Band Radja Disekap di Malaysia, Ketua Umum GEKRAFS Kawendra: Ini Harus Jadi Evaluasi Pemerintah
Kawendra juga meminta pemerintah mengambil sikap dan mengkomunikasikan masalah tersebut secara baik-baik dengan negeri tetangga
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Ian Kasela melampiaskan kekecewaannya terhadap pihak Tourism Johor.
"Bukan terima kasih yang kami dapatkan setelah acara sukses, setelah mereka terhibur, setelah kami berikan penampilan yang terbaik, Tapi malah cacian, makian, bahkan sampai ancaman membunuh terhadap kami," keluh Ian.
Para personel Radja pun merasa lebih dari diintimidasi pada saat itu.
Baca juga: Personel Radja Tunjukkan Foto yang Layangkan Ancaman Pembunuhan, Diduga Ajudan Petinggi di Johor
"Jika Radja datang lagi, jika Radja ada di Kuala Lumpur, ada di Johor, di Malaysia, mati'. (Ini) lebih dari intimidasi," ucap Ian.
Bahkan, pada saat kejadian, personel band Radja disekap di sebuah ruangan dan dikunci serta dijaga oleh beberapa bodyguard.
Hal tersebut membuat mereka tak bisa berbuat apa-apa lantaran merasa ditekan.
Mereka pun diperlakukan dengan sangat buruk.
"Memang ditekan, kita tidak bisa berbuat apa-apa."
"Dalam ruangan sempit, diisi oleh bodyguard yang banyak, bodyguard-nya dia."
"Dua orang memperlakukan kami dengan sangat biadab," ucapnya.
Namun, pihak Tourism Johor tak ingin bertanggung jawab selaku penyelenggara acara.
"Tourism Johor tidak mengambil tindakan, bahkan lepas tangan."
"Jadi dia anggep ini urusan event organizer, sementara ini acara Tourism Johor."
"Sudah jelas 'Radja Konser Tourism Johor'," beber Ian.
Terkait masalah tersebut, Ian Kasela mengaku pihaknya telah melapor ke pihak kepolisian setempat.