Lirik dan Makna Lagu Diary Depresiku - Last Child, Derita Anak Akibat Perceraian Orangtua
Lirik dan makna lagu Diary Depresiku yang dipopulerkan oleh Last Child pada 2007 yang memiliki makna kesedihan atas perceraian orang tuanya
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Berikut lirik dan makna lagu Diary Depresiku - Last Child.
Dipopulerkan oleh Last Child, lagu Diary Depresiku ini dirilis pada tahun 2007.
Lagu berjudul Diary Depresiku merupakan salah satu single pertama Last Child yang bertajuk 'Grow Up'.
Memiliki arti yang mendalam, lagu Last Child ini sempat booming dan terkenal di masyarakat Indonesia.
Lagu Diary Depresiku ini memiliki makna anak jalanan yang menginginkan kasih sayang serta perhatian dari orang tua mereka.
Namun, orang tuanya sudah cerai yang menyebabkan anak tersebut hidup di jalanan untuk mempertahankan hidupnya.
Baca juga: Lirik Lagu Pacar Selingan - Sandrina: Hatiku Hanyalah Mainanmu, Cintaku Hanyalah Selinganmu
Lirik lagu Diary Depresiku - Last Child
Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yang ku harap tiada pernah terjadi
Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Wajar bila saat ini,
Ku iri pada kalian yang hidup
Bahagian berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidup ku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
(Tribunnews.com/Pondra Puger)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.