Kemenkes Umumkan Tiga Kasus Konfirmasi Varian Omicron XBB, Semuanya Bergejala Ringan
Kementerian Kesehatan RI umumkan tambahan tiga kasus konfirmasi positif sub varian omicron XBB. Gejalanya ringan seperti batuk dan pilek.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI umumkan tambahan tiga kasus konfirmasi positif sub varian omicron XBB.
Kasus tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri.
Baca juga: Kenali Gejala Omicron XBB Subvarian Baru Covid-19, Lengkap Beserta Imbauan Kemenkes
Dengan demikian hingga Selasa (25/10/2022) total ada 4 kasus COVID-19 varian XBB di Indonesia.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek.
"Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” ungkapnya pada keterangan resmi di laman sehatnegeriku, Jumat (28/10/2022)
Dari 4 pasien tersebut, 3 di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan 2 pasien transmisi lokal dan 1 pasien transmisi luar negeri.
Baca juga: Kemenkes: Ada 4 Kasus Sub Varian Omicron XBB di Indonesia, 2 di Antaranya Transmisi Lokal
Sisanya 1 pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.
“Dengan demikian pasien konfirmasi XBB ini terdapat 2 pasien transmisi luar negeri dari Singapura dan 2 pasien transmisi lokal,” kata dr. Syahril lagi.
Menyusul temuan ini, Kementerian Kesehatan langsung melakukan upaya antisipatif dengan melakukan tracing dan testing terhadap kontak erat dan hasilnya negatif.
Semua pasien sudah dilakukan vaksinasi, ada yang sudah dua kali ada juga yang sudah Booster.
Sejauh ini, ada 24 negara yang melaporkan kasus COVID-19 varian XBB.
Baca juga: Fakta-fakta Covid XBB, Varian Baru Omicron yang Sudah Terdeteksi di Indonesia
Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Kendati demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.
Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.
Dikatakan dr. Syahril, masyarakat diharapkan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Baca juga: Subvarian Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia, Gejalanya Batuk Pilek Demam, Tetap Terapkan Prokes
Seperti memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.
Serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.
“Selain itu juga segera melengkapi vaksinasi COVID-19 (2 dosis), termasuk vaksinasi booster, untuk meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19,” tutur dr. Syahril.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.