Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Diiringi Orkestra Addie MS. Presiden Jokowi Ikut Nyanyikan Lagu Ya Lal Wathon di Resepsi 1 Abad NU

Lagu ‘Ya Lal Wathon’ menggema saat resepsi puncak Satu Abad NU Selasa (7/2/2023).Presiden ikut menyanyikan lagu legendaris ini.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Diiringi Orkestra Addie MS. Presiden Jokowi Ikut Nyanyikan Lagu Ya Lal Wathon di Resepsi 1 Abad NU
istimewa/kolase/instagram
Lagu ‘Ya Lal Wathon’ menggema saat resepsi puncak Satu Abad NU Selasa (7/2/2023).Presiden ikut menyanyikan lagu legendaris ini. 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Lagu ‘Ya Lal Wathon’ menggema saat resepsi puncak Satu Abad NU Selasa (7/2/2023).

Lagu Ya Lal Wathon serentak dinyanyikan ribuan orang yang memenuhi Stadion Delta Sidoarjo tadi pagi.

Baca juga: Jokowi Terpesona Aksi Drumband Banser di 1 Abad NU Bawakan We Will Rock You: Sekarang Seneng Queen

Terlihat Presiden Joko Widodo turut menyanyikan lagu yang diringi orkestra dipimpin oleh Addie MS.

Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin disampingnya tampak ikut nyanyikan lagu yang populer dibawakan setiap acara NU tersebut.

Tampak seluruh hadirin termasuk Barisan Serbaguna alias Banser NU ikut bernyanyi bersama.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf juga tampak ikut bernyanyi bersama Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Kontribusi NU Cegah Radikalisme dan Ekstremisme

Tak hanya itu, Menteri BUMN Erick Thohir yang disorot kamera, mengenakan jaket Banser NU terlihat berdiri di jajaran Banser menyanyikan lagu Ya Lal Wathon.

Berita Rekomendasi

Lagu Ya Lal Wathon Populer Sejak 1934

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri acara Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri acara Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Dilansir dari Situs NU, lagu Ya Lal Wathon ciptaan KH Abdul Wahab Chasbullah tersebut memang telah lama populer dibawakan saat kegiatan NU.

Lagu tersebut kerap terdengar di berbagai acara-acara besar dari Nahdlatul Ulama (NU).

Baca juga: Jokowi Apresiasi Kontribusi NU Cegah Radikalisme dan Ekstremisme

"Yaa Lal Wathan" sendiri sudah dikumandangkan sejak 1934.

Berikut lirik lagu "Yaa Lal Wathan" karya KH Wahab Chasbullah.

Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama

Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai bangsaku

Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai bangsaku

Indonesia negeriku
Engkau panji martabatku
Siapa datang mengancammu
Kan binasa di bawah durimu
Siapa datang mengancammu
Kan binasa di bawah durimu

Sejarah Lagu Ya Lal Wathon
Dikutip dari situs NU Majalengka, syair Ya Lal Wathon ini awalnya dilantangkan para santri setiap hendak memulai kegiatan belajar.

Lagu itu kemudian berkembang dan menjadi penyemangat para pemuda Islam untuk mengusir penjajah Belanda dari Tanah Air.

Lagu itu sengaja dinyanyikan dalam bahasa Arab oleh para santri dan warga NU untuk mengelabuhi kaum penjajah.

Dikutip pwinujatim.or.id Kiai Wahab adalah pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi terbesar di Indonesia.

Perjuangan beliau dalam bela negara di mulai ketika menjadi Panglima Laskar Mujahidin (Hizbullah) saat melawan penjajah Jepang, serta pendirian “Tashwirul Afkar” (Pergolakan Pemikiran) yang merupakan perintisan gerakan kebebasan berpikir dan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan dan berpendapat, di Surabaya pada 1914.

Kini, lagu tersebut tetap dinyanyikan para santri pondok pesantren NU dan juga dinyanyikan warga NU dalam berbagai kegiatan sebagai wujud kecintaan kepada bangsa dan negara (hubbul Wathon minal Iman).

Drumband Banser Bawakan Lagu Quenn Curi Perhatian Jokowi

Ada yang mencuri perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) di resepsi puncak 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

 Presiden Jokowi rupanya terpesona dengan aksi grup drumband yang tampil. 

Dalam sambutannya Jokowi memuji drumband dalam acara tersebut yang membawakan lagu We Will Rock You milik band legendaris Queen.

Drumband Banser curi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) di resepsi puncak 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Drumband Banser curi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) di resepsi puncak 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). (istimewa/kolase/tangkap layar Kompas TV.)

Dalam sambutannya Jokowi juga menyinggung cuaca di Sidoarjo yang cukup terik pada Selasa pagi. Namun, dia mengatakan bahwa terik matahari tersebut menyehatkan karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

"Bapak-ibu sekalian, panas. Panasnya pagi hari ini adalah panas yang sehat karena vitamin D. Bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi panas yang sehat," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)
Presiden bersyukur atas peran Nahdlatul Ulama (NU) untuk bangsa dan Negara. Menurut Presiden selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk Indonesia.

“Dimana keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman (dibawa oleh nilai NU),” kata Presiden.

Baca juga: Spirit 1 Abad NU, Wujudkan Kemandirian Ekonomi Lewat 4 Agenda Strategis ini

Presiden yakin memasuki abad kedua inshaAllah NU akan tumbuh makin kokoh. NU menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat.

“Memberikan contoh hidup adab islam yang baik, menjunjung akhlakul kharimah dan adat ketimuran, tata karma, unggah ungguh, etika yang baik dan adab yang baik, dan menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga kegotong-royongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas