Band Radja Juga Diancam Sebelum Konser di Malaysia, Seseorang Bikin Onar Jika Maunya Tak Terealisasi
Band Radja kecewa dan marah usai disekap dan mendapat ancaman pembunuhan usai konser di Johor, Malaysia. Namun, sebelum konser mereka dapat ancaman.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel band Radja menemukan fakta lain di balik dugaan kasus pengancaman yang baru-baru ini terjadi.
Ternyata Radja sudah mendapatkan ancaman dari terduga pelaku yang bernama Muren sebelum melangsungkan aksi panggung di Johor, Malaysia.
Hal tersebut diketahui dari Farid, penanggungjawab Radja selama menggelar konser di Malaysia.
Farid merupakan orang yang berkomuniksi langsung dengan Muren.
Awalnya Muren meminta agar Radja melakukan jumpa fans usai manggung dan disetujui oleh Farid.
Namun Muren justru mengancam Radja apabila mereka tidak melaksanakan meet and greet sesuai jadwal tersebut.
"Gua tadi malam baru sadar setelah kita telepon sama si Farid, EO yang bertanggung jawab full terhadap Radja, karena dari awal kita berhubungan dengan dia, kontrak dengan dia. Tadi malam kita ngobrol, si Farid baru sadar juga dia bilang dia minta maaf tidak sempat menyampaikan, si Farid coba scroll chatingan sama si yang ngamuk ini (Muren). Ternyata disitu sudah ada ancaman," kata Ian Kasela, selaku vokalis Radja, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Soal Pengancaman Band Radja Usai Konser di Malaysia, Moldy Sebut Pelaku Songong, Tak Ada Niat Baik
Ancaman tersebut menurut Ian Kasela, Muren akan menghampiri Radja dan membuat onar. Dugaan ancaman tersebut baru diketahui Ian dkk belakangan ini.
"Ancamannya 'jika Radja tidak mau meet and greet, tidak mau mengikuti schedule yang dibuat pribadi, lihat saja nanti malam saya akan turun, saya akan jadi monster'. Tadi malam kita itu kaget banget," ujar Ian Kasela.
Namun, saat itu Farid tak memberi tahu mengenai ancaman tersebut kepada band Radja. Kebetulan saat itu Radja setuju menggelar meet and greet.
Kemudian tanpa alasan, jadwal meet and greet diubah secara sepihak oleh Muren menjadi sebelum manggung.
Farid pun menolak perubahan tersebut dengan alasan Ian Kasela dan kawan-kawan harus tampil prima di panggung. Sehingga Radja tidak bisa melakukan meet and greet sebelum manggung.
Namun kesepakatan tersebut tidak diketahui oleh para personel Radja.
Lebih lanjut menurut keterangan Ian Kasela dari Farid, Muren justru merubah semua jadwal dan tempat melakukan meet and greet.
"Sayangnya kita tidak tahu masalah itu, jadi bukan salah kita gitu," ujar Moldy sang gitaris.
"Memang ada obrolan mau meet and greet dari Farid, nah dia (Muren) itu merubah sepihak jadwal. Merubah dari habis manggung, dirubah ke sebelum manggung. Ya nggak apa-apa gua bilang. Tapi kata Farid, dia (Muren) bukan hanya merubah ke sebelum perform, dia juga merubah jam. Selain itu dia juga merubah tempat," lanjut Ian Kasela.
Seusai penampilan Radja mengaku masih sempat menyapa dan berfoto dengan para penggemarnya. Namun saat itu mereka tidak tahu menau terkait meet and greet yang diminta oleh Muren mengalami perubahan jadwal.
"Kita nggak tahu, jadi meet and greet itu entah berjalan atau tidak kita tidak tahu. Tapi yang pasti setelah kita show kita terima tuh orang photo session, orang minta video testimoni apa kita ladenin," sahut Ian Kasela.
Sekadar informasi, band Radja mendapat tindak pengancaman untuk dibunuh usai manggu di Johor Malaysia.
Para pesonel band Radja pun langsung menyambangi Mabes Polri untuk minta perilindungan, sebab pelaku pengancamannya sudah dibebaskan oleh kepolisian Malaysia.