Di Sidang Mediasi, Ryszard Bleszynski Sakit Hati dengan Unggahan Instagram Tamara Bleszynski
Ryszard Bleszynski menganggap jika unggahan tersebut telah mencemari nama baiknya dan menggiring opini publik seakan-akan dirinyalah yang bersalah.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ryszard Bleszynski mengaku sakit hati atas unggahan sang adik, Tamara Bleszynski di Instagram buntut kasus dugaan penggelapan aset hotel di kawasan Cipanas, Jawa Barat.
Hal tersebut dikatakan Ryszard Bleszynski dalam sidang mediasi gugatan perdata Wanprestasi yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).
"Ryszard sebenarnya memang intinya sakit hati. Tadi sudah disampaikan, sakit hatinya itu di Instagram," kata kuasa hukum Ryszard Bleszynski, Susanti Agustina usai sidang, Senin (10/4/2023).
Ryszard Bleszynski menganggap jika unggahan tersebut telah mencemari nama baiknya dan menggiring opini publik seakan-akan dirinyalah yang bersalah dalam kasus ini.
"Menjelek-jelekan pak Ryszard sehingga digiring lah opini, sehingga bisnisnya pak Ryszard ini kan rusak dari kepercayaan masyarakat kepada pak Ryszard jadi negatif," ujar Susanti.
Baca juga: Mediasi Gagal, Sidang Perdata Kasus Wanprestasi Tamara Bleszynski dan Ryszard Bleszynski Berlanjut
Padahal sebelumnya Ryszard Bleszynski sama sekali tidak memikirkan terkait utang piutang yang terjadi untuk biaya pengobatan sang ayah, Zbigniew Bleszynski.
"Dalam masalah ini dia tidak memikirkan untuk menggugat ini gitu, menagih uang pembiayaan ayahnya, itu tak pernah terpikirkan," ungkap Susanti.
Ryszard Bleszynski merasa geram ketika sang adik melaporkan dirinya terkait penggelapan aset hotel di Polda Jawa Barat.
Momen tersebutlah yang membuat Ryszard Bleszynski mengugat balik Tamara Bleszynski lewat kasus Wanprestasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Tamara Bleszynski.
"Tapi karena ada laporan pidana di Polda Jabar yang memicu ini. Tadi juga sudah disampaikan dalam mediasi, mudah-mudahan nanti ada kesepakatan sambil berjalan kita masuk ke bukti-bukti pokok perkara tapi tidak terlepas dengan adanya mediasi antara kami lawyer to lawyer, mungkin titik terangnya seperti itu," ucap Susanti Agustina.
Lebih lanjut Susanti Agustina tidak menutup kemungkinan jika mediasi akan terus dilakukan untuk menemui titik terang permasalahan kakak beradik tersebut.
"Cuma intinya masing-masing mau berdamai, yang inmaterialnya 2 juta US sudah dihilangkan, tapi kerugian lainnya belum. Tapi belum ada ketemu, Tamara masih mau berbicara dengan keluarganya," pungkasnya.
