Kaleidoskop 2022: Deretan Film Nasional yang Jadi Sorotan Publik Selama Tahun 2022
Sejak pandemi melanda, tahun 2022 menjadi kebangkitan perfilman nasional. Beberapa film karya sineas Indonesia mendapat perhatian masyarakat.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2022 bisa dibilang menjadi titik balik perfilman Indonesia pascapandemi Covid-19.
Perlahan tapi pasti di tahun 2022 rumah-rumah produksi di Indonesia berani merilis film untuk bioskop lagi. Kursi di bioskop juga sudah bisa terisi full meski sempat di batasi 50-70 persen kapasitasnya.
Kembalinya industri film Indonesia, membuat film-film yang dirilis pun semakin beragam. Bahkan beberapa diantaranya menjadi pembicaraan hangat di sosial media.
Tribunnews.com merangkum setidaknya ada 7 film yang menjadi buah bibir di media sosial jelang perilisan sampai setelah film tersebut dirilis.
1. Satria Dewa: Gatotkaca
Film bergenre super hero di Indonesia masih tergolong sangat jarang, oleh karenanya film Satria Dewa: Gatotkaca garapan Hanung Bramantyo sempat jadi pembicaraan jelang perilisannya.
Mulai dari CGI, hingga jalan ceritanya banyak dibahas di beberapa akun pecinta film Indonesia.
Saat diwawancari awak media, sutradara Hanung Bramantyo mengungkap biaya pembuatan film Satria Dewa: Gatotkaca bisa mencapai lebih dari Rp 20 miliar.
Baca juga: Takut Cedera Serius, Rizky Nazar Pakai Stuntman untuk Beberapa Adegan di Film Satria Dewa Gatot Kaca
Hal itu dikarenakan Hanung menggunakan CGI (Computer Generated Imagery) dan visual effect yang dikerjakan dengan sangat detail.
Menurutnya, angka itu masih murah dibandingkan dengan film pahlawan super lain yang diakuinya bisa mencapai Rp 80 Miliar.
“Budget-nya sekitar Rp 20 miliar sampai Rp 24 miliar. Jadi kalau ada orang bilang ini budget-nya Rp 80 miliar, itu enggak benar. Enggak ada separo-separonya budget film superhero yang ada, bahkan yang ada di Indonesia,” ujar Hanung dalam peluncuran trailer Satria Dewa: Gatotkaca di Depok.
Sayangnya meskipun menghabiskan dana miliaran rupiah dan menjadi daya tarik masyarakat di sosial media, jumlah penonton film tersebut tak menyentuh angka 1 juta penonton.
Dihimpun dari berbagai sumber, jumlah penonton film Satria Dewa Gatotkaca hanya membukukan sekira 186.133 penonton selama penayangannya.
2. Sri Asih
Masih dari film bergenre super hero action, film dari Jagat Sinema Bumilangit yakni Sri Asih menjadi salah satu film sorotan dan buah bibir.
Film-film dari Jagat Sinema Bumilangit memang kerap menjadi daya tarik bagi pecinta film super hero di Indonesia, apalagi menggandeng nama besar seperti Pevita Pearce sebagai pemainnya.
Film yang memulai penggarapannya sejak 2020 lalu itu memiliki banyak kisah dalam proses produksinya, sebab film tersebut dikerjakan selama pandemi Covid-19.
Terbukti pengerjaan film tersebut memang tak main-main, kostum karakter Sri Asih dikirim langsung dari designer yang terbiasa membuat kostum super hero di Amerika Serikat.
Dalam wawancara, Pevita Pearce bercerita soal kostum Sri Asih yang ia gunakan saat syuting film superhero tersebut.
Diakuinya, kostum tersebut dibuat langsung di Amerika Serikat tepatnya di Los Angeles.
"Kostumnya langsung dari LA," tutur Pevita Pearce di kawasan Senayan Jakarta Pusat.
"Seru banget sih, jadi memang kostumnya sendiri pun disiapkan oleh tim yg sudah biasa membuat kostum superhero dari LA," terang Pevita.
Sayangnya nasib film super hero di Indonesia belum secerah antusiasme masyarakatnya. Sebab jumlah penonton Sri Asih tak mencapai 1 juta penonton untuk bisa disebut film box office di Indonesia.
Total hingga hari ke-25 penayangan, film superhero perempuan pertama Indonesia itu telah mengumpulkan 587.244 penonton.
Meski tak mencapai 1 juta penonton, film Sri Asih masih terus jadi pembicaraan terutama di TikTok dan Twitter. Bahkan baru-baru ini diumumkan bahwa film Sri Asih akan tayang di Internsional Film Festival Rotterdam (IFFR).
3.Miracle In Cell no 7
Selain film bergenre action super hero, film drama ikut menjadi buah bibir di media sosial. Satu diantaranya adalah film adaptasi dari Korea Selatan, Miracle In Cell no 7.
Film tersebut cukup sering menjadi perbincangan di media sosial karena para pecinta film Indonesia penasaran dengan versi Indonesia.
Versi Koreanya dianggap berhasil membuat penonton menangis, dan ada banyak ekspetasi sebelum versi Indonesianya tayang.
Setelah filmnya tayang, aksi Vino G Bastian, Indro Warkop, Tora Sudiro, Rigen Rakelna, Indra Jegel, Bryan Domani dan Mawar De Jongh sukses memukau penoton.
Pujian datang silih berganti bahkan dari pencipta versi asli dari film tersebut. Kim Min Ki produser film Miracle In Cell no 7 versi Korea Selatan bersama Lee Hwan Kyung sang sutradara berksempatan nonton remake film mereka di Indonesia.
Kim Min Ki sangat terkesan dengan hasil karya Hanung Bramantyo itu, pujian diberikan olehnya usai menyaksikan film tersebut.
Bahkan Kim Min Ki berencana untuk membawa film remake tersebut ke Korea Selatan untuk ditayangkan di hadapan boyband BTS.
"Sangking bagusnya kayaknya remake ini mau saya remake ke Korea," kata Kim Min Ki di XXI Epicentrum Jakarta Selatan.
Film produksi Falcon Picture itu pun sukses masuk ke deretan film box office Indonesia di tahun 2022 dengan total penonton 5.852.916.
4. Ngeri Ngeri Sedap
Masih di film drama, kali ini film drama keluarga berlatar keluarga batak yakni 'Ngeri Ngeri Sedap' mampu jadi buah bibir di sosial media sebelum dan setelah tayang.
Komika Bene Dion Rajagukguk membawa latar budaya Batak dalam film yang dibintangi oleh Tika Panggabean, Arswendi Nasution, Boris Bokir, Indra Jegel, Lolox dan Gita Bhebhita.
Nama besar para pemain di industri komedi membuat film tersebut sempat dikira menjadi drama komedia. Akan tetapi setelah filmnya tayang banyak yang mengaku terharu dengan jalan ceritanya.
Dalam film yang bertemakan keluarga suku Batak itu, Bene ingin mengangkat kualitas akting dari teman-temannya sesama komika dan memang tak menjanjikan komedi.
Baca juga: Ngeri Ngeri Sedap Kini Tayang di Netflix, Ini Sinopsis, Daftar Pemain dan Trailer-nya
Selama ini Bene merasa para komika hanya mendapat bagian dalam adegan atau scene-scene komedi. Namun di filmnya kali ini ia ingin menunjukkan teman-temannya bisa mengambil peran sebagai aktor.
"Aku selain ingin bawa tema Batak, dalam film ini aku mau buktikan bahwa stand up comedian bisa loh jadi aktor," tutur Bene Dion Rajagukguk saat mampir ke Tribun Corner.
"Maksudnya selama ini kan kami lebih sering dapat porsi komedi aja, nah aku mau tunjukkan kalau komika bisa main drama atau action," terang Bene.
Film tersebut sukses masuk deretab film box office Indonesia di tahun 2022 dengan raihan 2.886.121 penonton.
Ngeri Ngeri Sedap semakin menjadi buah bibir di media sosial ketika Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia mengadakan nonton bareng.
5. Mencuri Raden Saleh
Film berikutnya yang raman dibicarakan di media sosial adalah Mencuri Raden Saleh. Sama seperti film Satria Dewa Gatotkaca dan Sri Asih, film ini menyuguhkan genre baru di industri film Indonesia.
Oleh karenanya banyak pecinta film di Indonesia yang penasaran dengan film hasil cerita orisinil Angga Dwimas Sasongko.
Dibintangi aktor-aktor besar seperti Angga Yunanda, Iqbaal Ramadhan, Umay Shahab, Rachel Amanda, Ary Irham dan Aghniny Haque, film Mencuri Raden Saleh menyuguhkan genre film heist atau pencurian.
Dalam jumpa pers, Angga Dwimas Sasongko mengatakan bahwa film terbarunya jadi bukti bahwa sebuah imajinasi meskipun membutuhkan budget yang besar bisa direalisasikan.
"Film ini berusaha membuktikan bahwa batasannya imajinasi film maker. Kita bisa bikin apa yang ingin kita bikin," ungkap Angga Dwimas Sansongko.
"Kita pengen semua yang terlibat suaranya didengar. Ini film kami bersama semua orang punya suara dan dihargai," terangnya.
Film action tersebut diperkirakan menghabiskan dana sekira Rp 20 miliar untuk proses produksinya, angka tersebut nampaknya sepadan dengan tanggapan positif dari penonton.
Selain mendapat ulasan yang bagus, film tersebut juga mendapat tempat di deretan film box office Indonesia 2022, total 2.350.741 penonton film tersebut.
6. Pengabdi Setan 2: Communion
Film horor bisa dikatakan menjadi primadona di Indonesia, film-film bergenre horor hampir selalu berhasil meraih jumlah penonton yang cukup tinggi.
Film Pengabdi Setan 2: Communion yang hadir tahun ini ikut menjadi film horor yang tak hanya banyak penonton namun juga menjadi buah bibir.
Hal ini tak lepas karena keberhasilan film pertamanya beberapa tahun lalu yang dianggap memberikan tayangan film horor yang berbeda.
Sebelum resmi dirilis, hampir setiap hal tentang Pengabdi Setan 2: Communion menjadi buah bibir di media sosial. Mulai dari first look, trailler, hingga hari perilisannya juga.
Film horor garapan Joko Anwar itu memang memiliki basis fans yang sangat besar di media sosial. Bahkan dalam proses produksinya, Joko Anwar dapat bantuan dari fans Pengabdi Setan di sosial media.
Joko mengaku memang ingin mencari lokasi terbaik untuk filmnya tersebut saat akan mulai penggarapan di tahun 2020 lalu.
Akhirnya ia mendapat rekomendasi sebuah rumah susun yang sudah kosong selama 15 tahun untuk dijadikan lokasi syuting.
"Jadi ketika kami mencari lokasi film ini tuh sama kayak mengaudisi pemain," ujar Joko Anwart dalam jumpa pers di kawasan Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan.
"Kami dapat bantuan dari netizen untuk dapatin rusun ini, saya minta tolong ke netizen untuk mencari lokasi syuting Pengabdi Setan 2 terus dapat informasi rusun itu saya rasa cocok banget saat itu. Jadi nama dia aku masukin di spesial thanks di film," ujarnya.
Setelah tayang pun beragam ulasan beredar di media sosial, beberapa menyukai sequel tersebut namun ada juga yang menyebut bahwa film pertamanya jauh lebih menyeramkan.
Meski begitu Pengabdi Setan 2: Communion berhasil masuk deretan film box office Indonesia dengan jumlah penonton 6.390.970.
7. KKN di Desa Penari
Film KKN Di Desa Penari menjadi film yang sangat tranding di tahun 2022 ini, perilisan film tersebut sudah sangat dinantikan pecinta film horor sejak beberapa tahun lalu.
MD Picture selaku rumah produksi yang menggarap film tersebut memang beberapa kali mengubah jadwal rilisnya hingga jatuh ke 30 April 2022.
Di sosial media cerita KKN Di Desa Penari sudah lebih dulu viral dalam thread Twitter, barulah setelah itu MD Picture mengambilnya sebagai film.
Hal itu kemudian membuat film yang dibintangi Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Aulia Sarah, Achmad Megantara, Calvin Jeremy dan Fajar Nugraha jadi buah bibir di media sosial.
Manoj Punjabi selaku produser tak ragu menggelontorkan budger besar untuk produksi film tersebut.
"Ya yang pasti sangat mahal. Di luar marketing aja kena Rp 15 miliar. Biaya produksi lebih dari 1 juta dollar, ini untuk film horor jarang banget," kata Manoj Punjabi di XXI Epicentrum Jakarta Selatan.
"MD aja belum pernah baru ini. Bisa dibilang horor termahal MD Picture," terangnya.
Manoj menjelaskan alasannya berani menggelontorkan dana belasan miliar untuk film yang diadaptasi dari thread di Twitter.
Instingnya mengatakan bahwa film tersebut harus diproduksi dengan biaya yang besar agar menghasilkan film yang punya kualitas.
"Kenapa rela keluarin dana sebesar itu? Itu insting ya. Ini IP-nya besar saya nggak mau asal buat," beber Manoj.
"Kalau budget Rp 5 miliar sebenarnya bisa tapi kualitas nggak begini. Saya mau bawa ke the next level film horor," tuturnya.
Film horor tersebut pun sukses menjadi film terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton 9.233.847. Jumlah tersebut lah yang membuat film garapan Awi Suryadi jadi bahan perbincangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.