu semua punya Tuhan," ucapnya.

"Nanti anak-anak kalau udah gede, punya rumah sendiri, punya keluarga sendiri."

"Kita sendiri bukan milik kita, kita milik Tuhan, orang tua kita nanti pulang ke rumah Tuhan, nothing belongs to you," tambahnya.

Dengan membiasakan diri tak terikat dengan sang anak, Dewi merasa lebih kuat saat ini.

"Gua tuh belajar harus melepaskan attachment gua sama anak-anak atau sama appaun deh, barang-barang gitu."

"Itu nggak gampang, itu proses pasti, tapi makes me strong like now," ujarnya.

Tak dipungkiri bahwa Dewi pernah merasa sedih lantaran rindu anak-anak yang tinggal bersama mantan suaminya, Marcelino Lefrandt.

Namun, ia berusaha untuk menenangkan dirinya.

"Yang bikin gua sedih mungkin ketika gua lagi rindu sama anak-anak, tapi they're not here."

"Tapi gua langsung bilang gini 'Ah nggak papa, mereka kan ada di sana, they're happy and healthy'."

"Mereka mau beli apa, bisa, mau ke mana-mana Tuhan kasih kendaraan, jadi enak hidupnya," paparnya.

Menurutnya, tak ada yang perlu dirasa sedih.

"Gua mikir yang baik-baik, setiap kali gua sedih, otak gua langsung mikir gini 'Apa yang mesti disedihin? Nggak usha nyari-nyari kesedihan'," jelasnya.

Saat banyak masyarakat yang tak setuju dengan keputusan hak asuh anak dipegang oleh Marcel, Dewi justru tak mempermasalahkannya.

"Gua sadari juga, emang kenapa kalau hak asuhnya sama Marcel? Kan dia bapaknya juga, kalau hak asuh diambil tetangga gua ya kita ngamuk."

"Ya nggak papa kok, sama aja, gua nggak mau ribut di pengadilan."

"Buat apa sih kita jelek-jelekin bekas pasangan kita? Dulu kan kita saling cinta, gua pengen pisah baik-baik aja," tutup Dewi Rezer.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Dewi Rezer