Perjalanan Agensi BTS Menjadi Pemegang Saham Terbesar SM Entertainment
HYBE juga mengumumkan penawaran tender untuk saham SM yang dipegang oleh pemegang saham minoritas.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Agensi boyband Korea Selatan BTS, HYBE, mengumumkan kesepakatan untuk membeli 14,8 persen saham SM Entertainment senilai 422,8 miliar won pada hari ini, Jumat (10/2/2023).
HYBE membeli saham tersebut dari pendiri SM Entertainment Lee Soo Man. Hal ini cukup mengejutkan, karena Lee Soo Man sebelumnya dikabarkan menolak lamaran HYBE untuk meminang sahamnya.
Dikutip dari Reuters, HYBE juga mengumumkan penawaran tender untuk saham SM yang dipegang oleh pemegang saham minoritas, dengan berusaha membeli hingga 25 persen saham agensi saingannya itu.
Kabar itu muncul beberapa hari setelah SM Entertainment mengumumkan penjualan saham 217 miliar won ke Kakao Corp pada Selasa (7/2/2023), memberikan operator messenger seluler top di Korea Selatan itu 9,05 persen saham agensi yang menjadi rumah bagi boyband EXO.
Baca juga: Daftar Agensi yang Bernaung di Bawah HYBE, SM Entertainment Baru Diakuisisi
Pembelian saham oleh Kakao akhirnya mendatangkan perseteruan antara Lee Soo Man dengan CEO SM Entertainment Chris Lee, yang juga keponakan Lee Soo Man.
Lee Soo Man diketahui mengendalikan 18,4 persen dari agensi yang didirikannya dan telah berselisih dengan manajemen perusahaan saat ini dalam beberapa tahun terakhir atas masalah yang melibatkan urusan bisnis perusahaan dengan perusahaan pribadinya, Like Planning.
Mantan Kepala Produser SM itu tidak memegang peran resmi di agensi tersebut selama lebih dari satu dekade, tetapi dia telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengelola dan melatih artis K-pop di SM Entertainment.
Sedangkan rencana akuisisi HYBE menuai kritik tajam dari pihak manajemen SM Entertainment saat ini.
"Kami menentang semua merger dan akuisisi luar yang agresif termasuk HYBE," kata SM dalam sebuah pernyataan.
HYBE mengatakan sedang mencari hak manajemen untuk memperkuat posisinya di industri K-pop.
"(Kami) sepenuhnya setuju dengan inisiatif strategis Lee termasuk metaverse, sistem multi-label, dan kampanye visi berkelanjutan," kata Ketua HYBE, Bang Si-Hyuk dalam sebuah pernyataan.
HYBE membeli 14,8 persen saham dari Lee Soo Man seharga 423 miliar won dan menawarkan 120.000 won per saham dalam penawaran tender, premium 22 persen dari harga penutupan saham SM Entertainment pada Kamis (9/2/2023). Kemudian saham SM diperdagangkan naik 16 persen menjadi 114.200 won.
Dana aktivis lokal Align Partners Capital Management (APCM), yang memiliki sekitar 1 persen saham SM, mengatakan harga penawaran terlalu rendah dan harus dinaikkan mengingat potensi pertumbuhan SM.
Perusahaan jasa keuangan NH Investment & Securities mengatakan dalam sebuah catatan, Lee Soo Man dan HYBE tampaknya telah bekerja sama karena Lee sangat membutuhkan sekutu untuk bersaing melawan aliansi antara dewan direksi SM, Kakao dan APCM.
Lee Soo Man mengajukan perintah sementara pada Rabu (8/2/2023), untuk memblokir penjualan saham ke Kakao, dengan mengatakan penerbitan saham baru ke Kakao adalah "ilegal" dan dirancang untuk melemahkan posisi pemegang saham terbesar saat ini.
Kakao, yang mengatakan kesepakatannya dengan SM akan membantu mengejar proyek bersama termasuk audisi K-pop global, menolak berkomentar mengenai masalah ini.
HYBE adalah agensi yang menaungi boyband BTS. Sementara SM adalah rumah bagi artis K-pop populer seperti NCT, Red Velvet hingga girlband yang memiliki konsep futuristik Aespa.
Baca juga: Profil HYBE Corporation yang Akuisisi 14,8 Persen Saham di SM Entertainment
Industri musik pop Korea Selatan selama bertahun-tahun didominasi oleh tiga perusahaan besar yaitu SM, JYP, dan YG Entertainment. Hingga popularitas BTS naik secara mengejutkan, membuat HYBE lebih besar dari tiga agensi tersebut.
Namun, anggota BTS diperkirakan akan memulai wajib militer mereka dalam beberapa tahun ke depan, dimulai dengan Jin, anggota tertua yang bergabung dengan militer pada Desember.
Boyband beranggotakan tujuh orang itu diperkirakan dapat kembali berkumpul dengan formasi lengkap pada 2025.
Dengan hiatusnya BTS, portofolio luas SM Entertainment akan terbukti menguntungkan secara komersial untuk HYBE, kata kritikus musik Kim Do Heon.
"HYBE menjadi raksasa tetapi kelemahannya adalah tidak memiliki warisan. SM adalah perusahaan yang ada sepanjang sejarah K-pop dan akan membawa warisan bagi HYBE," kata Kim.