Tuding Afifah Riyad Tukang Drama, Regi Nazlah Klaim Punya Fakta yang Bisa Dibuktikan Secara Hukum
Tuding Afifah Riyad tukang drama, Regi Nazlah klaim dirinya punya bukti banyak yang bisa dibuktikan secara hukum.
Penulis: Rinanda DwiYuliawati
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, perseteruan antara Afifah Riyad dan Regi Nazlah mendadak jadi perbicangan publik.
Usut punya usut, perselisihan tersebut rupanya berawal ketika mantan pacar Derry Fransakti, Regi Nazlah masih kerap membahas masa lalu dalam kontennya.
Tak terima dengan konten-konten tersebut, akhirnya ketiganya bertemu di sebuah restoran yang terletak di daerah Jakarta Timur.
Dan pada saat itu pula, Afifah Riyad diduga mengalami penganiayaan dari Regi Nazlah.
Usai Afifah Riyad membongkar kronologi kejadiannya, kini giliran Regi Nazlah yang turut buka suara.
Menurut Regi Nazlah, pernyataan Afifah mengenai kronologi kejadian tersebut tidaklah benar.
Baca juga: Kronologi Dugaan Penganiayaan Afifah Riyad Versi Regi Nazlah
Diakui Regi, ia juga menyebutkan bahwa istri Derry Fransakti tersebut sangat drama dan membalikkan fakta sebenarnya.
Pengakuan itu dikatakan Regi Nazlah, dikutip dalam YouTube Dokter Richard Lee, Sabtu (28/10/2023).
Secara gamblang, Regi Nazlah mengatakan bahwa kejadian sebelumnya pada kasus tersebut bukanlah seperti yang diceritakan oleh Afifah Riyad beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tepis Pernyataan Afifah Riyad, Kuasa Hukum Regi Nazlah: Klien Kami juga Luka-luka
"Itu bohong banget, dan itu sangat amat drama. Dia kayak memutar balikan fakta, karena fakta yang terjadi tidak seperti itu," ungkapnya.
Regi Nazlah juga mengklaim bahwa ia memiliki bukti yang bisa dipertimbangkan melalui hukum.
Sehingga dirinya ingin speak up juga mengenai kejadian dibalik kasus penganiayaan tersebut.
"Bahwasanya aku benar, aku punya fakta-fakta yang dibuktikan secara hukum," terang Regi.
Kronologi Dugaan Penganiayaan Afifah Riyad Versi Regi Nazlah
Sebelumnya, Regi Nazlah juga sempat menjelaskan kronologi versi dirinya atas dugaan penganiayaan terhadap Afifah Riyad.
Regi Nazlah membantah keras jika Afifah Riyad adalah korban penganiayaan.
Awalnya Regi Nazlah dan Afifah Riyad memang sempat terlibat cekcok dalam akun media sosial.
"Jadi awal mula kita udah cekcok di TikTok. Sampai kita beralih ke WhatsApp ,akhirnya kita bertemu untuk klarifikasi," kata Regi Nazlah di Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Tepis Pernyataan Afifah Riyad, Kuasa Hukum Regi Nazlah: Klien Kami juga Luka-luka
Regi memastikan hanya ingin berdamai dan melakukan pertemuan pada Afifah dengan membawa kertas berisikan materai agar tidak lagi terjadi konflik antar keduanya.
"Saya tegaskan untuk klarifikasi sampai saya membawa bukti bukti dan membawa kertas berisikan materai, dimana saya berniat kita jangan koar-koar lagi ya di medsos karena saya tidak punya massa. Saya kerja, saya nggak mau terganggu oleh itu," ujar Regi.
Namun Regi menyebut Afifah terkejut dengan beberapa barang yang dibawanya.
Regi sendiri tidak menjelaskan bukti-bukti yang ia bawa saat bertemu Afifah. Namun pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan dengan adu jotos.
Dimana Regi mengklaim Afifah yang menjadi orang yang pertama kali melayangkan bogem mentah kepada dirinya.
"Ketika sampai, saya menunjukkan bukti-bukti saya, mungkin dia kaget. Karena ada satu konten yang sudah dihapus oleh dia, tapi saya punya. Begitu cekcok sama beliau, beliau langsung memukul saya di situ," urai Regi.
Momen tersebut juga dibenarkan oleh kuasa hukum Regi, dimana kliennya menjadi korban dugaan penganiayaan dari Afifah.
Atas kejadian tersebut pihak Regi memiliki bukti dugaan penganiayaan dan melaporkan tindakan tersebut ke Pilres Metro Jakarta Timur usai kejadian.
"Intinya klien saya yang dipukul duluan. Kita ada bukti lengkap, semua rekaman lengkap. Cuma kita nggak mau mendahului proses hukum. Ini ada bukti laporan kami saat kejadian di tanggal 20 Juli 2023," ungkap Markus Nababan, kuasa hukum Regi.
Dengan demikian Regi merasa pernyataan Afifah di media sosial sangat merugikan dirinya baik soal pekerjaan, pendidikan dan keluarganya.
"Tujuan kami hari ini untuk menjawab tudingan yang sudah sangat fatal. Klien kami terancam kehilangan pekerjaan, dirumahkan sekarang," tutur Markus.
Sejauh ini Markus tidak mengetahui langkah dari Afifah yang melaporkan kliennya. Namun ia memiliki semua bukti dan telah diserahkan kepada pihak berwajib.
"Ada foto kekerasan, dan visum palig penting. Klien kami mengalami luka-luka juga, luka serius. Kemudian ada rekaman, lalu ada saksi saksi saat kejadian," tandas Markus.
(Tribunnews.com/Rinanda/Fauzi)