Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Group band kenamaan, For Revenge (fR) berkolaborasi dengan solois Fiersa Bersari di single 'Ada Selamanya'.

Setelah di tahun 2022 kemarin ditutup lewat album Perayaan Patah Hati - Babak 1, for Revenge (fR) bersama Didi Music Records membuka tahun ini dengan rilisan baru.

Baca juga: Alasan Fiersa Besari Akhirnya Mantap Tunjukkan Wajah Putrinya: Terlalu Protektif Juga Kurang Baik

Boniex sang vokalis menuturkan bahwa kolaborasi dengan Fiersa Bersari adalah sebuah cita-cita yang sudah lama diinginkannya bersama rekan-rekan di fR.

"Kolaborasi ini seperti cita-cita yang tercapai," kata Boniex dalam wawancara virtual, Jumat (24/2/2023).

"Sejak memulai era baru bersama fR pada 2020, Fiersa Besari ada di daftar paling atas untuk kami ajak berkolaborasi," ungkapnya.

Boniex menegaskan bahwa tak butuh alasan khusus untuk mengajak Fiersa Bersari berkolaborasi.

Baca juga: Konser Fiersa Besari Terpaksa Dihentikan, Genset dan Lampu Meledak, Penonton Sontak Berlarian

"Nggak ada alasan lain, selain karena kami menyukai karya-karya sastra dari seorang Fiersa Besari," ucap Boniex sembari tertawa.

Fiersa Besari rupanya memberikan pengecualian dalam kolaborasinya bersama band For Revenge.

Tiap kali jalani kolaborasi, Fiersa Bersari memastikan bahwa ia harus ikut dalam penulisan lagunya, akan tetapi kali ini tidak.

"Ini pengecualian untuk for Revenge. Ketika pertama kali saya mendengarkan demonya, rasanya klik banget sama jiwa-jiwa lama saya, secara lirik dan instrumennya seperti menunjukkan sisi Fiersa Besari yang sudah lama hilang," kata Fiersa Besari.

"Meskipun saya tidak turut serta dalam menciptakan (lagunya) tapi ketika membawakannya, lagu ini adalah apa yang ingin hati saya sampaikan dan tidak pernah bisa disampaikan," ungkapnya.

Ada Selamanya masih memiliki benang merah dengan karya fR sebelumnya yang mengusung tema patah hati. Lagu ini bercerita mengenai harapan seseorang melupakan hal istimewanya.

"Karena mempelajari 'seni melupakan' jauh lebih sulit dari belajar untuk mengingat," terang Boniex.