TRIBUNNEWS.COM - Rachel Vennya mengaku dulu kerap bertengkar dengan sang ibu, Vien Tasman.

Dikutip dari YouTube BUND Lifetainment Kamis (5/1/2023), Rachel Vennya membagikan ceritanya.

"Apa ketakutan terbesar kamu tentang mami, anak-anak, atau pun diri Rachel sendiri?" tanya Vien Tasman.

Rachel Vennya mengaku akan menyudahi pertengkarannya dengan sang ibu agar tak berlangsung lebih dari tiga hari.

"Aku tuh sering banget berantem sama mami, dari dulu aku selalu berantem sama mami."

"Tapi dulu nenek aku tuh selalu bilang kalau jangan berantem lebih dari tiga hari."

"Kadang tuh setiap aku berantem sama mama aku, mungkin sampai saat ini ya setelah tiga hari tuh aku pasti mencoba berusaha," terang Rachel Vennya.

Baca juga: Disinggung Definisi Ikhlas oleh Ibunda, Rachel Vennya: saat Dikasih Masalah, Kita Terima Tanpa tapi

Rachel Vennya berusaha dengan mengirimkan bunga atau kue untuk ibunda.

"Walaupun emang nggak yang mungkin nggak bikin tersentuh-tersentuh amat, tapi aku mencoba atau berusaha untuk baikan."

"Entah kayak gimana caranya, ngirim bunga kek atau ngirim kue kek atau apa," jelasnya.

Rachel mengaku takut kehilangan anak-anak hingga sang ibu.

"Jadi aku tuh takut, salah satu yang bikin aku takut juga karena dulu ada suatu momen di mana aku takut banget kehilangan anak-anak aku dan mama aku."

"Kalau misalnya anak-anak aku tuh pergi sekolah, ya semoga sih nggak sampai mereka gede, aku protektif kayak gini ya," bebernya.

"Tapi mau pergi sekolah, mau berenang, mau apa itu aku bisa ngelihatin tuh banyak banget dan jagain tuh banyak banget."

"Karena aku segitu ketakutannya dan itu juga sama ke mama aku," tambahnya.

Lebih lanjut, Rachel membagikan cerita tentang temannya yang bertengkar dengan orang tuanya.

"Karena dulu itu pernah ada satu temen aku yang berantem sama bapaknya, marah."

"Temen aku ini kabur dari rumah, pas dia balik rumah, dia nggak sama bapaknya."

"Dia cuma masuk ke tempat tidur, terus bapaknya kan galak banget," ujarnya.

Sayangnya, ayah dari teman Rachel meninggal dunia sebelum temannya tersebut meminta maaf.

Rachel takut dirinya berada pada posisi tersebut.

"Bapaknya buka pintu, tutup lagi, duduk di sofa, dan dia meninggal kena angin duduk."

"Jadi nggak ada waktu buat minta maaf, aku tuh takut banget ada di situasi kayak gitu," ungkapnya.

Rachel pun berusaha untuk tak bertengkar saat berada di luar kota.

"Walaupun aku sering banget berantem, kadang itu jadi pikiran aku."

"Misalnya aku lagi ada di luar kota nih, kalau bisa aku nggak berantem deh karena aku takut gitu kenapa-kenapa," sambungnya.

"Jadi kalau di dalem rumah, kalau di satu rumah, berantemnya ya udah lah, satu rumah, aku bisa lihat nih."

"Kalau sampai udah keluar rumah, aduh aku deg-degan sendiri gitu," imbuhnya.

Sang ibu, yakni Vien mengaku bahwa Rachel dulu kerap kabur dari rumah saat bertengkar dengannya.

"Dulu kan kamu kalau dimarahin mami suka kabur," tutur Vien.

"Iya, tapi hari ketiga aku selalu pulang, kalau mami sadar ya."

"Aku selalu ketakutan di hari ketiga," timpal Rachel.

Vien menyadari bahwa Rachel kerap memberi sesuatu untuknya sebagai permintaan maaf.

"Kalau mami marah itu kelemahan mami kamu pakai, kalau nggak ngasih sesuatu, ngasih bunga, tapi nggak minta maaf."

"Minta maafnya pakai kartu tulisan minta maaf gitu-gitu, dari dulu," ucapnya.

"Aku nggak tau, nggak berani," jelas Rachel kemudian tersenyum malu.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Rachel Vennya