Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Rina Nose Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual di Kampus

Saat itu Rina Nose mengaku bingung harus melakukan apa selain melaporkan tindakan yang dialaminya kepada seniornya. 

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cerita Rina Nose Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual di Kampus
Tribunnews.com/ Fauzi Nur Alamsyah
Rina Nose saat ditemui dalam acara Seni dan Tutur Perempuan: 16 Perempuan, 16 Suara dan 16 Kekuatan di Gedung Bluebird, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter Rina Nose membeberkan pengalaman pahit yang ketika mengalami pelecehan seksual semasa masih duduk di bangku sekolah. 

Hal itu diceritakan pemilik nama asli Nurina Permata Putri ketika menghadiri acara Seni & Tutur Perempuan: 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan di Gedung Bluebird, Mampang, Jakarta Selatan. 

"Jadi aku punya pengalaman juga yang cukup pahit tentang pelecehan seksual, baik secara langsung maupun secara media sosial," kata Rina Nose. 

Baca juga: Rina Nose Anggap Kasus Dugaan KDRT Rizky Billar Pada Lesti Kejora karena Ego Usia Muda

"Bedanya dulu, pola pikirnya aku belum seperti sekarang. Jadi, pada saat mendapatkan perlakuan tidak mengenakan itu, salah satunya ya itu aku enggak berani ngomong. Bahkan, waktu kejadian itu aku lapor."

Rina mengingat kejadian tersebut dilakukan oleh kakak senior ketika ospek mahasiswa baru .

Ia tiba-tiba didatangi  seorang pria dan langsung memeluknya. Kala itu Rina tengah tertidur pulas. 

Berita Rekomendasi

Tak terima, Rina pun melaporkan kejadian tersebut kepada kakak seniornya. 

"Itu terjadi saat ospek mahasiswa baru, ospek itu kan adanya di gedung dan di situ dingin sekali, di situ tiba-tiba orang itu masuk tiba-tiba meluk saya padahal saya lagi tidur, Nah, karena waktu itu ngantuk berat, 'Ini siapa? Ini siapa?'. Orang saya enggak kenapa-kenapa, disangkainnya sakit," jelas Rina Nose

"Jadi, waktu itu kejadiannya di kampus, nah aku lapor sama senior, 'Ini ada si anu yang mencoba untuk melecehkan saya'. (Kata senior), 'Wah bagus kamu sudah ngomong sama saya'. Akhirnya dibikin forum diskusi, dibikin forum tuh. Jadi, si pelaku itu disidang," lanjutnya. 

Namun saat itu Rina mengaku bingung harus melakukan apa selain dirinya melaporkan tindakan tersebut kepada kakak kelasnya. 

Kini dengan pengetahuan yang dimiliki sebagai seorang publik figur, presenter yang kerap melakukan impersonate juga sempat mendapat pelecehan seksual dalam media sosial miliknya. 

Saat itu netizen memberikan komentar negatif terkait bentuk tubuh Rina Nose

"Kalau sekarang tiba-tiba waktu itu pernah ada yang komen ih payudarahnya rata banget," ungkap Rina. 

Rina lantas menjawabnya secara santai dengan unsur komedi

"Nah aku ngebalesnya gimana caranya biar sesuatu itu jadi aku liatnya dari prospektif seni dan komedi, jadi aku bilang gini, 'iya sengaja dada saya di desain kembang kempis sesuai cuaca'. Jadi dibawa ke komedi," pungkas Rina Nose

Atas kejadian tersebut Rina berharap banyak wadah-wadah baru yang bisa menyuarakan kekerasan dalam perempuan untuk mencegah hal tersebut kembali terulang. 

Dengan itu Rina ikut menyuarakan Seni dan Tutur Perempuan: 16 Perempuan, 16 Suara dan 16 Kekuatan. 

Sebagai bentuk upaya menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan, Yayasan Suara Hati Perempuan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia dan PT Blue Bird Tbk (Bluebird) gelar ajang Seni dan Tutur Perempuan: 16 Perempuan, 16 Suara, dan 16 Kekuatan. 

Perhelatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Kampanye Internasional 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Based Violence), yang sejak tahun 1991 digagas oleh Women’s Global Leadership Institute dengan dukungan Center for Women Global Leadership. 

Setiap tahunnya, kampanye ini dilakukan mulai tanggal 25 November – 10 Desember. 

Pagelaran Seni dan Tutur Perempuan yang beragendakan pameran, diskusi dan screening film ini memadukan 16 pekerja seni Indonesia dengan beragam gagasan dan ekspresi, menyuarakan kegelisahan dan berbagi pengetahuan antara satu dengan yang lain, terkait isu-isu perempuan yang
selama ini kerap berkembang di masyarakat. 

Para 16 perempuan tersebut adalah Melly Goeslaw, Donna Agnesia, Hana Madness, Ayushita, Ussy Sulistiawaty, Melanie Subono, Ruth Marini, Leony VH, Amy Fitria S, Jihan Husein, Nia Dinata, Revina VT, Mian Tiara, Nia Gautama, Ningrum Syaukat dan Rita Tila yang merupakan pelaku seni budaya, mulai dari penulis, perupa, pendongeng, aktor, penari, pemusik, pelukis, sutradara. 

Perhelatan ini juga merupakan salah satu dari rangkaian lima kegiatan roadshow Yayasan Suara Hati Perempuan yang didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Republik Indonesia, Bluebird Group, Komnas Perempuan, fotografer Nurulita, dan sutradara Riani Singgih Seven10.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas