Cerita Band Legendaris Dara Puspita Lolos dari Penjara Meski Nyanyi Lagunya The Rolling Stones
Dara Puspita menjadi bagian dari tonggak sejarah musik Indonesia. Lies AR, satu di antara personelnya baru saja berpulang.
Editor: Willem Jonata
Namun, mereka tetap tetap wajib lapor ke Komdak (kini Polda Metro Jaya) dan tampil gratis di hadapan keluarga polisi untuk mengedukasi mana lagu yang boleh dan tidak boleh dinyanyikan.
Pengaruh musik barat
Lagu-lagu Dara Puspita terpengaruh musik barat kala itu. Everly Brothers, The Beatles, Rolling Stones, hingga Elvis Presley jadi referensi mereka.
Album pertama dalam bentuk piringan hitam bertajuk "Jang Pertama" dirilis pada 1966.
"Surabaja" merupakan satu di antara lagu di album tersebut yang sangat populer.
Liriknya dimodifikasi hingga orang menganggap lagu itu ciptaan Dara Puspita. Padahal ciptaan kelompok sandiwara Bintang Surabaya tahun 1928.
Demikian pula "Mari Mari" ciptaan Titiek Puspa, yang aransemennya disusupi intro mirip "Satisfaction" Rolling Stones yang juga menuai perhatian khalayak pecinta musik kala itu.
Masih di tahun 1966, Dara Puspita kembali merilis album kedua bertajuk self title "Dara Puspita".
Di album ketiga, Dara Puspita menyisipkan lagu berbahasa Inggris Green Green Grass yang dipopulerkan Tom Jones. Judul tersebut dijadikan tajuk album.
Sementara di album keempat disisipkan lagu"To Love Somebody" Bee Gees.
Berkiprah di Eropa
Titiek AR, Lies AR, Titiek Hamzah, dan Susy Nander bertolak ke Eropa pada 1968.
Mereka tampil di sejumlah negara, Jerman Barat, Turki, Hungaria, Inggris, Prancis, Belgia, Spanyol, Belanda.
Selama tiga tahun lebih Eropa, mereka menggelar lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota.