Ketua RT Jelaskan Kronologi Soal Sapi Kurban Dewi Perssik, Hingga Bantah Tudingan Minta Rp 100 Juta
Malkan selaku ketua RT dari Dewi Perssik memberikan penjelasan versinya soal duduk perkara soal sapi kurban.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malkan selaku ketua RT dari Dewi Perssik memberikan penjelasan versinya soal duduk perkara soal sapi kurban.
Usai jalani mediasi di Masjid Babul Khoirot, Cilandak Jakarta Selatan, ia menjelaskan kronlogi versinya.
Baca juga: Dewi Perssik Sebut Anies dan Ganjar di Polemik Sapi Kurban, Sang Biduan Mengaku Tak Paham Politik
Malkan mengatakan bahwa tim Dewi Perssik datang untuk menyerahkan hewan kurban sapi dan kambing dalam waktu ia dan panitia belum membuka penerimaan kurban.
Setelah sapi diterima, Malkan dapat informasi lagi dari asisten Dewi Perssik bahwa sapi tersebut ingin diambil kembali.
Baca juga: Mediasi Soal Sapi Kurban Gagal, Dewi Perssik Menangis, Mengaku Sedih karena Dibentak Pak RT
"Tiba-tiba saya mendapat informasi bahwa sapi itu mau diambil kembali. Ketika mau diambil kembali ya silahkan, saya ngobrol sama asistennya disitu dia bilang 'iya pak gatau ibu (Dewi Perssik) mau potong dimana yang jelas dagingnya mau diserahin disini juga' gitu," ujar Malkan di kawasan Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (29/6/2023).
Rupanya keputusan Dewi Perssik mengambil kembali hewan kurbannya membuat Malkan sebagai RT kebingungan.
"Kalau kayak gitu kesannya ada apa nih sama saya. Sapi udah diserahin terus diambil, rasanya gimana? Sementara anak-anak kecil disini lagi seneng lihat sapi, terus diambil, preseden buruk dong buat saya jadi ada apa nih pak RT ko orang gak percaya sama saya," bebernya.
Baca juga: Fakta Sapi Kurban Dewi Perssik Ditolak Ketua RT: Kronologi Kejadian hingga Diminta Bayar Rp100 Juta
Malkan mengatakan bahwa ia mempersilahkan tim Dewi Perssik untuk mengangkut kembali sapi yang sudah dititipkan.
Akan tetapi tim dari Dewi minta tolong Malkan dan panitianya untuk membantu, sayangnya Malkan merasa bukan profesional di bidangnya sehingga sempat menolak.
"Ya udah silahkan ambil tapi angkat sendiri, itu satu kali dia minta tolong minta dibantuin angkat sapi. Saya bukan orang profesional, seandainya terjadi sesuatu sama anak buah saya, sama saya pribadi," jelas Malkan.
Kedua kalinya tim Dewi Perssik minta tolong sembari menawarkan uang rokok, Malkan tetap menolak.
Ia juga menyampaikan bantahan soal dirinya yang minta uang Rp 100 juta seperti yang sempat diucapkan Dewi Perssik dalam live Instagram.
"Saya bilang angkat sendiri aja, terus dateng kedua kali minta-minta tolong bilang 'saya kasih uang rokok pak' gitu. Saya bilang 'bos jangankan uang rokok 100 ribu, 200 ribu, satu juta, dua juta, 100 juta pun saya gamau ambil buat bantuin naiki sapi itu' gitu," tutur Malkan.
"Apa itu permintaan saya? Itu saya tolak karena bukan kapasistas saya karena saya gak punya kemampuan itu," sambungnya.
Setelah kejadian tersebut, Malkan mengaku kaget karena dirinya membaca berita yang menyebut sapi kurban Dewi Perssik ditolak.
Padahal ia merasa tak pernah menolak sapi kurban dari Dewi Perssik, bahkan ia menjelaskan sapi itu sudah ada di areal masjid selama enam jam.
"Malemnya ko ada berita sapinya ditolak, tapi ko kalah ditolak ada enam jam di masjid sini, apa itu bentuk penolakan? Dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore disini apa itu penolakan?," bebernya.
Malkan mengakui salah satu alasan dirinya enggan mengangkut sapi milik Dewi Perssik ke truk adalah karena merasa diremehkan.
"Ya jadi masalah mereka itu mungkin karena gamau dibantu (naikin), yaa ngapain dibantu mereka udah ngeremehin kita," kata Malkan.
"Waktu yang belum penerimaan kita harus nerima, belum persiapan jadi harus buru-buru, tiba-tiba diambil lagi, saya kecewa nggak tapi ada yang ganjel hati saya," ujarnya.
Proses mediasi antara Dewi Perssik dan Malkan selaku ketua RT berjalan alot, bahkan tak menemukan titik temu.
Dewi Perssik sempat dibuat menangis karena merasa dibentak oleh Malkan saat proses mediasi tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.