Fakta Sapi Kurban Dewi Perssik Ditolak Ketua RT: Kronologi Kejadian hingga Diminta Bayar Rp100 Juta
Berikut kumpulan fakta sapi kurban Dewi Perssik ditolak ketua RT yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Simak kumpulan fakta soal hewan kurban Dewi Perssik ditolak ketua RT dalam artikel ini.
Kabar kurang menyenangkan datang dari pedangdut Dewi Perssik.
Awalnya Dewi Perssik berencana kurban di tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus.
Namun niat Dewi Perssik berkurban justru terkendala karena ditolak warga dan ketua RT setempat.
Menurut penuturan Dewi Perssik ketua RT tempatnya tinggal mengaku sudah tidak membutuhkan daging kurban.
Ketua RT tersebut tak mau membantu Dewi Perssik menurunkan sapi kurbannya dengan alasan harga diri.
Baca juga: Sapi Kurbannya Ditolak RT, Dewi Perssik Singgung Soal Pandangan Politik
Berikut kumpulan fakta sapi kurban Dewi Perssik ditolak ketua RT yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
1. Kronologi Kejadian
Diketahui, Dewi Perssik membeli sapi kurbannya dari Brebes, kemudian dititipkan di masjid. setempat.
Alih-alih disambut baik, sapi kurban Dewi Perssik tersebut justru mendapat penolakan warga dan ketua RT setempat.
"Jadi aku nyuruh pak ustaz di sini, 'Titip ya, Pak, titip di masjid'," kata Dewi Perssik.
Tiba-tiba security dan asisten rumah tangga (ART)-nya justru ditegur oleh ketua RT dan beberapa warga setempat.
Mereka mengaku tak membutuhkan daging sapi dan meminta pihak Dewi Perssik mengambil sapi kurban tersebut.
"Setelah ngambil sapinya itu pak RT-nya sama beberapa warganya itu ngomong sama security aku sama asisten aku."
"'Kita nggak butuh daging, ambil aja sapinya', ini menurut versi dari asisten aku dan security aku ya," sambung Dewi Perssik.
Wanita yang akrab disapa Depe itu tak nita baiknya justru membuat sang ketua RT marah.
Depe lantas inisiatif untuk menyembelih sapi kurban tersebut sendiri dan membagikan daging kurban pada warga yang tidak mampu.
"Biar tidak merepotkan warga setempat, biar temen-temen aku aja yang motong sapinya, tinggal nanti di-list aja warga-warga Lebak Bulus ini, mana aja yang butuh, yang nggak mampu kita kasih daging," tutur Depe.
Ketua RT Depe menolak dan menyebut jika warganya tidak kekurangan daging sapi.
"Tiba-tiba pak RT-nya sama ada beberapa warga bilang ke asisten saya dan juga kepada security saya, 'Warga sini tidak kekurangan daging sapi', ngomong kayak gitu Pak RT-nya, guys".
"'Ambil aja daging sapinya, kita tidak butuh'," jelas Depe.
2. Depe Diminta Bayar Rp100 Juta
Tak sampai di situ, Depe juga mengaku diminta membayar Rp100 juta jika ingin berpartisipasi.
"Kalau mau bantuin, sini bayar sama saya Rp100 juta,' gitu," papar Depe.
Menurut Depe, sikap ketua RT tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
Pasalnya Depe menilai masih banyak warga kurang mampu di kawasan tempat ia tinggal.
"Nggak boleh kayak gitu, Pak, masih banyak orang-orang yang membutuhkan, warga-warga bapak itu masih banyak yang membutuhkan," ucap Depe.
Mantan istri Angga Wijaya tersebut juga menyinggung soal distribusi sembako yang tidak tersalurkan dengan baik.
"Bapak aja waktu itu sembako nggak nyampe ke orang-orang itu, nggak boleh kayak gitu, Pak," sindir Depe.
Baca juga: Dewi Perssik Ingin Jadi Ustazah, Sebut akan Wujudkan Keinginan sang Ibunda di Usia 40 Tahun
3. Duga Ada Perbedaan Pandangan Politik
Lebih lanjut, Depe menduga ada yang tidak suka karena dirinya sering manggung di acara Ganjar Pranowo.
Namun Depe tak paham apakah ketua RT di daerahnya penggemar Anies Baswedan sehingga menolak sapi kurban darinya?
Padahal itu sapi kurban tersebut murni darinya dan tidak ada dana dari relawan Ganjar Pranowo.
“Aku kan sering kumpul sama temen-temen pak Ganjar. Kami tuh kesebut nama pak Ganjar itu gak ada,” ujar Depe.
“Apa karena saya sering nyanyi di acara pak Ganjar? Jadi saya gak ngerti apa mereka ini fans pak Anies atau apa, cuman ko saya diperlakukan seperti itu,” tuturnya.
4. Tak Terima Ketua RT Marahi ART dan Security-nya
Depe merasa heran dengan pihak RT yang justru memarahi ART dan security-nya.
Bagi Depe, seharusnya ketua RT tersebut tak perlu marah-marah hingga mengamuk.
"Yang membuat aku tidak terima itu adalah kenapa ART aku sama security aku dimarahin? Kenapa?"
"Pak RT-nya bilang 'Kita tidak butuh daging', kok jadi ngamuk ya? Harusnya kan Pak RT nggak boleh ngamuk dong," terang Depe.
Baca juga: Ketua RT Tolak Sapi Kurbannya karena Tak Butuh, Dewi Perssik: Faktanya Banyak Warga Mau Daging
5. Berharap Ketua RT-nya Diganti
Depe menilai ketua RT-nya jutek, ia tak segan meminta ketua RT tersebut diganti.
"Jutek banget ya pak RT-nya ya, belum ketemu sama Dewi Perssik kali ya pak RT-nya. Ganti aja itu RT-nya kalau kayak begitu," ungkapnya.
Ia juga mengungkap perlakuan ketua RT-nya yang tidak sopan.
Sang ketua RT meminta Depe menyingkirkan sapi miliknya karena dinilai mengotori lingkungan sekitar.
"Temen-temen aku kan anak-anak dari Pak Ganjar tuh pada bilang gini, 'Sapinya kalau nggak diambil sampai jam tujuh, kita lepas sapinya'."
"Bapak itu bisa marah-marahin orang, masa kita cuma minta tolong, 'Sapinya jangan taruh sini, ngotor-ngotorin', lho kok kayak gitu Anda, Pak?" sambarnya.
Depe berharap warganet memviralkan sikap buruk sang ketua RT sebagai sanksi sosial.
"Ini viralkan ya, Guys, pak RT Lebak Bulus nih ngamuk-ngamuk gara-gara saya nitip sapi," tandas Depe.
(Tribunnews.com/Dipta/Katarina Retri/ Bayu Indra Permana)