Cerita Ryan Wongso, dari Pengusaha Muda Kini Lebarkan Karier Jadi Influencer
Setiap orang tentu dapat memulai bisnisnya kapanpun mereka mau, karena tidak ada batasan waktu maupun usia untuk mengawali suatu usaha.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang tentu dapat memulai bisnisnya kapanpun mereka mau, karena tidak ada batasan waktu maupun usia untuk mengawali suatu usaha.
Namun saat memulai bisnis sejak usia masih belia, maka peluang untuk memperoleh masa depan yang cerah tentu terbentang lebih luas.
Menjadi pengusaha pada usia muda bukan merupakan hal yang mudah, karena butuh komitmen yang kuat agar bisa terus konsisten dalam menjalankan roda bisnis.
Terlebih pada usia ini, seorang pebisnis dituntut untuk terus kreatif dan memberikan energi demi memastikan terus berputarnya roda bisnis, hal ini pula yang dilakukan Ryan Wongso.
Sejak usia muda, dirinya mendedikasikan hidup untuk menjalankan bisnis, tentunya hal ini tidak sesederhana yang dibayangkan.
Saat pemuda yang memiliki usia sama seperti dirinya masih menikmati kebebasan hidup, ia justru memilih untuk menjalankan bisnis yang dirintis oleh keluarganya.
Pemuda kelahiran Makassar, 18 agustus 1992 ini memutuskan untuk melanjutkan bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik sang ayah yakni pabrik produsen saus dan kecap.
Sukses dalam mengelola usaha itu, ia kini mencoba melebarkan kariernya di bidang yang lain dengan menekuni profesi sebagai Influencer.
Karena dirinya merasa memiliki kemampuan untuk menjadi Influencer di media sosial, pada 2020 lalu, ia memutuskan untuk mencoba profesi kekinian ini.
Ia pun mulai berbagi konten informatif terkait ulasan makanan dan destinasi tempat-tempat menarik.
"Setelah melanjutkan usaha ayah, kini saya mencoba terjun di dunia Instagram dan menjadi seorang Influencer sejak tahun 2020," kata Ryan kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Sebenarnya dirinya tidak memiliki niat maupun cita-cita menjadi seorang Influencer.
Namun karena ingin mencoba tantangan baru, maka ia pun mencoba terjun ke profesi ini, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
"Sejujurnya tidak ada cita-cita sejak awal. Tapi memang ingin memaksimalkan potensi yang saya punya, sehingga tidak terbatas oleh apapun. Saya percaya saya bisa melakukan sesuatu dengan bekal pengalaman yang ada," jelas Ryan.
Ia mengaku ingin menantang dirinya sendiri dan mengeksplor hal baru agar dapat menginspirasi banyak orang melalui karyanya.
"Agar menjadikan usaha lebih dikenal luas, sudah pasti. Tapi juga ingin mengupgrade kemampuan diri," papar Ryan.
Meski menjalani dua hal yang berbeda, ia tidak mengalami kendala sedikitpun, karena mampu membagi waktu antara bisnis dan aktivitas sebagai Influencer dengan baik.
Baca juga: Pebisnis Infrastruktur Digital Kumpul Bahas Tren Pasar Data Center
Terlebih, ia turut didukung pula oleh tim yang memiliki tugas masing-masing.
"Sejauh ini aktivitas Influencer tidak mengganggu waktu dalam bekerja, karena sistem pabrik sudah berjalan dengan baik," pungkas Ryan.
Berbicara mengenai pabrik Sumber Agung yang dikelola Ryan, memproduksi beberapa produk seperti saus sambal, saus tomat dan kecap asin di kota kelahirannya itu. Pabrik tersebut terletak di Jalan Darul Ma’ Arif 14, Makassar.
Pabrik Sumber Agung sudah berdiri sejak tahun 1997. Hingga kini, masih eksis dan tanggung jawab pengelolaan sudah ada pada Ryan.
“Mulanya pabrik ini didirikan dan dikelola oleh ayah saya. Kemudian, akhirnya diwariskan ke saya,” tutur Ryan.
Ryan mulai menjalani perannya mengelola pabrik sejak 2016. Sejak saat itu pula, dirinya fokus sembari belajar cara mengatur pengelolaan pabrik yang baik dan benar.
Apalagi, pabrik yang ia kelola tergolong punya nama di masyarakat kota Makassar. Maka, tugas dirinya adalah memastikan nama pabrik tetap terjaga. Kemudian, menjamin mutunya tetap sama, seperti saat dikelola sang ayah.
“Produk-produk kami sudah dikenal luas oleh masyarakat Makassar karena kualitas dan harga yang terjangkau. Hal ini yang harus kami jaga untuk tetap seterusnya demikian,” kata Ryan.
Pabrik yang dikelola Ryan pun terus mengalami perkembangan. Dengan jumlah karyawan yang kini mencapai puluhan orang, Ryan pun ingin terus berkembang dan menjadi produk yang tidak hanya dikenal di Makassar saja. Namun juga meluas ke seluruh penjuru Indonesia.
“Kami harap produk-produk ini dapat dikenal luas di seluruh nusantara,” katanya.