Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Pak RT Bantah Semua Tuduhan Dewi Perssik, Bahkan ART Sang Biduan Memperkuat Dalihnya

Dikatakan bahwa Dewi Perssik lewat ART-nya mengambil kembali hewan kurban yang sudah diserahkan. Soal pungutan Rp 100 juta, sopir Depe salah dengar.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Pak RT Bantah Semua Tuduhan Dewi Perssik, Bahkan ART Sang Biduan Memperkuat Dalihnya
Tangkapan layar YouTube Cumi Cumi
Malkan Ketua RT - Dewi Perssik mengaku hewan kurbannya ditolak, ketua RT tegaskan hal tersebut bukan miskomunikasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Heboh pedangdut Dewi Perssik curhat hewan kurban darinya ditolak pak RT lingkungan tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta.

Yang tak kalah heboh saat Depe, sapaan akrabnya, menyebut harus mengeluarkan uang Rp 100 juta jika sapi kurbannya diurus dan tetap berkurban di lingkungan tersebut.

Depe mengatakan demikian berdasarkan penuturan sopirnya.

Perihal tudingan itu, Malkan selaku Ketua RT 06 membantah curhatan Dewi Perssik

Ia menegaskan bahwa dirinya menerima sapi kurban dari sang biduan.

"Nggak pernah ada penolakan. Karena kita menerima kok, dari jam... sapi ada di kita dari jam 10.00 WIB sampai jam 4 (sore). Itu apa merupakan penolakan? Nggak ada penolakan ya," kata Malkan.

Ditegaskannya pula tidak ada unsur politik dalam kasus ini. Lagipula ia memang tidak menolak sapi milik Dewi Perssik.

Baca juga: Jawaban Ketua RT Usai Dewi Perssik Sebut Tak Amanah Dalam Bagikan Sembako

Berita Rekomendasi

Semua sapi yang diberikan dan ditempatkan di masjid, akan dipotong sesuai ketentuan.

Namun tak lama setelah sapi diterima, Dewi Perssik melalui ART-nya meminta kembali sapi tersebut.

"Saya tak pernah tahu sapi itu dititipkan atau tidak. Saya menerima itu katanya dari seorang ustaz, bilangnya Bu Dewi mau kurban di masjid ini. Saya terima. Setelah saya terima jam 10 tiba-tiba jam 1 jam 2 tiba-tiba ART-nya dia mau ambil sapi itu," sebutnya.

Lebih lanjut, Malkan mengatakan akan melepas tanggung jawab jika sapi itu tak kunjung diambil hingga jam 7 malam.

Ia menjelaskan kata 'lepas' yang dimaksudkan adalah lepas tanggung jawab, bukan melepas sapi milik Dewi Perssik.

"Yang jam 7 malam sapi dilepas, ketika ditanya, 'Pak, kalau saya titip di sini lagi', saya bilang 'saya enggak mau, kalau masih di sini akan saya lepas', dalam pengertian lepas tanggungjawab saya, kenapa, karena siapa yang mau jaga sapi, siapa yang mau bayar untuk jagain itu, masjid ini bukan lembaga sosial," sebutnya.

Malkan kemudian menjelaskan soal perkara uang Rp 100 juta.

Dewi Perssik di kediamannya, usai mediasi dengan Ketua RT 06, Kamis (29/6/23).
Dewi Perssik di kediamannya, usai mediasi dengan Ketua RT 06, Kamis (29/6/23). (Wartakotalive.com/ Arie Puji Waluyo)

Malkan mengatakan dugaan pemerasan itu terjadi karena ada kesalahpahaman.

Hal itu terjadi saat ART Dewi, Perakan mengambil kembali sapi itu.

Ia tersinggung lantaran hewan kurban tersebut dipikir akan di potong di tempatnya.

"Saya cuman bilang gini 'karena anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya nggak mau, untuk membantu menaikkan sapi'. Selain karena sapi itu besar, kami bukan ahlinya, kalau sapi itu ngamuk gimana," sebut Malkan.

Klarifikasi ART Dewi Perssik sudutkan sang majikan

Rosmini, asisten rumah tangga (ART) yang bekerja untuk Dewi Perssik, mengatakan majikannyalah yang mengambil kembali hewan kurban yang sudah diserahkan.

Saat itu, hewan kurban Depe ditempatkan di lokasi pemotongan hewan kurban di RT 06.

Namun, hewan tersebut tak lama dibawa kembali oleh Dewi Perssik.

Menutur Rosmini, majikannya berencana memotong hewan kurban tersebut di tempat lain.

Kendati demikian, Rosmini tak mengetahui secara jelas, alasan Dewi Perssik untuk memotong hewan kurban miliknya di tempat lain.

"Sapinya udah diambil kemarin, ditaruhnya di mana saya enggak tahu, saya tahunya kalau udah disembelih, baru dibawa ke sini, dibagikan di sini (dagingnya)," ucap Rosmini.

Pada kesempatan itu, Rosmini juga membantah adanya permintaan uang Rp 100 juta dari Ketua RT 06 Lebak Bulus.

Disampaikan Rosmini, permasalahan itu muncul ketika salah satu sopir Dewi Perssik meminta tolong kepada panitia kurban RT 06 untuk mengangkat sapi majikannya.

Baca juga: Dewi Perssik Kecewa Sapi Kurbannya Ditolak Ketua RT: Saya Cuma Minta Tolong Namun Tak Ditolong

Sang sopir meminta tolong kepada warga untuk memindahkan sapi untuk disembelih di tempat lain.

Ketika itu, sopir Dewi Perssik kata Rosmini, sempat menawarkan untuk memberi uang rokok apabila mau membantu mengangkat sapi tersebut.

Namun kata Rosmini, ketua RT 06 menolak dengan mengatakan, "jangankan uang rokok, uang Rp 100 juta pun saja saya tak mau".

Rosmini mengaku, sang sopir salah mendengar, sehingga salah menafsirkan jika Malkan meminta uang Rp 100 juta.

"Kan sopir ini orangnya agak budek, tadi aku tanya berulang-ulang, pak ini bener pak RT minta uang Rp 100 juta? Lah enggak mba salah dengar," kata Rosmini menirukan suara sopir Dewi Perssik pada Rabu (28/6/2023).

"Orang juga dia (sopir) ngomong baik-baik kan, cuma kasih uang rokok. Cuma pak RT nya langsung sautin jangan kan uang rokok, dikasih Rp 100 juta pun saya enggak mau, Itu aja. Bukan pak RT nya minta Rp 100 juta," sambungnya.

Camat turun tangan, minta Dewi Perssik dan RT tahan emosi

Camat Cilandak Djaharuddin menyebut permasalahan yang terjadi antara pedangdut Dewi Perssik dan Ketua RT di Lebak Bulus hanya salah paham.

Dewi Perssik sebelumnya menuding Ketua RT bernama Malkan menolak sapi kurban miliknya.

Selain itu, Dewi Perssik juga menyebut Malkan meminta uang Rp 100 juta jika sapi kurban tersebut mau dititipkan.

"Jadi miss informasi saja. (Dewi Perssik dan Ketua RT) sama-sama nggak secara langsung ya mereka bertatap muka waktu kejadian," kata Djaharuddin saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).

Djaharuddin meminta kedua belah pihak yang terlibat perseteruan dapat menahan emosi.

Terlebih, lanjut dia, saat ini masih dalam suasana Idul Adha 1444 Hijriah.

"Harapan kita itu masih dalam suasana Idul Adha, kita berharap dua pihak antara Pak RT atau pun Ibu Dewi bisa mengendurkan emosi, supaya ini semua bisa diselesaikan dengan baik karena Pak RT dengan warga nggak ada apa-apa lah," ujarnya.

Sebelumnya, dari keterangan yang diperoleh polisi, Ketua RT bernama Malkan itu mengaku tak pernah melakukan pemerasan terhadap Dewi Perssik.

"Kalau dari hasil pengecekan kita di lapangan, dari pihak RT dia merasa tidak mengatakan dan menyampaikan hal tersebut. Dari pihak RT didampingi oleh tokoh agama," kata Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key kepada wartawan, Kamis (29/6/2023).

Wahid menuturkan, pihaknya ingin mendapatkan informasi yang jelas dari kedua belah pihak terkait permasalahan ini.

"Kita ingin kan mendapatkan laporan masyarakat sehingga kita melakukan pendekatan kedua belah pihak seperti apa, benar enggak informasi dari dua belah pihak seperti itu," ujar dia.

Ia pun memastikan Polsek Cilandak bersedia memfasilitasi Dewi Perssik dan Ketua RT yang berseteru untuk mediasi.

"Kita siap membantu memfasilitasi dua belah pihak, itu saja," ucap Wahid.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ketua RT Tidak Pernah Palak Rp100 Juta, Ternyata Bermula dari Sopir Dewi Perssik yang Kurang Dengar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas