Pascaoperasi Kanker Payudara, Nunung Masih Harus Jalani Kemoterapi
Meski kondisinya membaik pascaoperasi kanker payudara, Nunung masih diwajibkan kemoterapi sebagai tahap pemulihan.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 6 Juni lalu, Nunung menjalani operasi pengangkatan kanker payudara.
Kini ia mengabarkan kondisinya sudah membaik dan sedang dalam tahap pemulihan.
Maka itu ia masih harus menjalani beberapa kemoterapi.
"Setelah operasi ini masih ada pemulihan karena masih ada tahap tahap kemo," kata Nunung ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).
"Cuma ada beberapa kemo bukan berapa kalinya, belum dikasih tahu sama dokter," lanjutnya.
Nunung pun bersyukur sel-sel kanker payudaranya tidaklah menyebar.
Pasalnya saat operasi, dokter telah mengambil kelenjar-kelenjar yang ada di bagian dan sekitar payudaranya.
Baca juga: Siuman Pascaoperasi Kanker Payudara, Nunung Srimulat: Suster Apa Payudaraku Masih Ada?
"Alhamdulillah setelah operasi dibuka semua di sini (di bagian payudara) sudah diambil kelenjar-kelenjarnya jadi sudah sampai di mana. Alhamdulillah kata dokter bersih, enggak ada penyebaran," jelas Nunung.
Kendati begitu, ia harus tetap rutin menjalani kemoterapi untuk membunuh akar-akar sel kanker yang ada di tubuhnya.
"Tetap harus menjalani kemoterapi karena untuk membunuh akar-akarnya, kalau akar enggak bisa diambil, hanya diambil kan benjolannya," ujar Nunung.
Lebih lanjutnya, Nunung belum mengetahui sampai kapan ia harus menjalani kemoterapi.
"Kami enggak tahu berapa kali, kita kan PET (Positron Emission Tomography) nya dulu, sampai di mana mudah-mudahan enggak ada penyebaran. Mungkin kemoterapi juga beberapa kali," ungkap Nunung.
Terpenting baginya kini, ia sudah bisa menjalani aktivitas seperti sedia kala.
Sebagai tambahan informasi, dilansir dari alodokter.com, kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker.
Pasien biasanya menerima cairan infus yang dilakukan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter atau dapat menjalani prosedur ini di rumah dengan mengonsumsi obat kemoterapi.