Pro Kontra Asha Smara Darra Alias Oscar Lawalata Masuk Nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI
Masuknya Asha Smara Darra menjadi pro dan lontra meningingat pemeran film SARA ini merupakan seorang transpuan.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asha Smara Darra atau yang sebelumnya dikenal demgan nama Oscar Lawalata masuk dalam nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
Asha Smara Darra masuk nominasi kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik pun memunculkan pro kontra.
Baca juga: Alasan Oscar Lawalata jadi Transgender di Usia 40 Tahun, hingga Ganti Nama Jadi Asha Smara Darra
Masuknya Asha Smara Darra menjadi pro dan lontra meningingat pemeran film SARA ini merupakan seorang transpuan.
Reza Rahadian selaku Ketua Komite FFI 2022-2023 kemudian berbicara mengenai hal ini.
Menurutnya pemilihan nominasi tersebut merupakan ketentuan dari produser film itu sendiri.
Baca juga: FFI Umumkan Nama-nama Juri Jelang Malam Anugerah Piala Citra 2023
"Pertanyaan kedua soal Asha, seorang transpuan. Kami di komite itu selalu mendapatkan daftar aktor aktris baik pendukung maupun utama itu melalui penuh keputusan produser. Jadi keputusan itu adanya bukan di komite, tetapi produser yang mendaftarkan," kata Reza Rahadian dalam jumpa pers pagelaran FFI 2023 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
Sehingga produser film tersebutlah yang berwenang mendaftarkan aktris atau aktor untuk ikut dalam nominasi FFI 2023.
"Misalnya saya bermain dalam sebuah film, di mana peran saya mungkin cukup banyak di film itu tapi tiba-tiba produser berpikir saya akan didaftarkan untuk kategori pemeran pendukung," ungkap Reza Rahadian.
Kemudian Reza memastikan jika pihak komite FFI hanya memberikan formulir kepada produser untuk mendaftarkan nama-nama dan kategori artis yang ingin diajukan.
Sehingga persoalan Asha Smara dianggap sudah tidak lagi menjadi permasalahan.
"Itu terserah produser, jadi kami hanya memberikan form, diisi oleh produser. Nama aktor-aktor, aktris-aktris yang ada di film itu mau didaftarkan di wilayah kategori yang mana. Jadi menurut saya itu sudah cukup clear, Asha didaftarkan pada pemeran utama wanita, perempuan dan itu yang kami terima," terang Reza Rahadian.
Asha Smara sendiri telah disetujui dan diumumkan oleh pihak FFI 2023 melalui kurasi dari Akademi Citra.
"Dan kami umumkan ketika namanya sudah ada di vote oleh cukup banyak oleh akademi juga, sehingga memasuki urutan menjadi salah satu nomine di dalam pemeran utama wanita terbaik," imbuh Reza Rahadian.
Diketahui selain Asha Smara Darra dari film SARA, beberapa nama masuk dalam nominasi kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2023.
Baca juga: Keputusan Oscar Lawalata jadi Transgender Sempat Ditentang Adik, Luluh saat dengar Penjelasannya
Mereka adalah Aurora Ribero (Like & Share), Jajang C. Noer (Onde Mande), Laura Basuki (Sleep Call), dan Sha Ine Febriyanti (Budi Pekerti).
Adapun Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023 akan berlangsung pada 14 November di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta pada 19.00 WIB.
Malam puncak ini juga akan disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube dan Instagram Festival Film Indonesia.
Kemudian Rossa dan Iwan Fals akan mengisi malam puncak Piala Citra FFI 2023.
Oscar Lawalata Mantap Jadi Transpuan, Ganti Nama Jadi Asha Smara Darra
Desainer kondang Oscar Lawalata kini membuat heboh dengan mengumumkan mantap menjadi transgender atau transpuan.
Setelah melakukan operasi kelamin, saudara Mario Lawalata ini mengatakan identitas juga telah diganti dengan nama Asha Smara Darra.
Dikutip dari program Kick Andy yang tayang di YouTube Metro TV, Minggu (9/7/2023), Oscar Lawalata mengungkapkan alasannya menjadi transgener.
Diakui Oscar Lawalata, dirinya sudah menjadi sosok wanita bernama Asha Smara Darra selama lima tahun.
Sementara itu, ia memantapkan menjadi transgender di usia 40 tahun.
"Keputusan untuk berganti kelamin dari laki-laki menjadi perempuan itu di usia 40 tahun. Mengapa selama itu?" tanya Andy Flores Noya.
Menurutnya, memutuskan menjadi transgender bukanlah hal yang mudah, apalagi di era sosial media seperti saat ini.
Ia memerlukan waktu yang lama hingga akhirnya berani mengumumkan ke publik.
"Karena ini untuk saya, pertama bukan keputusan yang mudah dan juga pencarian diri yang perlu didalami.
Karena menurut saya, apalagi kita hidup di Indonesia ya banyak sekali guncangannya jadi membutuhkan waktu yang cukup lama," jawab Oscar.
Di umur 40 tahun jadi transgender, Oscar menyatakan alasannya utamanya karena tidak menemukan cinta.
Atas dasar itulah membuat Oscar memilih untuk mengubah kelamin menjadi wanita.
"Kenapa 40 tahun? Saya berbicara dengan Tuhan bahwa di umur 40 ini kalau saya tidak menemukan cinta, bahwa saya akan mengubah diri saya menjadi wanita," jelasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Oscar Lawalata alias Asha Smara mengatakan sudah melakukan persidangan untuk mengganti semua identitas dalam dokumen pribadinya.
Termasuk dalam mengurus penggantian KTP, Paspor dan dokumen lainnya.
"Semua dokumen sudah sesuai dengan nama saya dan itu resmi.
Saya datang ke persidangan melalui pengadilan di Indonesia dan memang prosedurnya begitu.
Sebaiknya kalau kita sudah mengganti kelamin kita, semua sebaiknya kita laporkan juga," ujar Oscar Lawalata
Kini ia memilih dikenal lewat identitas barunya sebagai perempuan bernama Asha Smara Darra.
"(Semua dokumen) diganti atas nama Asha Smara Darra perempuan," ujarnya.