Jadi Korban Pelecehan, Miss Universe Indonesia dari Bali Malah Dibully, Kondisinya Memprihatinkan
Nasib dua finalis Miss Indonesia dari Bali ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Mereka tak berdaya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Dua finalis Miss Universe Indonesia 2023 tak hanya mengalami trauma karena dilecehkan.
Mereka juga jadi korban bully di media sosial.
Kondisi tersebut membuat mereka jatuh sakit. Fisik dan mentalnya drop.
Cerita itu disampaikan oleh Rizky Ananda, mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Bali.
"Jadi ada dua anak Bali yang difoto. Itu sangat tidak pantas sekali karena dia sampai kena mental, sampai nangis, sampai gemetar. Sekarang kondisinya sakit karena dibully juga," ujar Rizky ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Skandal Miss Universe Indonesia 2023, Rio Motret: Cewek Melecehkan Cewek
Mereka di-bully netizen karena dianggap diam saja, tidak menolak dengan melawan perintah. Minimal melarikan diri dan menyudahi keikutsertaannya di ajang tersebut.
Mengenai hal itu, Rizky menyampaikan kepada netizen untuk berhenti menggunakan mindset tersebut dalam menanggapi pengalaman pahit para finalis.
Menurut dia, yang terjadi saat body checking di ajang Miss Universe Indonesia 2023, adalah relasi kuasa.
"Coba kalian di posisi di bawah relasi kuasa, itu anak-anak sudah enggak bisa berbuat apa-apa lagi," sambung Rizky.
Skandal Miss Universe Indonesia 2023 menghebohkan publik setelah sejumlah finalis buka suara tentang yang mereka alami saat body checking.
Baca juga: Rio Motret Klaim Punya Bukti Poppy Capella Tahu Soal Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia
Mereka diminta melepas pakaian dalam di hadapan beberapa orang. Ada dua laki-laki yang dilibatkan saat itu.
Karena canggung dan tak nyaman, seorang peserta menutup bagian dadanya.
Namun, dia dibentak dan disudutkan.
"'Buka baju, branya dibuka.' Mereka (risih) berusaha menutupi (dada)," timpal Sally Giovanny, mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat.
Tak berhenti di situ, yang melakukan body checking, menyampaikan ke mereka untuk tak perlu malu membuka pakaian dalam.
"Jangan ditutupi! Kamu nggak perlu malu karena kalau misalnya di luar negeri kamu itu ditelanjangi' dia bilang gitu," sambungnya lagi.
Masuk ranah hukum
Dugaan pelecehan seksual finalis Miss Universe Indonesia 2023 telah masuk ke ranah hukum.
Sejumlah finalis melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polda Metro Jaya.
Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA.
Sementara terlapornya, yakni PT Capella Swastika Karya.
Pelapor juga siap jalani pemeriksaan untuk mengungkap ketidakberesan ajang tersebut.
"Kita sudah buat laporan ke Polda dan sekada kita sedang menunggu panggilan," kata Rio Motret, mantan Direktur Visual Miss Universe Indonesia ketika ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).
Menurut Rio, pihaknya telah menyiapkan 11 orang untuk bersaksi.
"Masih menyusul beberapa lagi yang akan membuka suara. Jadi bukan cuma 11 doang," sambungnya.
Rio Motret sendiri berada di pihak korban.
Ia mengklaim memiliki bukti untuk membuka kebobrokan penyelenggara acara.
"Banyak sekali. Bukti sangat kuat dan tidak bisa kita beberkan di sini sudah ditengah polisi ya," sebut Rio.
Satu di antara buktinya, berupa percakapan Poppy Capella selaku National Director sekaligus Owner Miss Universe Indonesia, yang diyakini tahu tentang body checking.
Baca juga: Rio Motret Murka Sindir Poppy Capella soal Pelecehan Miss Universe Indonesia, Sebut Peserta Diancam
Sebelumnya, poppy mengaku sama sekali tidak mengetahui dan baru tahu setelah sejumlah finalis bersuara mengenai yang dialaminya.
"Katanya dia tidak tahu ada kejadian tersebut. Kita punya buktinya bahwa dia tahu. Bukti chatting di tanggal yang sama dan dia menanggapi proses foto bugil ini," ucap Rio.
Ia juga meminta agar Art and Project Director Miss Universe Indonesia dimintai keterangannya sebagai saksi karena bertanggung jawab terhadap susunan acara Miss Universe Indonesia.
Menurut Rio yang bersangkutan harus diperiksa karena body checking sama sekali tidak ada dalam jadwal.
"Kita juga punya buktinya rundown tersebut dibuat oleh dia," tandasnya.
Minta KPPPA turun tangan
Tak hanya lapor polisi, finalis Miss Universe Indonesia berencana menyambangi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Mereka akan didampingi Provincial Director masing-masing bertemu dengan Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Demikian disampaikan Rio Motret, mantan Direktur Visual Miss Universe Indonesia, saat ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).
Di sana, mereka akan menyampaikan kronologi sebenar-benarnya agar kasus ini mendapat atensi dan kejadian yang serupa tak terulang lagi.
Karena ini sudah masuk pelanggaran hukum yaitu pelecehan seksual kepada 30 wanita," sahut Rizky Ananda, mantan Provincial Director Miss Universe Bali.
Selain Kementerian PPPA, Kemenparekraf juga telah menyatakan dukungan untuk pengusutan kasus ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.