Tanggapan Pengacara Finalis Miss Universe yang jadi Korban Pelecehan soal Pencabutan Lisensi MUID
Pengacara finalis Miss Universe, Melissa Anggraini buka suara tanggapi kabar lisensi yang dipegang PT Capella Swastika Karya dicabut.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Salma Fenty
![Tanggapan Pengacara Finalis Miss Universe yang jadi Korban Pelecehan soal Pencabutan Lisensi MUID](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/melimuid.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia (MUID) 2023 berbuntut panjang.
Imbas dugaan kasus pelecehan seksual terhadap 30 finalis MUID, Organisasi Miss Universe resmi mencabut lisensi yang dipegang PT Capella Swastika Karya.
Diketahui, PT Capella Swastika Karya saat ini diimpin oleh Poppy Capella sebagai National Director.
Pengacara finalis Miss Universe yang jadi korban pelecehan, Melissa Anggraini buka suara tanggapi kabar tesebut.
Melalui unggahan Instagram Story akun pribadinya @mellisa_anggraini1z, Selasa (15/8/2023) menuliskan komentarnya.
Mellisa Anggraini menilai pencabutan lisensi MUID bisa jadi bukti untuk tim penyidik jika benar kasus pelecehan benar terjadi dan memakan korban.
Baca juga: Bicara Body Checking Miss Universe Indonesia, Baby Kristami Bantah Cari Aman dan Dapat Bayaran
"Banyak yang bertanya apa tanggapan kami terkait pencabutan lisensi MUID dari Miss Universe.
Kami sampaikan bahwa hal tersebut tentu dapat menjadi sebuah bukti bagi penyidik dalam memeriksa perkara dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh korban," tulis Mellisa.
Lebih lanjut, Mellisa menyebut jika tim penyidik akan terus menggali peranan dan pertanggung jawaban korporasi terhadap para korban.
Ia juga menyinggung terkait standart operasional prosedur (SOP) yang dilanggar oleh pihak penyelenggara.
![Pengacara finalis Miss Universe, Melissa Anggraini buka suara](http://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengacara-finalis-miss-universe-melissa-anggraini-buka-suara.jpg)
Pasalnya menurut Mellisa tak mungkin ajang sebesar Miss Universe tidak memiliki prosedur paten bagi para pemiliki lisensinya.
"Tentu penyidik akan terus menggali peranan dan pertanggung jawaban korporasi atas dugaan pelecehan yang terjadi kepada para kontestan ketika dilakukannya karantina sesuai dengan rangkaian agenda.
Seperti yang kami duga terkait adanya SOP yang dilanggar.
Karena tidak mungkin sekelas Miss Universe tidak memiliki SOP bagi pemegang lisensinya," lanjut Mellisa.
Terakhir, Mellisa semakin yakin jika aturan body checking juga tidak ada dari organisasi.
Mellisa menegaskan pihaknya akan mengawal proses penyidikan hingga para pelaku diberikan hukuman yang setimpal.
"Dan sepertinya jelas terkait body checking tidak ada
Kami akan terus mengawal proses pelaku diberikan hukuman setimpal," tutup Mellisa.
![Pengacara finalis Miss Universe, Melissa Anggraini buka](http://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/pengacara-finalis-miss-universe-melissa-anggraini-buka.jpg)
Baca juga: Finalis Miss Universe Indonesia Menangis, Sempat Menolak Difoto Tanpa Busana, Tapi Tetap Dipaksa
Diwartakan sebelumnya, Organisasi Miss Universe mengatakan telah memutus kontrak dengan pemegang lisensi di Indonesia.
Pada Sabtu (12/8/2023), organisasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya memutus kontrak dengan PT Capella Swastika Karya, dan Direktur Nasionalnya, Poppy Capella.
Dikutip ABC News, Miss Universe juga membatalkan kontes di Malaysia tahun ini karena Indonesia juga memegang lisensi untuk kontes tersebut.
Enam kontestan Miss Universe Indonesia mengajukan pengaduan ke polisi.
Mereka menuduh penyelenggara melakukan pelecehan seksual dan mengaku menjadi sasaran "boyd check topless", kata pengacara mereka pada Selasa (7/8/2923).
“Jelas bahwa waralaba ini tidak memenuhi standar, etika, atau harapan merek kami sebagaimana diuraikan dalam buku panduan waralaba dan kode etik kami,” kata Organisasi Miss Universe, dikutip CNN.
Organisasi itu menambahkan bahwa menyediakan tempat yang aman bagi wanita adalah prioritas utama.
Indonesia Tetap Ikut Ajang Miss Universe di El Salvador
Sementara, Miss Universe akan menyiapkan pemegang gelar Indonesia 2023 untuk berkompetisi di kontes Miss Universe yang akan diadakan di El Salvador akhir tahun ini.
Kontes Miss Universe Indonesia diadakan dari 29 Juli hingga 3 Agustus untuk memilih wakil Indonesia untuk kontes Miss Universe 2023.
Ajang Miss Universe Indonesia pun dimenangkan oleh Fabienne Nicole Groeneveld.
(Tribunnews.com/Dipta/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.