LMK Pelari Nusantara Distribusikan Royalti Digital, Tito Soemarsono Terbanyak Raih Royalti
LMK Pelari Nusantara menggelar acara buka puasa bersama dengan para anggotanya yang digelar pada Minggu Sore (26/3/23), di Cafe Kopi Mupi
Penulis: Toni Bramantoro
Dalam penyampaian pendapatnya, Imaniar yang juga merupakan salah satu pengurus LMK Pelari Nusantara mengatakan mencari sosok pemimpin seperti Sandec Sahetapy sangat sulit.
“Nyaris susah mencari pemimpin seperti bung Sandec Sahetapy. Meski kita lebih senior, tapi dalam menjalankan kapal LMK Pelari percayakan kepada nahkodanya. Saya ingin bersama pencipta lainnya, bersama-sama mencari keadilan dan transparanai. Dan keadilan dan transparansi itu, sejauh ini hanya ada di LMK Pelari Nusantara, ” kata Imaniar.
Lalu pencipta lagu senior Ryan Kyoto yang sempat 2 kali pindah keanggotaan LMK yaitu di KCI dan WAMI mengaku sudah pasrah dengan yang namanya LMK. Menurutnya tidak ada kejelasan dalam pembagian royaltiny.
Ditengah rasa frustasinya itu, sungguh diluar perhitungan, ternyata ada LMK yang benar benar berjuang untuk anggotanya, yaitu LMK Pelari Nusantara.
“LMK Pelari ini dilahirkan dari langit yang mana, ada orang seperti ini. Hati bung Sandec dan bang Rudy Loho lebih dalam dari hatinya Rinto (Harahap). Karena itu saya sangat berterima kasih atas keberadaan LMK Pelari Nusantara. Luar biasa Pelari Nusantara, ” kata Ryan Kyoto.
Sementara H Ukat S yang oleh Sandec Sahetapy sering disebut Panglima Dangdut juga mengutarakan hal yang sama. Sebelum bergabung dengan LMK Pelari Nusantara, dirinya pernah mempercayakan semua lagu ciptaannya kepada LMK yang diketuai Haji Rhoma Irama.
“Saya merasa tidak maksimal di sana, sehingga saya pindah ke LMK Pelari Nusantara, dan alhamdulilah apresiasinya luar biasa sekali. Meski Haji Rhoma minta saya kembali ke sana, tapi saya terlanjur bahagia di sini,” katanya.
Tito Sumarsono yang dipercayakan oleh LMK Pelari untuk duduk sebagai Aanggota komisioner LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) dari LMK Pelari Nusantara mengatakan,
“Terima kasih kepada Pelari, saya duduk di LMKN mewakili komposer, jadi saya akan bicara dan bersuara kalau menyangkut urusan memperjuangkan komposer. Sedang untuk teman teman anggota Pelari, saya mengingatkan agar jangan terlena dengan lagu lama, atau paling tidak, lagu lama dibuat ulang atau recycle. Dan sebisa mungkin terus membuat lagu baru,” kata Tito.
Selain dihadiri oleh pengurus dan anggota, dalam acara pendistribusian royalti digital itu juga dihadiri oleh sejumlah Dewan Pengawas LMK Pelari, yaitu Rudy Rampengan, dan Obbie Messakh.